Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Muncul Subvarian Baru Omicron BN.1, Virus Corona Apa Itu?

Kompas.com - 17/11/2022, 16:01 WIB
Nur Rohmi Aida,
Rendika Ferri Kurniawan

Tim Redaksi

KOMPAS.com – Belum selesai Omicron XBB, kini muncul lagi subvarian baru virus corona yang disebut sebagai BN.1.

Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit AS (CDC) menambahkan varian baru dari virus corona baru tersebut ke dalam daftar virus yang tengah dilacak.

Subvarian baru yang ditambahkan ini menjadi yang ke-16 dari virus corona yang dilacak.

Sebenarnya, virus corona apa itu subvarian Omicron BN.1?

Baca juga: Varian Pi Disebut Akan Gantikan Omicron, Berbahayakah?

Apa itu Omicron BN.1?

Dikutip dari Fortune, varian BN.1 merupakan varian yang saat ini lebih dari 4 persennya menyebabkan infeksi di AS hingga Sabtu (12/11/2022).

Jumlah tersebut menyebabkan BN.1 menjaadi varian keenam sebagai varian paling umum di AS.

Omicron BN.1 adalah varian turunan dari Omicron. Nama panjang dari varian ini adalah B.1.1.529.2.75.5.5.1.

Varian ini juga merupakan turunan dari Stealth Omicron atau BA.2 yang menjadi terkenal karena kemampuannya yang membingungkan pada tes covid berbasis laboratorium.

Sejauh ini, belum diketahui mengenai bagaimana karakteristik penularan virus tersebut.

Akan tetapi, BN.1 memiliki potensi tinggi untuk melawan kekebalan yang terbentuk dari infeksi sebelumnya maupun dari vaksinasi.

Varian ini juga memiliki kemampuan untuk bersaing dengan garis keturunan lain yang saat ini beredar.

Hal tersebut merujuk jurnal yang diterbitkan di Cureus journal of Medical Science dari para peneliti di India.

Baca juga: Lebih Menular, Ini 6 Gejala Umum Omicron XBB

Teridentifikasi pertama kali Juli

Omicron BN.1 pertama kali diidentifikasi pada akhir Juli 2022 lalu dan telah ditemukan di AS, Inggris, Australia, Austria, dan India.

Setiap negara diperkirakan menampung sekitar 15 persen dari hampir 4.000 kasus yang diidentifikasi di seluruh dunia.

Meski baru saja diidentifikasi, BN.1 saat ini telah memiliki 9 varian keturunan yang teridentifikasi di Denmark, Jerman dan Irlandia.

Beberapa juga telah diidentifikasi di Singapura, Kore Selatan, Jepang, India dan Israel.

Hingga kini belum diketahui pasti gejala dari Omicron BN.1 ini.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Terkini Lainnya

Mengapa Lumba-lumba Berenang Depan Perahu? Ini Alasannya Menurut Sains

Mengapa Lumba-lumba Berenang Depan Perahu? Ini Alasannya Menurut Sains

Tren
Cara Cek NIK KTP Jakarta yang Non-Aktif dan Reaktivasinya

Cara Cek NIK KTP Jakarta yang Non-Aktif dan Reaktivasinya

Tren
Berkaca dari Kasus Mutilasi di Ciamis, Mengapa Orang dengan Gangguan Mental Bisa Bertindak di Luar Nalar?

Berkaca dari Kasus Mutilasi di Ciamis, Mengapa Orang dengan Gangguan Mental Bisa Bertindak di Luar Nalar?

Tren
3 Bek Absen Melawan Guinea, Ini Kata Pelatih Indonesia Shin Tae-yong

3 Bek Absen Melawan Guinea, Ini Kata Pelatih Indonesia Shin Tae-yong

Tren
Alasan Israel Tolak Proposal Gencatan Senjata yang Disetujui Hamas

Alasan Israel Tolak Proposal Gencatan Senjata yang Disetujui Hamas

Tren
Pendaftaran Komcad 2024, Jadwal, Syaratnya, dan Gajinya

Pendaftaran Komcad 2024, Jadwal, Syaratnya, dan Gajinya

Tren
Studi Baru Ungkap Penyebab Letusan Dahsyat Gunung Tonga pada 2022

Studi Baru Ungkap Penyebab Letusan Dahsyat Gunung Tonga pada 2022

Tren
Mengenal 7 Stadion yang Jadi Tempat Pertandingan Sepak Bola Olimpiade Paris 2024

Mengenal 7 Stadion yang Jadi Tempat Pertandingan Sepak Bola Olimpiade Paris 2024

Tren
Mengenal Alexinomia, Fobia Memanggil Nama Orang Lain, Apa Penyebabnya?

Mengenal Alexinomia, Fobia Memanggil Nama Orang Lain, Apa Penyebabnya?

Tren
Sunat Perempuan Dilarang WHO karena Berbahaya, Bagaimana jika Telanjur Dilakukan?

Sunat Perempuan Dilarang WHO karena Berbahaya, Bagaimana jika Telanjur Dilakukan?

Tren
UU Desa: Jabatan Kades Bisa 16 Tahun, Dapat Tunjangan Anak dan Pensiun

UU Desa: Jabatan Kades Bisa 16 Tahun, Dapat Tunjangan Anak dan Pensiun

Tren
Harga Kopi di Vietnam Melambung Tinggi gara-gara Petani Lebih Pilih Tanam Durian

Harga Kopi di Vietnam Melambung Tinggi gara-gara Petani Lebih Pilih Tanam Durian

Tren
Kasus Mutilasi di Ciamis dan Tanggung Jawab Bersama Menangani Orang dengan Gangguan Mental

Kasus Mutilasi di Ciamis dan Tanggung Jawab Bersama Menangani Orang dengan Gangguan Mental

Tren
Potensi Manfaat Tanaman Serai untuk Mengatasi Kecemasan Berlebih

Potensi Manfaat Tanaman Serai untuk Mengatasi Kecemasan Berlebih

Tren
Terkait Penerima KIP Kuliah yang Bergaya Hedon, UB: Ada Evaluasi Ulang Tiga Tahap

Terkait Penerima KIP Kuliah yang Bergaya Hedon, UB: Ada Evaluasi Ulang Tiga Tahap

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com