Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hanya 1 Kasus Ditemukan, Mengapa Polio Ditetapkan KLB? Ini Alasannya

Kompas.com - 21/11/2022, 14:30 WIB
Nur Rohmi Aida,
Rendika Ferri Kurniawan

Tim Redaksi

Apa itu Polio?

Polio adalah penyakit yang disebabkan oleh virus polio yang termasuk ke dalam golongan human enterovirus yang bereplikasi di usus dan dikeluarkan melalui tinja.

Dikutip dari Kemenkes, virus polio terdiri dari beberapa strain, yakni:

  • strain-1 (Brunhilde)
  • strain-2 (Lansig)
  • strain-3 (Leon)

Polio bisa menyerang anak pada usia berapa pun, terutama menyerang anak-anak di bawah lima tahun.

Pada awal abad ke-20, polio merupakan penyakit yang paling ditakuti oleh negara-negara industri.

Pasalnya, penyakit ini melumpuhkan ratusan ribu anak setiap tahun.

Baca juga: Saat Polio Serang Anak 7 Tahun di Aceh, Jadi Wake Up Call untuk Semua Provinsi...

Gejala Polio

Kelumpuhan pada polio biasanya terjadi dalam waktu 7-21 hari setelah virus melewati masa inkubasinya sekitar 3-6 hari.

Polio umumnya tak memunculkan gejala, tetapi beberapa gejala awal yang muncul biasanya meliputi:

  1. demam
  2. kelelahan
  3. sakit kepala
  4. muntah
  5. kekakuan di leher
  6. nyeri di tungkai.

Penderita polio bisa mengalami beberapa kondisi, yakni:

  1. Polio non-paralisis dapat mnyebabkan muntah, lemah otot, demam, meningitis, letih, sakit tenggorokan, sakit kepala serta kaki, tangan, leher dan punggung terasa kaku dan sakit
  2. Polio paralisis menyebabkan sakit kepala, demam, lemah otot, kaki dan lengan terasa lemah, dan kehilangan refleks tubuh.
  3. Sindrom pasca-polio menyebabkan sulit bernapas atau menelan, sulit berkonsentrasi, lemah otot, depresi, gangguan tidur dengan kesulitan bernapas, mudah lelah dan massa otot tubuh menurun.

Baca juga: 5 Fakta Penting Polio yang Perlu Diketahui Orangtua

Cara penularan Polio

Polio menyebar melalui kontak orang ke orang. Saat seseorang terinfeksi virus polio, maka virus akan menyebar melalui mulut dan berkembang di usus.

Virus ini kemudian dibuang ke lingkungan melalui feses yang kemudian bisa menyebar ke komunitas dengan cepat terutama jika kebersihan dan sanitasi buruk.

Virus ini tak akan mudah menginfeksi atau akan mati apabila seorang anak sudah mendapatkan imunisasi polio.

Polio hanya bisa dicegah dengan imunisasi dan tidak ada obat untuk polio.

Vaksin aman dan efektif adalah vaksin polio oral (OPV) dan vaksin polio yang tidak aktif (IPV).

Baca juga: Gejala Polio Apa Saja dan Bagaimana Cara Penularannya?

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:

Terkini Lainnya

UPDATE Identitas Korban Meninggal Tabrakan KA Pandalungan Vs Mobil di Pasuruan, Berasal dari Ponpes Sidogiri

UPDATE Identitas Korban Meninggal Tabrakan KA Pandalungan Vs Mobil di Pasuruan, Berasal dari Ponpes Sidogiri

Tren
Salinan Putusan Cerai Ria Ricis Beredar di Medsos, Bagaimana Aturan Publikasi Dokumen Perceraian?

Salinan Putusan Cerai Ria Ricis Beredar di Medsos, Bagaimana Aturan Publikasi Dokumen Perceraian?

Tren
Spyware Mata-mata asal Israel Diduga Dijual ke Indonesia

Spyware Mata-mata asal Israel Diduga Dijual ke Indonesia

Tren
Idap Penyakit Langka, Seorang Wanita di China Punya Testis dan Kromosom Pria

Idap Penyakit Langka, Seorang Wanita di China Punya Testis dan Kromosom Pria

Tren
Ribuan Kupu-kupu Serbu Kantor Polres Mentawai, Fenomena Apa?

Ribuan Kupu-kupu Serbu Kantor Polres Mentawai, Fenomena Apa?

Tren
Ramai soal Susu Dicampur Bawang Goreng, Begini Kata Ahli Gizi

Ramai soal Susu Dicampur Bawang Goreng, Begini Kata Ahli Gizi

Tren
57 Tahun Hilang Saat Perang Vietnam, Tentara Amerika Ini 'Ditemukan'

57 Tahun Hilang Saat Perang Vietnam, Tentara Amerika Ini "Ditemukan"

Tren
5 Tahun Menjabat, Sekian Uang Pensiun Seumur Hidup Anggota DPR RI

5 Tahun Menjabat, Sekian Uang Pensiun Seumur Hidup Anggota DPR RI

Tren
Kisah Celia, Wanita yang Tidak Makan Selama 4 Tahun akibat Sindrom Langka

Kisah Celia, Wanita yang Tidak Makan Selama 4 Tahun akibat Sindrom Langka

Tren
Tema Met Gala dari Masa ke Masa, 'Sleeping Beauties: Reawakening Fashion' Jadi Tajuk 2024

Tema Met Gala dari Masa ke Masa, "Sleeping Beauties: Reawakening Fashion" Jadi Tajuk 2024

Tren
Cabut Gigi Bungsu, ke Dokter Gigi Umum atau Spesialis Bedah Mulut?

Cabut Gigi Bungsu, ke Dokter Gigi Umum atau Spesialis Bedah Mulut?

Tren
Cara Daftar Anggota PPS Pilkada 2024, Berikut Syarat dan Prosedurnya

Cara Daftar Anggota PPS Pilkada 2024, Berikut Syarat dan Prosedurnya

Tren
Profil CNF Clairefontaine di Perancis, Tempat Pertandingan Indonesia Vs Guinea

Profil CNF Clairefontaine di Perancis, Tempat Pertandingan Indonesia Vs Guinea

Tren
Kronologi Fortuner Polda Jabar Picu Kecelakaan Beruntun di Tol MBZ, Diselesaikan secara Kekeluargaan

Kronologi Fortuner Polda Jabar Picu Kecelakaan Beruntun di Tol MBZ, Diselesaikan secara Kekeluargaan

Tren
Tabrakan KA Pandalungan Vs Mobil Terjadi di Pasuruan, 3 Orang Meninggal Dunia

Tabrakan KA Pandalungan Vs Mobil Terjadi di Pasuruan, 3 Orang Meninggal Dunia

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com