Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Medio by KG Media
Siniar KG Media

Saat ini, aktivitas mendengarkan siniar (podcast) menjadi aktivitas ke-4 terfavorit dengan dominasi pendengar usia 18-35 tahun. Topik spesifik serta kontrol waktu dan tempat di tangan pendengar, memungkinkan pendengar untuk melakukan beberapa aktivitas sekaligus, menjadi nilai tambah dibanding medium lain.

Medio yang merupakan jaringan KG Media, hadir memberikan nilai tambah bagi ranah edukasi melalui konten audio yang berkualitas, yang dapat didengarkan kapan pun dan di mana pun. Kami akan membahas lebih mendalam setiap episode dari channel siniar yang belum terbahas pada episode tersebut.

Info dan kolaborasi: podcast@kgmedia.id

Anak Tongkrongan Tak Selalu Buruk

Kompas.com - 07/12/2022, 06:00 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini

Oleh: Inge Shafa Sekarningrum dan Ikko Anata

KOMPAS.com - Bagaimana reaksi kamu saat mendengar kata "anak tongkrongan"? Sebagian orang menganggap nongkrong adalah kegiatan membuang-buang waktu, bahkan cenderung mengarah ke stigma negatif seperti pulang larut malam, main kartu, dan lain sebagainya.

Padahal, nongkrong tidak selalu buruk, loh. Nyatanya, nongkrong juga dapat membantu seseorang mengurangi stres. Karena berkumpul bersama teman-teman di warung kopi dan bercanda tentang banyak hal, sangat cukup untuk menghibur seseorang.

Seperti Banni dan Anya dalam siniar Kosan HAI episode “Ngomongin Anak Tongkrongan! Lu Anak Tongkrongan yang gimana?” yang menceritakan betapa serunya nongkrong dengan teman, keseruan cerita dapat mereka diakses melalui dik.si/KosanHAIE10.

Banni dan Anya bercerita, nongkrong bersama teman sangat seru untuk dilakukan. Bahkan obrolan di tongkrongan tidak akan pernah habis. Ada saja topik obrolan yang dibahas.

Tapi tentunya, obrolan laki-laki dan perempuan memiliki perbedaan. Yang terlihat sama adalah tipe anak tongkrongan, ibu atau bapak geng (julukan untuk seseorang yang paling aktif dalam geng), dan yang paling trouble maker.

Baca juga: Berkarier sebagai Fotografer, Apakah Menjanjikan?

Menurut artikel Kompasiana yang ditulis oleh I Gede Ngurah Eka, anak tongkrongan tidak hanya mengarah pada stigma negatif. Hal tersebut ia tuliskan untuk membuktikan tentang definisi anak tongkrongan yang sebenarnya.

Anak Tongkrongan: Anak Pemalas yang Cerdas

Kita pasti pernah mendengar sebutan yang melekat untuk anak-anak yang hobinya nongkrong. Yaitu pemalas. Mereka disebut pemalas karena hobinya hanya duduk dan bersenda gurau.

Nyatanya, meski disebut pemalas yang tidak ingin segala sesuatunya rumit, anak tongkrongan adalah pemalas yang cerdas. Mereka mampu menyelesaikan masalah secara rasional dan menerima ilmu dengan cara mempraktekannya.

Mampu Bersosialisasi dengan Lintas Generasi

Di tongkrongan, terutama warung kopi, anak tongkrongan biasanya akan bertemu banyak sekali orang dari berbagai generasi. Mulai dari seseorang yang mereka bisa sebut om, bapak-bapak, hingga kakek. Mulai dari sesama angkatan, hingga beda angkatan.

Hal itu akan menumbuhkan jiwa sosial mereka dan biasanya anak tongkrongan lebih ramah dari mereka yang lebih sering ada di rumah.

Menambah Pengetahuan Melalui Lintas Disiplin Ilmu

Saat nongkrong, mereka tidak akan pernah habis topik obrolan. Obrolan serius hingga saling lempar candaan bisa mereka lakukan saat nongkrong. Termasuk juga pengetahuan.

Mungkin stigma negatif anak tongkrongan tidak suka membaca bisa saja betul, tetapi bukan berarti mereka tidak menerima ilmu. Mereka menerima pengetahuan baru melalui obrolan-obrolan bersama orang lain yang berbeda generasi, angkatan, dan juga pengalaman.

Hal tersebut menjadikan anak tongkrongan tetap mengetahui dunia.

Keberagaman Permasalahan Hidup Anak Tongkrongan

Perbedaan generasi, hobi, passion, dan pengetahuan membuat anak tongkrongan memiliki permasalahan hidup yang berbeda juga.

Maka dari itu, tak heran jika mereka suka bercerita apa kehidupan pribadi mereka dan menghiasi setiap obrolan di tongkrongan.

Baca juga: Rumah Sakit Simpang, Dulu Dielukan Kini Tinggal Kenangan

Permasalahan hidup yang berbeda bisa menjadikan seseorang belajar dan memiliki pandangan yang berbeda untuk menyikapi permasalahan dari berbagai sisi.

Dengarkan obrolan menarik lainnya seputar anak tongkrongan di Kosan HAI episode “Ngomongin Anak Tongkrongan! Lu Anak Tongkrongan yang Mana?” di Spotify!

Kamu juga bisa mengikuti siniarnya agar tidak tertinggal obrolan seru dan menarik lainnya dari Banni dan Anya dengan mengakses tautan berikut dik.si/KosanHAIE10.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com