Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ramai soal Ramuan Ketumbar Disebut Bisa Atasi Penyempitan Pembuluh Darah, Apa Kata Dokter?

Kompas.com - 02/12/2022, 14:32 WIB
Retia Kartika Dewi,
Inten Esti Pratiwi

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Sebuah unggahan berisi informasi mengenai tata cara membuat ramuan ketumbar yang diklaim bisa mengatasi penyempitan pembuluh darah viral di media sosial Twitter pada Kamis (1/12/2022).

Dalam twit tersebut awalnya disebutkan bahwa ada gejala-gejala dari penyempitan pembuluh darah, seperti kesemutan, kebas, sering menguap, migrain, mati rasa, berat nafas, dan lainnya.

"KETUMBAR DAN PENYEMPITAN PEMBULUH DARAH

Sering kesemutan?
Sering nguap walau udah cukup tidur?
Sering kebas?
Sering migrain?
Sering mati rasa?
Sering tiba-tiba burem?
Sering berat nafas?
Sering malas beraktifitas?" tulis pengunggah dalam twitnya.

Ia lalu menjelaskan mengenai tata cara membuat ramuan ketumbar tersebut.

"Yang tadinya suka kesemutan, migrain, nguap ga jelas ( oksigen ga lancar di kepala)
mata kabur jadi ngerasa ringan dan lbh energetic.

Cara buat:
- Masukkan 2 sdt ketumbar kedalam gelas 250ml - Siram air mendidih - Diamkan selama 15menit - Saring dan minum selagi hangat," tulis pengunggah.

Hingga Jumat (2/12/2022), twit itu sudah diunggah ulang sebanyak 2.691 kali dan disukai sebanyak 7.592 kali oleh pengguna Twitter lainnya.

Lalu, apakah betul ramuan ketumbar bisa mengatasi permasalahan penyempitan pembuluh darah?

Baca juga: Gejala Stroke yang Muncul Tiba-tiba di Wajah, Tangan, dan Kaki


Penjelasan dokter

Dekan Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FKUI) sekaligus dokter spesialis Penyakit Dalam, Ari Fahrial Syam mengatakan bahwa ramuan atau obat herbal yang beredar di medsos itu sebaiknya tidak dijadikan patokan sebagai obat utama.

"Secara umum herbal bisa digunakan sebagai obat, tetapi bukan sebagai bukan obat utama, tapi sebagai obat tambahan," ujar Ari saat dihubungi Kompas.com, Jumat (2/12/2022).

Lebih lanjut ia menjelaskan, ada tahapan suatu herbal bisa menjadi obat. Pertama, herbal tersebut harus masuk sebagai herbal terstandar.

Bahan herbal itu lalu dikembangkan dalam fitofarmaka. Jika ditemukan ada komponen dari fitofarmaka sebagai zat aktif yang berefek pada satu penyakit, maka barulah bisa disebut obat.

"Jadi kalau masih ketumbar saja belum bisa disebut sebagai obat," lanjut dia.

Ari mengimbau kepada masyarakat untuk tetap berhati-hati dengan klaim yang beredar.

Halaman:

Terkini Lainnya

Perjalanan Sashya Subono, Animator Indonesia di Balik Film Avatar, She-Hulk, dan Hawkeye

Perjalanan Sashya Subono, Animator Indonesia di Balik Film Avatar, She-Hulk, dan Hawkeye

Tren
Ramai soal Mobil Diadang Debt Collector di Yogyakarta padahal Beli 'Cash', Ini Faktanya

Ramai soal Mobil Diadang Debt Collector di Yogyakarta padahal Beli "Cash", Ini Faktanya

Tren
Pria di India Ini Memiliki Tumor Seberat 17,5 Kg, Awalnya Mengeluh Sakit Perut

Pria di India Ini Memiliki Tumor Seberat 17,5 Kg, Awalnya Mengeluh Sakit Perut

Tren
Daftar 10 Ponsel Terlaris di Dunia pada Awal 2024

Daftar 10 Ponsel Terlaris di Dunia pada Awal 2024

Tren
Ramai soal Pejabat Ajak Youtuber Korsel Mampir ke Hotel, Ini Kata Kemenhub

Ramai soal Pejabat Ajak Youtuber Korsel Mampir ke Hotel, Ini Kata Kemenhub

Tren
Beredar Penampakan Diklaim Ular Jengger Bersuara Mirip Ayam, Benarkah Ada?

Beredar Penampakan Diklaim Ular Jengger Bersuara Mirip Ayam, Benarkah Ada?

Tren
Warganet Sambat ke BI, Betapa Susahnya Bayar Pakai Uang Tunai di Jakarta

Warganet Sambat ke BI, Betapa Susahnya Bayar Pakai Uang Tunai di Jakarta

Tren
Daftar Bansos yang Cair Mei 2024, Ada PKH dan Bantuan Pangan Non-tunai

Daftar Bansos yang Cair Mei 2024, Ada PKH dan Bantuan Pangan Non-tunai

Tren
8 Catatan Prestasi Timnas Indonesia Selama Dilatih Shin Tae-yong

8 Catatan Prestasi Timnas Indonesia Selama Dilatih Shin Tae-yong

Tren
Promo Tiket Ancol Sepanjang Mei 2024, Ada Atlantis dan Sea World

Promo Tiket Ancol Sepanjang Mei 2024, Ada Atlantis dan Sea World

Tren
Viral, Video Drone Diterbangkan di Kawasan Gunung Merbabu, TNGM Buka Suara

Viral, Video Drone Diterbangkan di Kawasan Gunung Merbabu, TNGM Buka Suara

Tren
Daftar 19 Wakil Indonesia dari 9 Cabor yang Sudah Pastikan Tiket ke Olimpiade Paris 2024

Daftar 19 Wakil Indonesia dari 9 Cabor yang Sudah Pastikan Tiket ke Olimpiade Paris 2024

Tren
Warga Bandung “Menjerit” Kepanasan, BMKG Ungkap Penyebabnya

Warga Bandung “Menjerit” Kepanasan, BMKG Ungkap Penyebabnya

Tren
Medan Magnet Bumi Melemah, Picu Kemunculan Makhluk Aneh 500 Juta Tahun Lalu

Medan Magnet Bumi Melemah, Picu Kemunculan Makhluk Aneh 500 Juta Tahun Lalu

Tren
Jadwal Keberangkatan Haji 2024 dari Indonesia, Ini Cara Mengeceknya

Jadwal Keberangkatan Haji 2024 dari Indonesia, Ini Cara Mengeceknya

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com