Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

20 Link Twibbon Harlah 1 Abad Nahdlatul Ulama

Kompas.com - 06/02/2023, 15:00 WIB
Ahmad Naufal Dzulfaroh,
Rizal Setyo Nugroho

Tim Redaksi

Sejarah NU

Pembentukan NU tak bisa lepas dari peran sejumlah ulama yakni KH Hasyim Asy'ari, KH Wahab Chasbullah, dan KH Bisri Syansuri.

Melansir laman resmi NU, berdirinya organisasi ini tak lepas dari polemik mengenai gerakan purifikasi Islam yang disertai tendensi menentang ajaran tradisional di Arab Saudi.

Gerakan purifikasi Islam di Arab Saudi ini bahkan berkeinginan membongkar makam Nabi Muhammad SAW karena dianggap bid'ah (hal baru yang tak pernah dilakukan Nabi).

Adanya gerakan ini seiring dengan berkuasanya Raja Saud dan menjadikan Wahabi sebagai mazhab resmi kerajaan.

Bagi para ulama saat itu, gerakan purifikasi Islam yang berupaya menghapus tradisi dan budaya justru menjadi ancaman bagi kemajuan peradaban.

KH Abdul Wahab Chasbullah kemudian membawa masalah ini ke Kongres Al-Islam yang diselenggarakan pada 21-27 Agustus 1925 di Yogyakarta.

Kebetulan, Indonesia akan mengirim Central Comite Chilafat (CCC), delegasi umat Islam ke Muktamar Dunia Islam di Mekkah pada 1925.

Tokoh CCC sendiri diisi oleh sejumlah nama, seperti Wondoamiseno, KH Mas Mansur, dan HOS Tjokroaminoto.

Baca juga: Puncak Resepsi 1 Abad NU: GKI Sidoarjo Buka Tempat Istirahat untuk Nahdliyin, Sediakan Makan dan Minum Gratis

Kiai Wahab pun beberapa kali melakukan pendekatan kepada tokoh CCC agar mendesak Arab Saudi untuk melindungi kebebasan bermazhab.

Sayangnya, diplomasi ini selalu berakhir dengan kekecewaan karena sikap tak kooperatif dari kelompok modernis tersebut.

Akhirnya, Kiai Wahab membentuk Komite Hijaz pada Januari 1927 dan telah mendapat restu dari KH Hasyim Asy'ari.

Komite Hijaz nantinya akan dikirim ke Muktamar Dunia di Arab Saudi.

Untuk memilih delegasi perwakilan Komite Hijaz, Kiai Hasyim kemudian mengundang ulama terkemuka pada 31 Januari 1926.

Hasilnya, KH Raden Asnawi Kudus disepakati sebagai delegasi Komite Hijaz.

Namun, masalah baru muncul setelah penunjukan delegasi itu, karena belum ada institusi yang mengirim Kiai Asnawi.

Atas dasar itu, lahirlah organisasi atau jam'iyyah yang diberi nama Nahdlatul Ulama pada 31 Januari 1926 atau bertepatan dengan 16 Rajab 1344 H.

Pemilihan nama itu merupakan usulan dari KH Mas Alwi bin Abdul Aziz.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

6 Kandidat Pilpres Iran, Mantan Presiden Mahmoud Ahmadinejad Dicoret

6 Kandidat Pilpres Iran, Mantan Presiden Mahmoud Ahmadinejad Dicoret

Tren
Ketika Makam Mbah Moen di Mekkah Tak Pernah Sepi Peziarah...

Ketika Makam Mbah Moen di Mekkah Tak Pernah Sepi Peziarah...

Tren
Jerat Judi Online dan Narkoba di Lingkungan Kepolisian, Kompolnas: Ironis…

Jerat Judi Online dan Narkoba di Lingkungan Kepolisian, Kompolnas: Ironis…

Tren
Bulan Disebut Mulai Menjauh dari Bumi, Kecepatannya Setara dengan Pertumbuhan Kuku Manusia

Bulan Disebut Mulai Menjauh dari Bumi, Kecepatannya Setara dengan Pertumbuhan Kuku Manusia

Tren
Deretan Korban Tewas karena Judi Online, Terbaru Polwan Bakar Suami di Mojokerto

Deretan Korban Tewas karena Judi Online, Terbaru Polwan Bakar Suami di Mojokerto

Tren
Ramai soal Uang Rp 10.000 Dicoret-coret, Pelaku Terancam Denda Rp 1 M

Ramai soal Uang Rp 10.000 Dicoret-coret, Pelaku Terancam Denda Rp 1 M

Tren
Judi Online Makan Korban Aparat TNI dan Polri, Bukti Bom Waktu Berantas Setengah Hati?

Judi Online Makan Korban Aparat TNI dan Polri, Bukti Bom Waktu Berantas Setengah Hati?

Tren
Mengenal 'Bamboo School' Thailand, Sekolah yang Dikelola Sendiri oleh Siswanya

Mengenal "Bamboo School" Thailand, Sekolah yang Dikelola Sendiri oleh Siswanya

Tren
Rangkuman “Minggu Kriminal” di Pati, Ada Pengeroyokan, Pembunuhan, Perampokan

Rangkuman “Minggu Kriminal” di Pati, Ada Pengeroyokan, Pembunuhan, Perampokan

Tren
Mengapa Bendera Putih Jadi Simbol Tanda Menyerah? Ini Alasannya

Mengapa Bendera Putih Jadi Simbol Tanda Menyerah? Ini Alasannya

Tren
Jakarta Fair 2024: Harga Tiket, Cara Beli, dan Daftar Musisi

Jakarta Fair 2024: Harga Tiket, Cara Beli, dan Daftar Musisi

Tren
Sosok di Balik Akun FB Icha Shakila yang Minta Ibu Lecehkan Anak Belum Terungkap, Siapa Dalangnya?

Sosok di Balik Akun FB Icha Shakila yang Minta Ibu Lecehkan Anak Belum Terungkap, Siapa Dalangnya?

Tren
UPDATE Ranking BWF Indonesia Usai Indonesia Open 2024

UPDATE Ranking BWF Indonesia Usai Indonesia Open 2024

Tren
Mantan Wakil Bendahara TKN Prabowo-Gibran, Simon Aloysius Jadi Komisaris Utama Pertamina

Mantan Wakil Bendahara TKN Prabowo-Gibran, Simon Aloysius Jadi Komisaris Utama Pertamina

Tren
Cara Memilih Sekolah SMP-SMA Jalur Zonasi PPDB Jakarta 2024

Cara Memilih Sekolah SMP-SMA Jalur Zonasi PPDB Jakarta 2024

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com