KOMPAS.com - Presiden Direktur Bank Central Asia (BCA), Jahja Setiaatmadja, menegaskan keamanan rekening pribadi menjadi tanggung jawab nasabah.
Ia meminta nasabah untuk mengamankan data-data krusial yang berkaitan dengan kepemilikan rekening dan akses informasi di dalamnya.
Imbauan itu disampaikan Jahja seiring dengan beredarnya berita kasus pembobolan rekening milik nasabah BCA, Muin Zachry, oleh Mohammad Thoha yang memperalat seorang tukang becak bernama Setu yang proses persidangannya masih berlangsung di PN Surabaya.
"Jadi, kartu ATM, buku tabungan, serta nomor PIN ini 'nyawa kedua'," ujar Jahja dalam Paparan Kinerja Full Year 2022 BCA melalui Zoom, Kamis (26/1/2023).
Baca juga: OJK Dalami Kasus soal BCA Tolak Ganti Uang Nasabah Dicuri Tukang Ojek
Jahja menyampaikan bahwa nasabah juga perlu mengamankan ponsel pintar supaya pembobolan rekening tidak terulang kembali.
Ponsel perlu dijaga sebaik mungkin lantaran sebagian orang menggunakan mobile banking untuk bertransaksi dalam kehidupan sehari-hari.
"Ada hape, ada orang bilang ini nyawa kedua. Ini juga termasuk," tandas Jahja.
"Anda simpan baik-baik, karena apa? Karena dengan memiliki kartu ATM dan PIN aja, Anda datang ke mesin ATM bisa tarik tunai Rp 10 juta. Tanpa ada KTP tanpa memperlihatkan wajah Anda ke ATM aja, bisa," sambungnya.
Mengingat tindak kejahatan dengan membobol rekening dapat terjadi sewaktu-waktu, ia menegaskan kartu ATM dan nomor PIN perlu disimpan.
"Makanya saya sampaikan betapa pentingnya menyimpan ATM dan PIN number. Jangan sampai disalahgunakan," katanya.
Baca juga: Pencurian Uang Nasabah BCA di Surabaya, Thoha Ambil Ponsel Milik Tukang Becak untuk Hilangkan Jejak
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.