Sementara itu, Yuyun Febriyanti dari Sekolah Tinggi Pariwisata Ambarrukmo dalam jurnal Nasi Minyak, A Product Of Arabian Culinary Heritage, As A Gastronomy Tourism In Palembang City menuliskan, nasi minyak berasal dari perpaduan makanan Arab dan China.
Letak Palembang yang strategis membuat banyak pedagang asal Arab dan China tinggal dan berketurunan di sana.
Hal ini yang membuat muncullah nasi minyak yang menggunakan rempah-rempah khas Timur Tengah.
Rempah yang digunakan, antara lain ketumbar, jahe, jintan, kayu manis, bunga lawang, cengkeh, kapulaga, serai, dan pala.
Baca juga: Jangan Buang Minyak Goreng Bekas di Wasfatel, Ini Dampak Buruknya
Dijelaskannya ada dua jenis nasi minyak.
Pertama yakni nasi minyak berwarna merah berasal dari ekstrak tomat dan nasi minyak yang berwarna kuning dari kunyit.
Meski dinamai nasi minyak, Yuyun hanya menuliskan minyak yang digunakan dalam makanan ini sebatas untuk menumis bumbu, bukan sebagai kuah.
Baca juga: Ramai soal Kata Tumis Singkatan dari Tuang Minyak Sedikit, Benarkah?