Selain itu, ia juga memandu para peserta aksi untuk meneriakkan permohonan maaf secara serentak.
Para peserta tampak dan terdengar mengikuti teriakan orator tersebut.
Arema FC lantas dinilai pasif dalam jalur perjuangan, sehingga proses untuk mencari keadilan jadi berlarut-larut.
Baca juga: Ini Sanksi, Denda, dan Pengaruhnya pada Kompetisi jika Arema FC Mundur
Berikut bunyi atau isi orasi yang diteriakkan oleh salah satu Arek Malang:
"Kami Arek-arek Malang dengan segala kerendahan hati ingin memohon maaf kepada seluruh pihak yang telah dirugikan, bahkan dipermalukan atas tindakan kurang pantas dari orang-orang tidak bertanggungjawab.
Kami Arek-arek Malang memohon maaf sebesar-besarnya kepada seluruh masyarakat Indonesia atas ketidaknyamanannya, kepada pemain dan pekerja sepak bola di seluruh Indonesia yang dirugikan pasca tragedi Kanjuruhan, kepada seluruh suporter di seluruh Indonesia karena pasca tragedi Kanjuruhan tidak dapat mendukung atau menonton sepak bola kebanggaannya.
Kami Arek-arek Malang memohon maaf sebesar-besarnya kepada seluruh korban tragedi Kanjuruhan, baik korban meninggal dunia dan selamat karena belum maksimal dukungan yang diberikan."
Lebih lanjut, di tengah orasi itu, para peserta juga membakar barang-barang di tengah jalan.
Selain itu, mobil ambulans kemudian tiba dan mengevakuasi korban yang terluka.
Setelah berorasi, para peserta aksi kemudian membubarkan diri dan meninggalkan kantor Arema FC.
(Sumber: Kompas.com/Nugraha Perdana, Suci Rahayu | Editor: Teuku Muhammad Valdy Arief, Sem Bagaskara)
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.