Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hari Ini dalam Sejarah: Virus SARS Pertama Kali Terdeteksi di China

Kompas.com - 16/11/2022, 06:30 WIB
Rendika Ferri Kurniawan

Editor

Kemampuan virus corona untuk melompat ke manusia membutuhkan perubahan genetik pada virus.

Perubahan tersebut diduga terjadi pada luwak sawit karena virus SARS yang ada pada kelelawar tapal kuda tidak dapat menginfeksi manusia secara langsung.

Penyebaran SARS ke luar China dibawa oleh pasien yang tak terdeteksi dan tidak mengetahui bahwa dirinya terinfeksi.

Dilansir dari History, 17 Maret 2020, penyebaran SARS ke luar China dibawa oleh seorang profesor medis dari Guangdong, Liu Jianlun.

Profesor berusia 64 tahun itu check in di Kamar 911 di Metropole Hotel, Hong Kong. Ia jatuh sakit dan pergi ke rumah sakit di mana dia meninggal dalam waktu dua minggu.

Namun selama kunjungan singkatnya di hotel, tanpa disadari virus itu menginfeksi beberapa tamu lainnya. Orang-orang itu kemudian membawa SARS ke Singapura, Toronto, dan Hanoi.

Dari Hong Kong, virus itu dengan cepat disebarkan oleh pelancong global di seluruh Asia Timur, Amerika Utara, Eropa dan seluruh dunia.

Baca juga: Perbedaan COVID-19 dan SARS serta Cara Penularannya

Jumlah kasus dan kematian akibat SARS

CDC melaporkan, WHO baru mengeluarkan peringatan global untuk penyakit sejenis pneumonia parah yang tidak diketahui asalnya, tetapi terdeteksi di China, Vietnam, dan Hong Kong pada 12 Maret 2003.

Peringatan itu menyebabkan kepanikan di sejumlah wilayah Asia. Sekolah dan gedung publik tutup. Warga pun menghindari kerumunan.

Otoritas kesehatan di seluruh dunia menerapkan langkah-langkah kontrol yang ketat, termasuk larangan perjalanan ke dan dari negara-negara yang terkena dampak.

Karantina di rumah sakit dan tempat-tempat lain dilaksanakan di tempat orang terinfeksi.

Hingga Juni 2003, penularan telah dikendalikan dan pembatasan mulai dilonggarkan.

Pada 31 Desember 2003, secara global, WHO menerima laporan SARS dari 29 negara dan wilayah.

Sedikitnya 8.096 orang terinfeksi SARS dan 774 di antaranya meninggal dunia.

China melaporkan paling banyak kasus dengan 5.327 kasus dan 349 kematian. Sementara Hong Kong, melaporkan 1.755 kasus dan 299 kematian.

Baca juga: Lebih Menular, Ini 6 Gejala Umum Omicron XBB

Halaman:

Terkini Lainnya

Ketahui, Ini Masing-masing Manfaat Vitamin B1, B2, hingga B12

Ketahui, Ini Masing-masing Manfaat Vitamin B1, B2, hingga B12

Tren
Uni Eropa Segera Larang Retinol Dosis Tinggi di Produk Kecantikan

Uni Eropa Segera Larang Retinol Dosis Tinggi di Produk Kecantikan

Tren
Hamas Terima Usulan Gencatan Senjata, Israel Justru Serang Rafah

Hamas Terima Usulan Gencatan Senjata, Israel Justru Serang Rafah

Tren
Pengakuan TikToker Bima Yudho Dapat Tawaran Endorse Bea Cukai, DBC: Tak Pernah Ajak Kerja Sama

Pengakuan TikToker Bima Yudho Dapat Tawaran Endorse Bea Cukai, DBC: Tak Pernah Ajak Kerja Sama

Tren
Mengenal Rafah, Tempat Perlindungan Terakhir Warga Gaza yang Terancam Diserang Israel

Mengenal Rafah, Tempat Perlindungan Terakhir Warga Gaza yang Terancam Diserang Israel

Tren
Fortuner Polda Jabar Tabrak Elf Picu Kecelakaan di Tol MBZ, Pengemudi Diperiksa Propam

Fortuner Polda Jabar Tabrak Elf Picu Kecelakaan di Tol MBZ, Pengemudi Diperiksa Propam

Tren
Alasan Polda Metro Jaya Kini Kirim Surat Tilang via WhatsApp

Alasan Polda Metro Jaya Kini Kirim Surat Tilang via WhatsApp

Tren
UPDATE Identitas Korban Meninggal Tabrakan KA Pandalungan Vs Mobil di Pasuruan, Berasal dari Ponpes Sidogiri

UPDATE Identitas Korban Meninggal Tabrakan KA Pandalungan Vs Mobil di Pasuruan, Berasal dari Ponpes Sidogiri

Tren
Salinan Putusan Cerai Ria Ricis Beredar di Medsos, Bagaimana Aturan Publikasi Dokumen Perceraian?

Salinan Putusan Cerai Ria Ricis Beredar di Medsos, Bagaimana Aturan Publikasi Dokumen Perceraian?

Tren
Spyware Mata-mata asal Israel Diduga Dijual ke Indonesia

Spyware Mata-mata asal Israel Diduga Dijual ke Indonesia

Tren
Idap Penyakit Langka, Seorang Wanita di China Punya Testis dan Kromosom Pria

Idap Penyakit Langka, Seorang Wanita di China Punya Testis dan Kromosom Pria

Tren
Ribuan Kupu-kupu Serbu Kantor Polres Mentawai, Fenomena Apa?

Ribuan Kupu-kupu Serbu Kantor Polres Mentawai, Fenomena Apa?

Tren
Ramai soal Susu Dicampur Bawang Goreng, Begini Kata Ahli Gizi

Ramai soal Susu Dicampur Bawang Goreng, Begini Kata Ahli Gizi

Tren
57 Tahun Hilang Saat Perang Vietnam, Tentara Amerika Ini 'Ditemukan'

57 Tahun Hilang Saat Perang Vietnam, Tentara Amerika Ini "Ditemukan"

Tren
5 Tahun Menjabat, Sekian Uang Pensiun Seumur Hidup Anggota DPR RI

5 Tahun Menjabat, Sekian Uang Pensiun Seumur Hidup Anggota DPR RI

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com