Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Apa Itu Henti Jantung? Diduga Penyebab Korban Tewas Tragedi Halloween Itaewon

Kompas.com - 30/10/2022, 12:30 WIB
Diva Lufiana Putri,
Rendika Ferri Kurniawan

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Pesta Halloween di Itaewon, Seoul, Korea Selatan pada Sabtu (29/10/2022) malam, berakhir tragis.

Dilaporkan oleh The Washington Post, Minggu (30/10/2022), tragedi ini setidaknya mengakibatkan 151 orang meninggal dunia dan 82 orang terluka.

Jumlah tersebut meningkat dari konfirmasi pada Minggu pukul 06.00 waktu setempat, yakni sebanyak 149 orang tewas dan 76 terluka.

Meski penyebab pasti insiden ini belum dikonfirmasi, tetapi pemadam kebakaran setempat mengatakan bahwa sebagian besar korban berjatuhan di gang sempit dan menanjak.

Puluhan dari korban meninggal tersebut dilaporkan mengalami henti jantung, sebagaimana dikutip Antara.

Mereka juga sempat mendapatkan resusitasi jantung paru atau CPR, pertolongan pertama pada pasien henti jantung atau henti napas.

Lantas, apa itu henti jantung?

Baca juga: Kronologi Tragedi Halloween Itaewon di Korea Selatan, 149 Orang Tewas

Apa itu henti jantung?

Henti jantung adalah hilangnya fungsi jantung, pernapasan, dan kesadaran secara tiba-tiba.

Dilansir dari Mayo Clinic, kondisi ini biasanya terjadi akibat gangguan pada sistem kelistrikan jantung.

Gangguan tersebut mengganggu kegiatan jantung untuk memompa darah dan menghentikan aliran ke seluruh tubuh.

Henti jantung yang tidak segera mendapatkan pertolongan dapat menyebabkan kematian. Untuk itu, diperlukan penanganan yang cepat dan tepat pada pasien henti jantung.

Saat terserang henti jantung, seseorang perlu diberikan pertolongan pertama berupa CPR untuk meningkatkan kemungkinan bertahan hidup sampai tenaga medis datang.

Baca juga: Kesaksian Warga soal Tragedi Halloween Itaewon yang Tewaskan 149 Orang

Penyebab henti jantung

Meski sama-sama dapat menyebabkan kematian mendadak, henti jantung ternyata berbeda dengan serangan jantung.

Dilansir dari Medline Plus, perbedaan henting jantung dan serangan jantung terletak pada penyebabnya.

Serangan jantung terjadi karena ada sumbatan pada pembuluh darah di jantung. Sedangkan, henti jantung adalah kondisi saat jantung berhenti karena ada gangguan pada iramanya.

Secara umum, orang yang mengalami henti jantung akan merasakan organ ini tiba-tiba berhenti berdetak, kesadaran menurun, dan napas berhenti.

  • Kondisi ini disebabkan gangguan pada kelistrikan jantung, yang dapat dipicu oleh:
  • Fibrilasi ventrikel atau gangguan irama jantung
  • Penyakit arteri koroner atau kerusakan pada pembuluh utama jantung
  • Aktivitas fisik intens di mana tubuh melepaskan hormon adrenalin
  • Kadar kalium atau magnesium dalam darah sangat rendah
  • Kehilangan darah dalam jumlah besar
  • Kekurangan oksigen yang parah
  • Kelainan bawaan tertentu yang dapat menyebabkan aritmia atau masalah pada struktur jantung
  • Perubahan struktural pada jantung, seperti pembesaran jantung karena tekanan darah tinggi.

Baca juga: Jenazah Tragedi Halloween Itaewon Korea Berjejer di Trotoar, 151 Tewas

Gejala henti jantung

Ilustrasi henti jantung mendadakblanscape Ilustrasi henti jantung mendadak

Henti jantung merupakan kondisi yang terjadi secara tiba-tiba. Biasanya, gejala utama dari henti jantung adalah pingsan.

Namun, penderita dapat mengalami gejala lebih awal, seperti:

  • Rasa tidak nyaman di dada
  • Sesak napas
  • Lemas
  • Jantung berdebar dengan tempo cepat.

Apabila melihat seseorang yang tidak sadarkan diri dan tidak bernapas dengan normal, segera periksa denyut jantungnya.

Denyut jantung yang terasa lemah kemungkinan pertanda henti jantung, sehingga harus segera menghubungi ambulans atau rumah sakit terdekat.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com