Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Setenil de las Bodegas, Kota di Bawah Batu yang Sudah Berusia 25.000 Tahun

Kompas.com - 06/02/2023, 20:00 WIB
Diva Lufiana Putri,
Inten Esti Pratiwi

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Perbukitan di Spanyol, tepatnya antara Kota Cadiz dan Malaga, daerah otonomi Andalasia, bukan hanya menyimpan keindahan yang menyejukkan mata saja.

Di sana, pengunjung juga akan menemukan sebuah kota kecil bernama Setenil de las Bodegas.

Tak seperti pemandangan kota-kota lain di wilayah Spanyol, bangunan di Setenil de las Bodegas tampak kokoh "menopang" sebuah batu raksasa di atasnya.

Desa di bawah batu ini pun menjadi panorama tak biasa, terutama dengan cahaya yang tidak bisa sepenuhnya masuk karena terhalang batu.

Dikutip dari laman Business Insider, Setenil de las Bodegas menyesuaikan topografi batu raksasa yang terbentang sepanjang sungai Rio Trejo.

Bahkan, tak jarang bangunan disesuaikan dengan susunan batu, sehingga banyak atap dan dinding terbuat langsung dari bebatuan alami.

Berpenduduk sekitar 3.000 jiwa, kota ini merupakan perwujudan nyata dari sebuah idiom Inggris "living under a rock" atau "hidup di bawah batu".

Baca juga: Drone Disebut Tak Sengaja Rekam Penampakan Kota Saranjana, Benarkah Ada?


Telah ada sejak 25.000 tahun lalu

Dilansir dari laman CN Travel, setidaknya manusia telah bermukim di Setenil de las Bodegas sejak zaman Kekhalifahan Almohad pada abad ke-12.

Apabila ditarik sejak zaman manusia gua, permukiman ini bahkan sudah ada lebih dari 25.000 tahun lalu.

Sayangnya, sebagian besar bukti kehidupan di kota di bawah batu ini telah terhapus, terutama selama invasi Romawi ke wilayah itu pada abad pertama Masehi.

Kehidupan Setenil de las Bodegas modern sendiri baru mulai pada 1484, saat tentara Kristen mengusir penguasa Dinasti Nasrid yang dipimpin Moor, kaum Muslim yang tinggal di Andalusia.

Kala itu, Moor menyulap puncak Setenil de las Bodegas menjadi benteng perang. Butuh waktu lima belas hari bagi orang-orang Kristen untuk mengusir bangsa Moor dari atas benteng.

Nama kota ini bahkan diyakini berasal dari bahasa Latin "septem nihil" yang berarti "tujuh kali nol".

Pasalnya, kala itu, Moor berhasil menahan tujuh pengepungan hingga memberikan rekor 7-0, sebelum akhirnya jatuh ke tangan pasukan Kristen.

Sejak kejatuhannya ini, Setenil de las Bodegas kemudian berganti menjadi permukiman penduduk biasa dan tak lagi menjadi benteng perang.

Halaman:

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com