Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Viral, Video Hiu Tutul Seberat 2 Ton Mati Terdampar di Pantai Kebumen

Kompas.com - 23/01/2023, 15:45 WIB
Nur Rohmi Aida,
Rizal Setyo Nugroho

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Sebuah unggahan video yang memperlihatkan hiu tutul dengan berat sekitar 2 ton mati dan dievakuasi dengan ekskavator, viral di media sosial TikTok.

Video tersebut diunggah oleh akun TikTok @seputarkebumen, Minggu (22/1/2023). 

"Ikan itu akhirnya dievakuasi," tulis akun tersebut .

Hingga Senin (23/1/2023), unggahan tersebut telah dilihat lebih dari 86.000 kali dan disukai 1.095 pengguna TikTok. 

@seputarkebumen

Terimakasih DLHKP Kebumen

? suara asli - Seputar Kebumen

Baca juga: Viral, Video Kucing Masih Hidup Usai Tabrakan, Benarkah Ungkapan Kucing Punya 9 Nyawa?

Kronologi DLHKP Kebumen

Kepala Dinas Lingkungan Hidup, Kebersihan, dan Pertamanan (DLHKP) Kebumen Asep Nurdiana menjelaskan, ikan yang ada dalam video viral tersebut adalah ikan hiu tutul.

Ikan dengan panjang 6,5 meter dan 1,4 meter pertama kali ditemukan terdampar oleh warga di Pantai Suwuk, Kebumen pada Jumat 20 Januari 2023 pukul 05.00 WIB.

Namun karena gelombang yang cukup tinggi, ikan hiu tutul tersebut terbawa arus kembali ke laut. 

"Hari itu juga masyarakat berusaha mendorong ke laut lagi," kata Asep dihubungi Kompas.com, Senin (23/1/2023).

Kemudian pada Sabtu (21/1/2023) hiu tutul yang sama diduga terdampar lagi di Pantai Karangbolong, Kebumen, namun dalam kondisi mati.

"Akhirnya petugas kami mengubur Hiu dengan menggunakan ekskavator dan disaksikan oleh petugas polsek setempat," kata dia.

Baca juga: Viral, Video Ikan Guppy Melahirkan Anaknya di Akuarium, Kok Bisa?

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Besok, 3 Destinasi Wisata Ini Gelar Promo Meriahkan HUT Ke-497 Jakarta

Besok, 3 Destinasi Wisata Ini Gelar Promo Meriahkan HUT Ke-497 Jakarta

Tren
Naik Transjakarta Hanya Bayar Rp 1 pada 22-23 Juni 2024, Bagaimana Cara Mendapatkannya?

Naik Transjakarta Hanya Bayar Rp 1 pada 22-23 Juni 2024, Bagaimana Cara Mendapatkannya?

Tren
Memanfaatkan Media Sosial secara Efektif bagi Pemerintah

Memanfaatkan Media Sosial secara Efektif bagi Pemerintah

Tren
Dalam Sepekan, Warga India Ramai-ramai Temukan Hewan Mati dalam Makanan

Dalam Sepekan, Warga India Ramai-ramai Temukan Hewan Mati dalam Makanan

Tren
Kawasan Bromo Ditutup 21-24 Juni 2024, Ada Ritual Yadnya Kasada dan Imbas Kebakaran

Kawasan Bromo Ditutup 21-24 Juni 2024, Ada Ritual Yadnya Kasada dan Imbas Kebakaran

Tren
Bruno Mars Konser di Jakarta 13-14 September 2024, Berikut Link dan Cara Beli Tiketnya

Bruno Mars Konser di Jakarta 13-14 September 2024, Berikut Link dan Cara Beli Tiketnya

Tren
Ramai soal Wacana Pajak Sepeda, Kemenhub: Sudah Kami Bantah sejak 2020

Ramai soal Wacana Pajak Sepeda, Kemenhub: Sudah Kami Bantah sejak 2020

Tren
Mengenal Siprus, Negara yang Ada di Persimpangan Budaya Eropa dan Asia

Mengenal Siprus, Negara yang Ada di Persimpangan Budaya Eropa dan Asia

Tren
Memahami Kekayaan Intelektual (Bagian II-Habis)

Memahami Kekayaan Intelektual (Bagian II-Habis)

Tren
Indonesia Vs Singapura di Piala AFF U16 2024 Malam Ini Pukul Berapa?

Indonesia Vs Singapura di Piala AFF U16 2024 Malam Ini Pukul Berapa?

Tren
Nihil Pengalaman Politik, Ini Alasan Gerindra Usung Marshel Widianto Maju Pilkada Tangsel 2024

Nihil Pengalaman Politik, Ini Alasan Gerindra Usung Marshel Widianto Maju Pilkada Tangsel 2024

Tren
Memahami Kekayaan Intelektual (Bagian I)

Memahami Kekayaan Intelektual (Bagian I)

Tren
Deret Artis yang Ditangkap karena Narkoba Sepanjang 2024, Terbaru Virgoun

Deret Artis yang Ditangkap karena Narkoba Sepanjang 2024, Terbaru Virgoun

Tren
Alami Gangguan dan Berdampak pada Layanan Publik, Apa Itu Pusat Data Nasional?

Alami Gangguan dan Berdampak pada Layanan Publik, Apa Itu Pusat Data Nasional?

Tren
Pusat Data Nasional Kominfo Diduga Diserang Ransomware, Pakar Keamanan Siber: Sangat Berbahaya

Pusat Data Nasional Kominfo Diduga Diserang Ransomware, Pakar Keamanan Siber: Sangat Berbahaya

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com