Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Taufan Teguh Akbari
Dosen

Pengamat dan praktisi kepemudaan, komunikasi, kepemimpinan & komunitas. Saat ini mengemban amanah sebagai Wakil Rektor 3 IKB LSPR, Head of LSPR Leadership Centre, Chairman Millennial Berdaya Nusantara Foundation (Rumah Millennials), Pengurus Pusat Indonesia Forum & Konsultan SSS Communications.

"Scientist Leadership", Kepemimpinan Solutif Berbasis Ilmu Pengetahuan

Kompas.com - 15/01/2023, 06:00 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini

Kedua, tantangan infrastruktur, kurangnya fasilitas penelitian yang memadai dan kurangnya dukungan pemerintah.

Ketiga, dukungan dana yang belum maksimal untuk penelitian, sehingga menyebabkan keterbatasan dalam pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi.

Keempat, masih kurangnya kesadaran masyarakat akan pentingnya ilmu pengetahuan dan teknologi serta kurangnya dukungan dari masyarakat dalam hal ini.

Walaupun demikian, beberapa langkah yang dapat dilakukan untuk mengatasi kendala tersebut di antaranya perlu adanya peningkatan kualifikasi dan pelatihan ilmuwan melalui program-program pendidikan dan pelatihan yang tersedia; peningkatan fasilitas penelitian dan dukungan pemerintah; peningkatan dana yang tersedia untuk penelitian melalui program-program pendanaan yang tersedia; peningkatan kesadaran masyarakat akan pentingnya ilmu pengetahuan dan teknologi melalui berbagai program edukasi yang tersedia.

Scientist leaders punya peran penting dalam pembangunan sebuah negara dan penyelesaian masalah dunia.

Stephen Hawking mengatakan, "Scientist have become the bearers of the torch of discovery in our quest for knowledge." Karena itu, apabila kita ingin dunia kita maju, kita perlu meningkatkan budaya riset dan menciptakan iklim riset yang inklusif agar banyak scientist leader baru bermunculan yang dapat dengan bebas memproduksi pengetahuan dan inovasi bagi masyarakat.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com