Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

4 Bahaya Penggunaan Vape atau Rokok Elektronik, Apa Saja?

Kompas.com - 16/11/2022, 13:04 WIB
Dandy Bayu Bramasta,
Sari Hardiyanto

Tim Redaksi

Penguji juga melakukan pengujian terhadap kandung kemih manusia.

Hasilnya juga ditemukan persoalan yang serupa. Sel-sel cenderung akan bermutasi atau mengalami perubahan hingga menjadi pemicu tumor.

Baca juga: Tumor Otak: Pengertian, Gejala, Diagnosis, hingga Penyembuhannya

Peningkatan jumlah perokok

Dikutip dari laman Kemenkes, dalam kurun waktu 10 tahun, jumlah perokok secara keseluruhan telah meningkat secara siginifikan sebanyak 8,8 juta orang di Indonesia.

Hasil survei GATS 2011 dan 2021 menunjukkan jika terdapat 60,3 juta perokok pada 2011 dan pada 2021 meningkat menjadi 69,1 juta perokok.

Selain itu, prevalensi rokok elektronik juga mengalami kenaikan 10 kali lipat dan prevalensi perokok pasif juga naik menjadi 120 juta orang.

Dante menyebutkan jika tingginya prevalensi perokok remaja salah satunya disebabkan karena terpengaruh iklan rokok.

Baca juga: Saat Kenaikan Cukai Rokok Disebutkan Masih Terlalu Kecil...

KOMPAS.com/Akbar Bhayu Tamtomo Infografik: Kandungan dan Bahaya Vape

(Sumber: Kompas.com/Nabila Tashandra, Kahfi Dirga Cahya, Zintan Prihatini | Editor: Holy Kartika Nurwigati Sumartiningtyas, Sari Hardiyanto)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com