Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Viral, Video Penampakan Kilat Cahaya di Purwakarta Sebelum Gempa Cianjur, Ini Kata Ahli

Kompas.com - 24/11/2022, 18:30 WIB
Diva Lufiana Putri,
Rendika Ferri Kurniawan

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Sebuah video yang menampilkan kilat cahaya di langit Purwakarta, Jawa Barat, ramai di media sosial.

Video tersebut diunggah oleh akun TikTok ini pada Rabu (23/11/2022). Tampak dalam video, sebuah cahaya tiba-tiba muncul di langit berwarna biru. Video dapat disaksikan di sini.

Keterangan pada video menuliskan, rekaman kemungkinan berlokasi di Purwakarta pada Senin (21/11/2022) pukul 05.19 pagi.

"Kemungkinan berlokasi di Purwakarta ketika ia iseng-iseng video pas kerja lembur di jam 5.19 pagi tanggal 21 November kemarin sebelum kejadian gempa di Cianjur," tertulis dalam video.

"Menurut kalian apakah itu hanya sebuah kilatan cahaya petir atau apa?" tanya pengunggah.

Beberapa warganet menyebut cahaya dalam video adalah cahaya gempa atau earthquake light.

"itu earthquake light biasa muncul kalau ada gempa besar," tulis salah satu warganet.

"normal kok, itu namanya earthquake light, kalau ada gempa besar sering banget cahaya tu muncul," kata warganet lain.

Hingga Kamis (24/11/2022), video penampakan cahaya di langit sebelum gempa ini sudah ditonton lebih dari 897.000 kali.

Lantas, benarkah kilat cahaya dalam video merupakan cahaya gempa?

Baca juga: Viral, Video Cerita Anak Korban Kecelakaan yang Libatkan Mertua Gubernur Jambi, Ini Penjelasan Polisi...

Penjelasan BRIN

Peneliti di Pusat Riset Antariksa Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Andi Pangerang menegaskan, benda tersebut bukanlah unidentified flying object atau UFO sebagaimana disebut dalam video viral.

"Kami pastikan itu bukan UFO," ujar dia, saat dihubungi Kompas.com, Kamis (24/11/2022).

Di sisi lain, berkenaan dengan earthquake light, Andi belum dapat memastikannya.

Sebab, pengaruh aktivitas seismik atau gempa bumi ke lapisan atmosfer hanya terasa di lapisan ionosfer berupa prekursor gempa.

Lapisan ionosfer sendiri merupakan lapisan bumi yang terletak pada ketinggian 80 kilometer sampai 100 kilometer.

"Prekursor adalah anomali (penyimpangan) pada lapisan ionosfer yang dipengaruhi oleh aktivitas tertentu, di antaranya gempa dan tsunami," jelas Andi.

Baca juga: Viral, Video Oknum Polisi di Jambi Tendang Sopir Truk, Ini Kronologinya

Belum ada teori hubungan gempa dengan earthquake light

Terpisah, ahli geodesi dari Institut Teknologi Bandung (ITB) Heri Andreas menjelaskan, sejauh ini belum ada teori terkait hubungan gempa bumi dan cahaya di langit.

"(Cahaya gempa) Belum dapat dipastikan kebenarannya," tutur Heri kepada Kompas.com, Kamis (24/11/2022).

Menurut Heri, gempa bumi memang dapat mengganggu konten elektron di atmosfer atau langit. Namun, hal tersebut tidak menimbulkan cahaya.

Pada beberapa kasus, fenomena langit sebelum terjadinya gempa adalah awan vertikal. Akan tetapi, lanjut dia, awan vertikal juga bukan merupakan cahaya.

Oleh karena itu, Heri mengatakan bahwa munculnya cahaya biasanya hanya berkaitan dengan cuaca.

Meskipun pada beberapa situasi khusus kerap terjadi kilatan cahaya, seperti saat gunung berapi meletus.

Heri juga menegaskan, kilatan cahaya yang muncul di langit dan kerap disebut tanda gempa tidaklah benar.

"Kilatan cahaya bukan merupakan tanda gempa," kata dia.

Baca juga: Waspada Hoaks Gempa Cianjur dan Sesar Cimandiri, Ini Penjelasan BMKG

Dia melanjutkan, tanda-tanda gempa secara teori memang ada, tetapi tidak berlaku umum dan masih bersifat per kasus.

"Masih kasus per kasus, masih unik, tidak di semua tempat ada," ujar Heri.

Beberapa tanda-tanda gempa tersebut antara lain:

  • Deformasi (perubahan dari baik ke buruk) pre-seismic atau aktivitas sebelum gempa
  • Gangguan pada ion di atmosfer
  • Perilaku aneh binatang.

"Tetapi sekali lagi ini hanya kasus per kasus, belum bisa digeneralisir," tandas Heri.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Terkini Lainnya

Ketahui, Ini Masing-masing Manfaat Vitamin B1, B2, hingga B12

Ketahui, Ini Masing-masing Manfaat Vitamin B1, B2, hingga B12

Tren
Uni Eropa Segera Larang Retinol Dosis Tinggi di Produk Kecantikan

Uni Eropa Segera Larang Retinol Dosis Tinggi di Produk Kecantikan

Tren
Hamas Terima Usulan Gencatan Senjata, Israel Justru Serang Rafah

Hamas Terima Usulan Gencatan Senjata, Israel Justru Serang Rafah

Tren
Pengakuan TikToker Bima Yudho Dapat Tawaran Endorse Bea Cukai, DBC: Tak Pernah Ajak Kerja Sama

Pengakuan TikToker Bima Yudho Dapat Tawaran Endorse Bea Cukai, DBC: Tak Pernah Ajak Kerja Sama

Tren
Mengenal Rafah, Tempat Perlindungan Terakhir Warga Gaza yang Terancam Diserang Israel

Mengenal Rafah, Tempat Perlindungan Terakhir Warga Gaza yang Terancam Diserang Israel

Tren
Fortuner Polda Jabar Tabrak Elf Picu Kecelakaan di Tol MBZ, Pengemudi Diperiksa Propam

Fortuner Polda Jabar Tabrak Elf Picu Kecelakaan di Tol MBZ, Pengemudi Diperiksa Propam

Tren
Alasan Polda Metro Jaya Kini Kirim Surat Tilang via WhatsApp

Alasan Polda Metro Jaya Kini Kirim Surat Tilang via WhatsApp

Tren
UPDATE Identitas Korban Meninggal Tabrakan KA Pandalungan Vs Mobil di Pasuruan, Berasal dari Ponpes Sidogiri

UPDATE Identitas Korban Meninggal Tabrakan KA Pandalungan Vs Mobil di Pasuruan, Berasal dari Ponpes Sidogiri

Tren
Salinan Putusan Cerai Ria Ricis Beredar di Medsos, Bagaimana Aturan Publikasi Dokumen Perceraian?

Salinan Putusan Cerai Ria Ricis Beredar di Medsos, Bagaimana Aturan Publikasi Dokumen Perceraian?

Tren
Spyware Mata-mata asal Israel Diduga Dijual ke Indonesia

Spyware Mata-mata asal Israel Diduga Dijual ke Indonesia

Tren
Idap Penyakit Langka, Seorang Wanita di China Punya Testis dan Kromosom Pria

Idap Penyakit Langka, Seorang Wanita di China Punya Testis dan Kromosom Pria

Tren
Ribuan Kupu-kupu Serbu Kantor Polres Mentawai, Fenomena Apa?

Ribuan Kupu-kupu Serbu Kantor Polres Mentawai, Fenomena Apa?

Tren
Ramai soal Susu Dicampur Bawang Goreng, Begini Kata Ahli Gizi

Ramai soal Susu Dicampur Bawang Goreng, Begini Kata Ahli Gizi

Tren
57 Tahun Hilang Saat Perang Vietnam, Tentara Amerika Ini 'Ditemukan'

57 Tahun Hilang Saat Perang Vietnam, Tentara Amerika Ini "Ditemukan"

Tren
5 Tahun Menjabat, Sekian Uang Pensiun Seumur Hidup Anggota DPR RI

5 Tahun Menjabat, Sekian Uang Pensiun Seumur Hidup Anggota DPR RI

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com