Rasa gatal dikaitkan dengan respons tubuh terhadap kadar gula darah melonjak. Ketika frekuensi BAK meningkat, tubuh cenderung akan kehilangan banyak cairan.
Kondisi ini lah yang menjadi pemicu kulit kering, sehingga muncul rasa gatal-gatal.
Kurang bertenaga dan sering merasa lapar dapat menjadi tanda hiperglikemia. Pemasukan gula ke dalam sel-sel tubuh kurang karena insulin bermasalah, sehingga energi yang dibentuk pun kurang.
Sementara, otak akan memberi rangsangan kepada tubuh bahwa kekurangan energi disebabkan oleh kurang makan.
Baca juga: 10 Gejala Diabetes yang Tak Biasa, Muncul di Tangan, Leher, dan Mulut
Hiperglikemia dapat memicu kejadi hiperhidrosis, yaitu penderita diabetes menghasilkan keringat berlebih yang bukan karena pengaruh suhu panas maupun olahraga.
Kondisi hipoglikemia dapat mengakibatkan penurunan kesadaran hingga kejang.
Jika tidak ditangani, hipoglikemia bahkan dapat memicu kerusakan otak secara permanen.
Penderita diabetes memiliki kadar gula yang sangat tinggi di dalam darahnya. Kondisi ini membuat ginjal harus bekerja lebih keras untuk menyaring gula.
Diabetes memberi tekanan pada ginjal dan dapat menyebabkan penyakit ginjal. Penyakit ginjal sering didiagnosis dengan mengukur keberadaan protein tertentu dalam urine.
Protein ini yang dapat mengubah penampilan urine.
Baca juga: Kenali 5 Gejala Diabetes yang Tidak Biasa, Muncul di Kulit hingga Mata
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.