Dilansir dari laman Centers for Disease Control and Prevention, retinopati diabetik memiliki 2 tahap utama.
Kondisi di mana dinding pembuluh darah di retina melemah dan membengkak, kemudian membentuk kantung kecil.
Pada kondisi yang parah, kantung ini dapat mengeluarkan cairan hingga darah. Hal tersebut dapat menyebabkan bagian retina membengkak (edema makula).
Edema makula sendiri merupakan penyebab kebutaan paling umum pada orang dengan retinopati diabetik.
Bahkan, sekitar setengah dari penderita retinopati diabetik, mengalami edema makula.
Baca juga: Jenis Olahraga untuk Penderita Diabetes, Bantu Turunkan Gejalanya!
Pada tahap ini, retina mulai ditumbuhi pembuluh darah baru. Pembuluh baru ini cukup rapuh dan sering mengalirkan darah ke dalam vitreous (gel bening antara lensa dan retina).
Dampaknya adalah, ketika mengalami pendarahan ringan, Anda akan melihat beberapa bintik hitam yang mengambang dalam penglihatan.
Namun, ketika mengalami banyak pendarahan, penglihatan Anda dapat terhalang sepenuhnya.
Baca juga: Kenali 5 Gejala Diabetes yang Tidak Biasa, Muncul di Kulit hingga Mata
Penderita diabetes yang mengalami retinopati diabetik, dapat mengalami sejumlah gejala jika sampai pada stadium lanjut, antara lain:
Oleh karena itu, penderita diabetes sangat disarankan untuk rutin melakukan pemeriksaan mata, setidaknya satu kali dalam setahun.
Hal itu penting dilakukan meski Anda tidak merasakan keluhan apapun pada mata. Sebab diagnosis dan penanganan sejak dini akan sangat membantu melindungi penglihatan Anda.
Baca juga: Cermati 7 Gejala Katarak sejak Dini