Jalan kaki berdampak positif pada suasana hati atau mood seseorang. Saat suasana hati tidak senang atau lelah secara mental, jalan kaki bisa menjadi solusi untuk menenangkan diri.
Sebuah studi mengungkapkan, berjalan kaki membantu mencegah pikun, mengurangi risiko Alzheimer, dan memperbaiki kesehatan mental.
Rutin melangkahkan kaki selama beberapa menit juga mengurangi stres mental dan menjaga kadar endorfin tetap tinggi dalam tubuh.
Baca juga: Menu Pengganjal Lapar di Malam Hari, Tak Berpotensi Merusak Program Diet
Berjalan kaki adalah olahraga aerobik yang meningkatkan jumlah oksigen dalam peredaran darah dan membantu melatih paru-paru.
Lantaran orang bernapas lebih dalam dan lebih baik saat berjalan kaki, penyakit paru-paru pun bisa teratasi.
Kekuatan otot bisa ditingkatkan melalui jalan kaki. Sebaliknya, bobot tubuh justru bisa berkurang dengan olahraga ini.
Seseorang yang berjalan 10.000 langkah setiap hari terutama di jalanan mendaki, dikatakan sama dengan berlatih di fitness centre.
Dengan membiasakan berjalan kaki sekitar 6 kilometer per jam dengan waktu tempuh sekitar 50 menit, ternyata dapat menunda atau mencegah berkembangnya diabetes tipe 2.
Penurunan risiko tersebut, menurut National Institute of Diabetes and Gigesive & Kidney Diseases, khususnya pada mereka yang bertubuh gemuk.
Baca juga: Jalan Kaki 10.000 Langkah Per Hari, Apakah Harus Sebanyak Itu?
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.