Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Jaya Suprana
Pendiri Sanggar Pemelajaran Kemanusiaan

Penulis adalah pendiri Sanggar Pemelajaran Kemanusiaan.

Ketidakpastian Piala Dunia Berlanjut

Kompas.com - 06/12/2022, 09:50 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini

SISTEM aritmatika pada babak awal Piala Dunia yang tersohor enigmatis tidak berlaku pada babak 16 besar sebab digantikan dengan sistem yang relatif tidak ruwet yaitu kalah langsung gugur.

Setelah Argentina mengalakan Australia dan Belanda mengalahkan Amerika Serikat maka pada saat naskah ini ditulis sudah dapat dipastikan bahwa pada hari Sabtu 10 Desember 2022 waktu Qatar, sang dua kali juara dunia, yaitu Argentina, akan berhadapan dengan Belanda yang belum pernah juara dunia tetapi sangat disegani di dunia sepak bola.

Bahkan selama timnas Indonesia belum kunjung ikut berlaga di Piala Dunia, cukup banyak warga Indonesia menjadi fans berat timnas Belanda yang senantiasa gegap-gempita menyambut kemenangan Belanda meski dahulu sempat menjajah Indonesia.

Sementara itu, sang musuh bebuyutan Argentina, yakni Brasil, yang dikalahkan Kamerun di babak penyisihan tetapi tetap boleh lanjut ke babak 16 besar telah bertarung melawan Korea Selatan dan menang dengan skor 4-1. Karena itu,  timnas Samba melaju ke babak selanjutnya.

Di sisi lain, juara Piala Dunia 2018 dan 1998, yaitu Prancis tampak berambisi menjadi juara dunia lagi. Prancis telah menaklukkan Polandia. Sementara Inggris sebagai juara dunia 1966 tidak mau kalah berambisi menjadi juara dunia lagi dengan menggunduli sang juara Africa Cup 2021, Senegal dengan skor 3-0.

Pada babak-babak selanjutnya kembali matematika berperan utama pada Piala Dunia karena kedua raksasa Eropa itu, yaitu Prancis dan Inggris, memang masih harus saling berhadapan pada babak delapan besar untuk memastikan siapa lanjut ke babak empat besar sebelum ke babak dua besar yang menentukan siapa berhak menyandang gelar juara Piala Dunia 2022.

Sementara Jepang sebagai anak bawang beralih-rupa menjadi “The Giants Killer” di babak awal Piala Dunia 2022 karena telah terbukti ganas membantai dua raksasa sepak bola dunia, Jerman dan Spanyol. Tatkala bertempur melawan Kroasia, laskar Samuari Biru dikalahkan oleh sang juara III Piala Dunia 2018, secara terhormat dikalahkan dengan skor 3-1 melalui perpanjangan waktu setelah gigih bertahan dengan skor 1-1 selama 90 menit.

Apabila Anda merasa saya menulis naskah ini secara serba ragu sebab tidak meyakini apa yang akan terjadi pada Piala Dunia 2022,  perasaan Anda sangat benar. Saya memang tidak berani menduga-duga apalagi memastikan akibat memang sama sekali tidak tahu-menahu mengenai siapa akan mengalahkan siapa di tengah kemelut Piala Dunia berpercik keringat, air mata, dan darah serba tidak pasti ini.

Jika tahu apa yang akan terjadi maka saya pasti akan ikut bertaruh dengan taruhan tinggi ketimbang menulis naskah penuh keraguan serba tak tahu-menahu ini.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com