Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Gunung Semeru, Cerita Legenda dan Sejarah Panjang Letusannya

Kompas.com - 05/12/2022, 11:05 WIB
Alinda Hardiantoro,
Inten Esti Pratiwi

Tim Redaksi

Dilansir dari laman BNPB, catatan letusan yang terekam pada 1818 hingga 1913 tidak banyak informasi yang terdokumentasikan.

Kemudian, pada 1941-1942 terekam aktivitas vulkanik dengan durasi panjang.

Dilansir dari laman Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral Badan Geologi, berikut catatan sejarah letusan Gunung Semeru:

  • 1941 - 1942

Letusan dalam celah radial. Leleran lava pada 21 September 1941 hingga Februari 1942. Letusan sampai di lereng sebelah timur pada ketinggian antara 1400 dan 1775 meter. Titik letusan sebanyak 6 tempat. Leleran lava masuk ke B. Semut dan menimbuni Pos Pengairan Bantengan. Aliran lava sepanjang 6,5 kilometer.

  • 1946

Awan panas dan tanah garapan rusak. Februari-Mei, Oktober-Desember. Pembentukan kubah (Adnawidjaja, 1947).

  • 1950

Lava mengalir ke Besuk Sat dan guguran lava masuk ke Besuk Semut akibat letusan pada Juli dan 23 November hingga Desember.

  • 1951

Aliran lava masuk ke Besuk Semut.

  • 1952

Aliran lava masuk sampai ke Totogan Malang dan aliran lava ke Besuk Kobokan sampai di Curah Lengkong.

  • 1953 - 1960

Aktivitas vulkanik tercacat beruntun.

  • 1977

Guguran lava menghasilkan awan panas guguran berjarak 10 kilometer di Besuk Kembar dengan volume endapan 6,4 juta m3.

  • 1978 – 1989

Aktivitas vulkanik terus berlanjut

  • 1990 - 2008

Tercatat aktivitas vulkanik Gunung Semeru. Pada 2008 terjadi beberapa kali erupsi, yaitu pada rentang 15 - 22 Mei 2008. Pada 22 Mei 2008, empat kali guguran awan panas yang mengarah ke wilayah Besuk Kobokan dengan jarak luncur 2.500 meter.

Baca juga: Alasan Erupsi Gunung Semeru Membuat Jepang Waspada Tsunami

Karakter letusan Gunung Semeru

Aktifitas Gunung Semeru tedapat di Kawah Jonggring Seloko yang terletak di sebelah tenggara puncak Mahameru.

Letusan Semeru umumnya letusan abu bertipe vulkanian dan strombolian yang terjadi 3-4 kali setiap jam.

Letusan tipe vulkanian dicirikan dengan letusan eksplosif yang kadang-kadang menghancurkan kubah dan lidah lava yang telah terbentuk sebelumnya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

23 Kata Tertua di Dunia yang Sudah Berusia 15.000 Tahun, Beberapa Masih Digunakan hingga Kini

23 Kata Tertua di Dunia yang Sudah Berusia 15.000 Tahun, Beberapa Masih Digunakan hingga Kini

Tren
5 Destinasi Wisata Dunia Khusus Pria, Wanita Dilarang Masuk

5 Destinasi Wisata Dunia Khusus Pria, Wanita Dilarang Masuk

Tren
5 Teleskop Terbesar di Dunia, Ada yang Diameternya Mencapai 500 Meter

5 Teleskop Terbesar di Dunia, Ada yang Diameternya Mencapai 500 Meter

Tren
11 Tanda Seseorang Mengalami Demensia, Salah Satunya Melupakan Nama Teman Dekat

11 Tanda Seseorang Mengalami Demensia, Salah Satunya Melupakan Nama Teman Dekat

Tren
Ramai soal Menantu Anwar Usman Ditunjuk Jadi Direktur Pemasaran dan Operasi PT Patra Logistik, Pertamina: 'Track Record' Baik

Ramai soal Menantu Anwar Usman Ditunjuk Jadi Direktur Pemasaran dan Operasi PT Patra Logistik, Pertamina: "Track Record" Baik

Tren
Pertama Kali di Dunia, Hiu Macan Muntahkan Ekidna, Mamalia Berduri Mirip Landak

Pertama Kali di Dunia, Hiu Macan Muntahkan Ekidna, Mamalia Berduri Mirip Landak

Tren
Ramai soal Besaran Iuran BPJS Kesehatan Akan Disesuaikan dengan Gaji per Juli, Ini Faktanya

Ramai soal Besaran Iuran BPJS Kesehatan Akan Disesuaikan dengan Gaji per Juli, Ini Faktanya

Tren
Peneliti: Virus Covid-19 Dapat Bertahan dalam Sperma Selama Berbulan-bulan sejak Terinfeksi

Peneliti: Virus Covid-19 Dapat Bertahan dalam Sperma Selama Berbulan-bulan sejak Terinfeksi

Tren
Benarkah Air Tebu Akan Basi 15 Menit Setelah Diperas? Ini Kata Ahli Gizi UGM

Benarkah Air Tebu Akan Basi 15 Menit Setelah Diperas? Ini Kata Ahli Gizi UGM

Tren
Apakah BPJS Kesehatan Menanggung Biaya Pengobatan dan Cabut Gigi Bungsu?

Apakah BPJS Kesehatan Menanggung Biaya Pengobatan dan Cabut Gigi Bungsu?

Tren
Apa Itu Pupuk Kompos? Berikut Manfaatnya bagi Tanah dan Tanaman

Apa Itu Pupuk Kompos? Berikut Manfaatnya bagi Tanah dan Tanaman

Tren
Usai Menyesal, Menteri Basuki Klarifikasi Tapera Ditunda dan Bakal Lapor Jokowi

Usai Menyesal, Menteri Basuki Klarifikasi Tapera Ditunda dan Bakal Lapor Jokowi

Tren
Nasib Mahasiswa UM Palembang Pelaku Plagiat Skripsi, Gagal Wisuda dan Diskors

Nasib Mahasiswa UM Palembang Pelaku Plagiat Skripsi, Gagal Wisuda dan Diskors

Tren
Air Terjun di China Tuai Protes karena Mengalir dari Pipa Buatan Manusia

Air Terjun di China Tuai Protes karena Mengalir dari Pipa Buatan Manusia

Tren
Suntik KB pada Kucing Disebut Bisa Picu Kanker, Benarkah?

Suntik KB pada Kucing Disebut Bisa Picu Kanker, Benarkah?

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com