KOMPAS.com - Tata cara makan di TNI AL secara umum terbagi untuk tiga kalangan, yakni perwira, bintara, dan tamtama.
Makan bersama dan etika di meja makan merupakan hal penting yang diatur secara khusus dalam kehidupan setiap personel TNI AL.
Lantas, seperti apa tata cara makan bagi prajurit TNI AL?
Dilansir dari buku "Tradisi TNI Angkatan Laut" yang diterbitkan oleh Dinas Perawatan Personel TNI AL 2020, berikut tata cara makan prajurit TNI AL:
Untuk para perwira atau bintara juga siswa perwira dan bintara, mereka dilayani para pelayan.
Lima menit sebelum makan, para perwira dan bintara telah siap dan duduk di tempatnya masing-masing.
Selain itu, perwira atau bintara tertua memimpin meja dan harus memberi aba-aba kesempatan berdoa.
Baca juga: Mengenal Lagu Kebesaran dan Yel-yel Korps Marinir TNI AL, seperti Apa?
Baca juga: Mengenal Tradisi Mengucap Kata Mohon Izin di TNI AL
Aba-aba diberikan dengan memukul gong sebagai tanda "tenang" untuk berdoa sesuai agama masing-masing dengan satu kali pukulan gong.
Selesai berdoa dan mulai makan dengan dua kali pukulan gong. Setelah selesai makan, kembali diberikan tanda.
Bagi yang terlambat, anggota diwajibkan meminta izin perwira dan bintara tertua untuk menyusul makan bersama-sama. Pada waktu makan, harus teratur dan sopan.
Pada hari kerja, makan pagi atau siang, berpakaian sesuai ketentuan pada hari itu, kecuali pada waktu makan sore dan hari minggu/libur berpakaian bebas, rapih dan bersepatu.
Sementara itu, bagi siswa calon perwira atau bintara, harus selalu berpakaian dinas.
Baca juga: Mengenal Senjata Serbu Andalan Paspampres, Apa Itu?
Untuk para tamtama atau siswa tamtama, makan disiapkan penanting dan diawasi oleh pengurus dalam.
Setengah jam sebelum waktu makan, pintu ruang makan harus ditutup dan tidak seorang pun diperbolehkan berada di dalam.
10 menit sebelum waktu makan, penanting telah membagikan dan menyiapkan makanan menurut bagian masing-masing dan selanjutnya melaporkan kepada pengurus dalam.
Petugas penanting merupakan personel yang memiliki tugas penting dalam tradisi makan bersama di lingkungan TNI AL.
Mereka merupakan kelompok petugas yang ditunjuk anggota dengan pangkat terendah atau orang yang dipersamakan, dengan ketentuan adalah anggota dari bagiannya.
Baca juga: Mengenal Tradisi Mengucap Kata Mohon Izin di TNI AL
Pengurus dalam meyakinkan segala sesuatu mengenai persiapan makan dan selanjutnya melaporkan kepada perwira jaga.
Melalui pengeras suara dan peluit diumumkan "waktu makan", dan pintu ruangan segera dibuka.
Setelah para tamtama atau siswa tamtama mendengar tanda "waktu makan", secara teratur masuk ke ruangan makan dan duduk di tempat masing-masing.
Pada waktu makan akan dimulai, pengurus dalam memberi tanda dengan gong/peluit.
Baca juga: Besaran Gaji TNI
Tanda tenang untuk berdoa dengan tiupan peluit atau pukulan gong satu kali.
Tanda diteruskan selesai berdoa dan mulai makan dengan tiupan peluit atau pukulan gong dua kali. Setelah makan selesai, diberikan tanda-tanda tenang lagi.
Aturan umum berlaku untuk siswa tamtama, yaitu masuk ruang makan harus berpakaian dinas secara rapi dan bersih.
Pada hari Minggu atau hari libur bisa berpakaian bebas-rapi dan bersepatu.
Baca juga: Mengenal Jenis Pakaian Dinas di TNI AL, Apa Saja?