Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

10 Bahaya Kesehatan akibat Duduk Lama Sepanjang Hari

Kompas.com - 11/11/2022, 08:00 WIB
Retia Kartika Dewi,
Rendika Ferri Kurniawan

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Bagi mereka yang bekerja di kantor atau bekerja dari rumah (WFH), sering kali duduk di kursi dalam jangka waktu lama atau berjam-jam.

Sayangnya, duduk lama dapat memiliki efek jangka pendek dan jangka panjang kesehatan tubuh.

Aktivitas ini mungkin tidak berbahaya, tetapi berpotensi mematikan.

Dilansir dari Healthline, (8/7/2017), berikut 10 bahaya duduk berjam-jam atau sepanjang hari bagi kesehatan:

Baca juga: Kaki Bengkak Selepas Duduk dalam Perjalanan Jauh? Ini Pencegahan dan Penanganannya

1. Kaki dan otot lemah

Saat duduk sepanjang hari, Anda tidak bergantung pada otot tubuh bagian bawah yang kuat untuk menahannya.

Hal ini menyebabkan atrofi atau melemahnya otot.

Tanpa otot kaki dan glute yang kuat untuk menstabilkan Anda, maka tubuh berisiko cedera.

2. Berat badan bertambah

Bergerak menyebabkan otot Anda melepaskan molekul, seperti lipoprotein lipase yang membantu memproses lemak dan gula yang dimakan.

Ketika Anda menghabiskan sebagian besar waktu dengan duduk, maka pelepasan molekul-molekul ini berkurang dan bagian belakang berisiko lebih besar melebar.

Akibatnya, terjadi penambahan berat badan di sekitar pinggul Anda.

Baca juga: Viral, Unggahan Sebut Malas Mandi dan Suka Rebahan Gejala Gangguan Jiwa Ringan, Benarkah?

3. Pinggul kencang dan nyeri punggung

Duduk menyebabkan fleksor pinggul memendek. Posisi duduk juga dapat melukai punggung, terutama jika Anda memiliki postur tubuh yang buruk atau tidak menggunakan kursi yang ergonomis.

Selain itu, postur tubuh yang buruk saat duduk dapat menyebabkan kompresi pada cakram di tulang belakang Anda dan dapat menyebabkan degenerasi dini yang mengakibatkan nyeri kronis.

4. Berisiko idap kecemasan dan depresi

Kebanyakan duduk ternyata juga berpengaruh pada efek mental seseorang.

Risiko terkena depresi dan kecemasan lebih tinggi pada orang yang sering duduk dalam waktu lama.

Hal ini bisa terjadi karena kurangnya manfaat kesehatan mental dari kebugaran, ketika orang itu menghabiskan hari-harinya dengan duduk daripada bergerak.

Jika demikian, risiko ini dapat dikurangi dengan olahraga teratur.

Baca juga: Cara Mengatasi Kaki Pegal-pegal

5. Risiko kanker

Studi yang muncul menunjukkan bahwa duduk lama dapat meningkatkan risiko jenis kanker tertentu, termasuk kanker paru-paru, rahim, dan usus besar. Namun, hal ini masih butuh penelitian mendalam.

6. Penyakit jantung

Duduk dapat melukai jantung Anda, berpotensi menyebabkan penyakit kardiovaskular.

Para ahli mengatakan orang yang lebih banyak duduk memiliki risiko 147 persen lebih tinggi menderita serangan jantung atau stroke.

7. Risiko diabetes

Orang yang menghabiskan lebih banyak waktu duduk juga memiliki 112 persen peningkatan risiko diabetes.

Dalam satu studi yang melihat efek dari hanya lima hari istirahat di tempat tidur, para peneliti melihat peningkatan resistensi insulin, prekursor diabetes.

8. Varises

Duduk dalam waktu lama dapat menyebabkan darah menggenang di kaki.

Hal ini dapat menyebabkan varises, atau vena laba-laba, versi yang lebih kecil dari yang pertama.

Meskipun umumnya tidak membahayakan diri mereka sendiri, pembuluh darah yang bengkak dan terlihat ini bisa jadi tidak sedap dipandang.

Baca juga: Gejala Stroke yang Muncul Tiba-tiba di Wajah, Tangan, dan Kaki

9. Trombosis Vena Dalam (DVT)

Trombosis vena dalam adalah jenis bekuan darah yang paling umum terjadi di kaki. Ketika bagian dari bekuan ini pecah, itu dapat memotong aliran darah ke bagian lain dari tubuh seperti paru-paru Anda, menyebabkan emboli paru.

Ini adalah keadaan darurat medis yang dapat menyebabkan komplikasi besar atau bahkan kematian.

Duduk terlalu lama, bahkan dalam perjalanan jauh, dapat menyebabkan DVT.

10. Bahu dan leher kaku

Seperti halnya kaki, bokong, dan punggung bagian bawah, bahu dan leher Anda juga akan mengalami kaku saat duduk lama. Ini terutama benar jika Anda membungkuk untuk melihat layar komputer.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Terkini Lainnya

Daftar Ormas Keagamaan yang Kini Bisa Kelola Lahan Tambang Indonesia

Daftar Ormas Keagamaan yang Kini Bisa Kelola Lahan Tambang Indonesia

Tren
Buku Karya Arthur Conan Doyle di Perpustakaan Finlandia Baru Dikembalikan setelah 84 Tahun Dipinjam, Kok Bisa?

Buku Karya Arthur Conan Doyle di Perpustakaan Finlandia Baru Dikembalikan setelah 84 Tahun Dipinjam, Kok Bisa?

Tren
8 Fenomena Astronomi Sepanjang Juni 2024, Ada Parade Planet dan Strawberry Moon

8 Fenomena Astronomi Sepanjang Juni 2024, Ada Parade Planet dan Strawberry Moon

Tren
4 Provinsi Gelar Pemutihan Pajak Kendaraan Juni 2024, Catat Jadwalnya

4 Provinsi Gelar Pemutihan Pajak Kendaraan Juni 2024, Catat Jadwalnya

Tren
7 Cara Cek Pemadanan NIK-NPWP Sudah atau Belum, Klik ereg.pajak.go.id

7 Cara Cek Pemadanan NIK-NPWP Sudah atau Belum, Klik ereg.pajak.go.id

Tren
Perbandingan Rangking Indonesia Vs Tanzania, Siapa yang Lebih Unggul?

Perbandingan Rangking Indonesia Vs Tanzania, Siapa yang Lebih Unggul?

Tren
Kenali Beragam Potensi Manfaat Daun Bawang untuk Kesehatan

Kenali Beragam Potensi Manfaat Daun Bawang untuk Kesehatan

Tren
Mempelajari Bahasa Paus

Mempelajari Bahasa Paus

Tren
7 Potensi Manfaat Buah Gandaria, Apa Saja?

7 Potensi Manfaat Buah Gandaria, Apa Saja?

Tren
Dortmund Panen Kecaman setelah Disponsori Rheinmetall, Pemasok Senjata Perang Israel dan Ukraina

Dortmund Panen Kecaman setelah Disponsori Rheinmetall, Pemasok Senjata Perang Israel dan Ukraina

Tren
Murid di Malaysia Jadi Difabel setelah Dijemur 3 Jam di Lapangan, Keluarga Tuntut Sekolah

Murid di Malaysia Jadi Difabel setelah Dijemur 3 Jam di Lapangan, Keluarga Tuntut Sekolah

Tren
Sosok Calvin Verdonk, Pemain Naturalisasi yang Diproyeksi Ikut Laga Indonesia Vs Tanzania

Sosok Calvin Verdonk, Pemain Naturalisasi yang Diproyeksi Ikut Laga Indonesia Vs Tanzania

Tren
Awal Kemarau, Sebagian Besar Wilayah Masih Berpotensi Hujan Lebat dan Angin Kencang, Mana Saja?

Awal Kemarau, Sebagian Besar Wilayah Masih Berpotensi Hujan Lebat dan Angin Kencang, Mana Saja?

Tren
Mengenal Gerakan Blockout 2024 dan Pengaruhnya pada Palestina

Mengenal Gerakan Blockout 2024 dan Pengaruhnya pada Palestina

Tren
Korea Utara Bangun 50.000 Rumah Gratis untuk Warga, Tanpa Iuran seperti Tapera

Korea Utara Bangun 50.000 Rumah Gratis untuk Warga, Tanpa Iuran seperti Tapera

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com