SEMENTARA majalah TIME edisi 24-31 Oktober 2022, di halaman 8 tega memajang komentar President FIFA, Gianni Infantino tentang tragedi Kanjuraho yang telah menewaskan lebih dari 120 warga Indonesia sebagai “A dark day for all involved in football, and a tragedy beyond comprehension”, majalah yang sama malah memajang foto Bukayo Saka sebagai sosok bintang sepakbola Inggris bukan di halaman dalam, namun malah di halaman cover alias terdepan dengan tema utama Next Generation Leaders.
Sementara Indonesia masih bermimpi untuk ikut berlaga di World Cup, ternyata Inggris kini sedang bermimpi bukan sekadar ikut, namun menjuarai World Cup di Qatar menjelang akhir tahun 2022.
Inggris merasa berhak untuk kedua kali menjuarai World Cup berkat kehadiran sang mega bintang bernama Bukayo Saka.
Bukayo Ayoyinka T.M. Saka sebagai warga keturunan suku Yoruba, Nigeria dilahirkan pada tanggal 5 September 2001 di Ealing, London adalah pesepakbola professional yang berperan sebagai winger, left-back atau midfielder untuk klab liga utama Arsenal dan tim nasional Inggris.
Saka tersohor atas kesaktian menyerang penuh kreatifitas maka dianggap sebagai satu di antara sepakbolawan terbaik dunia masa kini.
Gaya serangan serta kreatifitas Saka mengingatkan banyak pihak termasuk saya kepada Franz Beckenbauer dan Johann Cruyft pada masa puncak kejayaan mereka berdua.
Sudah barang tentu redaksi majalah Time memiliki alasan tersendiri untuk memilih foto Bukayo Saka dipajang di cover majalah terkemuka dunia bertema utama Next Generation Leaders.
Kehadiran Bukayo Saka memang menggelorakan euphoria harap di lubuk sanubari bangsa Inggris yang sejak berhasil memenangkan pertempuran Wembley melawan Jerman pada tahun 1966 belum pernah kembali menikmati kebanggaan nasional menjadi Juara Dunia Sepakbola.
Bersabar pada masa tunggu selama 56 tahun memang terlalu lama sehingga menyakitkan Inggris.
Maka munculnya seorang megastar dalam sosok Bukaso Saka membangkitkan semangat kebanggaan nasional sebagai harapan baru untuk akhirnya Inggris kembali berjaya menjuarai World Cup.
Kebetulan arti nama Bukayo dalam bahasa Yoruba adalah pembawa kebahagiaan. Namun perjalanan menuju tahta singgasana masih panjang menempuh kemelut deru campur debu berpercik keringat, air mata dan darah.
Apalagi sudah barang tentu tim nasional Italia, Perancis, Jerman, Belgia, Argentina, Brasil, Nigeria, Kamerun, Amerika Serikat, Australia, Jepang, Indonesia eh Iran, Korea, Kroasia, Spanyol, Serbia, Swiss, Arab Saudi, Ekuador, Uruguay, Denmark, dan tentu saja sang tuan rumah sendiri, Qatar juga akan gigih berjuang rawe-rawe-rantas, malang-malang-putung sampai tetes keringat, air mata dan darah terakhir untuk menjuarai FIFA World Cup Qatar 2022 yang kebetulan berlogo porselen Moebius sebagai lambang ketidak-terbatasan kemungkinan yang bisa terjadi di jagad raya ini.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.