Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Ramai soal Jalan Kaki 45 Menit Setiap Hari Turunkan Berat Badan 10 Kg dalam Dua Bulan, Ini Penjelasannya

KOMPAS.com - Sebuah unggahan yang menyebut jalan kaki setiap hari membantu menurunkan berat badan, ramai di media sosial Twitter.

Unggahan tersebut dibuat oleh akun Twitter ini pada Selasa (27/12/2022) pagi.

Pengunggah melampirkan foto tangkapan layar yang menyebutkan, jalan kaki selama 45 menit setiap hari bisa menurunkan berat badan sebanyak 10 kilogram dalam waktu dua bulan.

"Cuma jalan 45 menit tiap hari, 2 bulan bisa turun 10 kilo ya ges ya," narasi dalam gambar.

"Jalan kaki emang seberpengaruh itu ya guys," tulis pengunggah dalam twitnya.

Menanggapi pengunggah, sebagian warganet menyetujui jalan kaki merupakan salah satu cara ampuh untuk menurunkan berat badan.

"Iya, aku dari SMP pulang sekolah selalu jalan kaki dan itu jauh banget. Nggak pernah gendut badanku padahal makan kayak reog," komentar warganet.

"Bener bgt. Waktu SMA sekolah jalan kaki bareng temen, kuliah juga sama jalan kaki mulu. Makan banyak tapi bb segitu terus," tulis warganet lain.

Namun, ada pula warganet yang menyebut bahwa penurunan berat badan tidak bisa hanya dengan jalan kaki setiap hari.

"Tapi kalo pola makannya nggak diatur menurutku percuma sih, soalnya kan kalori kita naik lagi kalo makan, and then kita ngebakar lemak selama 45 menit, jadi tergantung keseimbangan kalori harian dan niat nya," kata warganet lain.

"Too good to be true, kalau nggak makan sih mungkin. Dulu aku nurunin 25 kg dalam 5 bulan dengan cara diet ekstrem, cut carbo dan hampir setiap hari hanya makan buah di pagi hari. Dalam seminggu lari 4x (kumulatif 20-30 km/week)," tulis warganet.

Hingga Rabu (28/12/2022), twit ini telah dilihat oleh lebih dari 500.000 kali dan disukai oleh lebih dari 6.000 pengguna.

Lantas, benarkah jika hanya dengan berjalan kaki bisa menurunkan berat badan?

Bisa turunkan berat badan, asal...

Spesialis kedokteran olahraga dari Slim + Health, Sports Therapy, Rumah Sakit Mitra Keluarga Kemayoran, Jakarta Pusat, dr Michael Triangto membenarkan bahwa jalan kaki memang bisa menurunkan jalan kaki.

Namun begitu, penurunan berat badan dengan jalan kaki hanya berlaku apabila seseorang juga menjaga asupan makan.

Michael pada 21 Oktober 2022 menjelaskan, dibutuhkan ketidakseimbangan antara makanan yang masuk (intake) dengan energi keluar (output) untuk menurunkan berat badan.

Untuk itu, apabila seseorang berhasil menurunkan berat badan tanpa mengurangi porsi makan, kemungkinan karena konsumsi makanan atau intake sudah sedikit.

Sementara output-nya, dari seseorang yang semula diam dan tidak berolahraga menjadi rutin berjalan kaki.

"Jalan kaki di sini bukan lagi aktivitas fisik, tetapi exercise atau latihan fisik," tutur Michael kepada Kompas.com (21/10/2022).

Sebab, menurut Michael, jalan kaki sudah termasuk dalam program olahraga, yakni jenis aerobik atau kardio.

Dia mengatakan, suatu program olahraga harus memenuhi unsur FITT, meliputi frequency, intensity, time, dan type.

Pertama, frequency atau frekuensi suatu olahraga, misalnya sebanyak tiga sampai lima kali dalam seminggu.

Kedua, intensity atau intensitas, yakni intensitas latihan fisik yang dijalani. Michael mengatakan, jalan kaki termasuk dalam olahraga berintesitas sedang.

Ketiga, time atau waktu yang menunjukkan seberapa lama durasi olahraga berlangsung, misalnya 45 menit per hari.

Terakhir, type atau tipe olahraga, dalam hal ini merupakan jalan kaki.

"Kalau dikatakan bisa tidak (jalan kaki menurunkan berat badan), bisa saja kalau sebelumnya dia tidak pernah melakukan itu secara teratur dengan suatu program," jelas Michael.

Kendati begitu, Michael tetap menekankan pentingnya penyesuaian pola makan terutama bagi yang terbiasa makan dalam porsi besar.

1. Mencegah penyakit jantung

Menurut Asosiasi Jantung Amerika, berjalan kaki sama efektifnya seperti berlari dalam hal pencegahan penyakit jantung dan stroke.

Aktivitas ini membantu mencegah penyakit jantung dengan menurunkan tekanan darah dan kadar kolesterol serta memperlancar sirkulasi darah.

2. Menenangkan pikiran

Jalan kaki berdampak positif pada suasana hati atau mood seseorang. Saat suasana hati tidak senang atau lelah secara mental, jalan kaki bisa menjadi solusi untuk menenangkan diri.

3. Perubahan positif pada otak

Sebuah studi mengungkapkan, berjalan kaki membantu mencegah pikun, mengurangi risiko Alzheimer, dan memperbaiki kesehatan mental. 

Rutin melangkahkan kaki selama beberapa menit juga mengurangi stres mental dan menjaga kadar endorfin tetap tinggi dalam tubuh.

4. Menambah volume paru-paru

Berjalan kaki adalah olahraga aerobik yang meningkatkan jumlah oksigen dalam peredaran darah dan membantu melatih paru-paru.

Lantaran orang bernapas lebih dalam dan lebih baik saat berjalan kaki, penyakit paru-paru pun bisa teratasi.

5. Menambah kekuatan otot

Kekuatan otot bisa ditingkatkan melalui jalan kaki. Sebaliknya, bobot tubuh justru bisa berkurang dengan olahraga ini.

Seseorang yang berjalan 10.000 langkah setiap hari terutama di jalanan mendaki, dikatakan sama dengan berlatih di fitness centre.

6. Mencegah diabetes

Dengan membiasakan berjalan kaki sekitar 6 kilometer per jam dengan waktu tempuh sekitar 50 menit, ternyata dapat menunda atau mencegah berkembangnya diabetes tipe 2.

Penurunan risiko tersebut, menurut National Institute of Diabetes and Gigesive & Kidney Diseases, khususnya pada mereka yang bertubuh gemuk.

https://www.kompas.com/tren/read/2022/12/28/140500065/ramai-soal-jalan-kaki-45-menit-setiap-hari-turunkan-berat-badan-10-kg-dalam

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke