Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

5 Fakta Menarik Sumpah Pemuda yang Mungkin Belum Anda Ketahui

Kompas.com - 28/10/2022, 08:30 WIB
Nur Fitriatus Shalihah,
Inten Esti Pratiwi

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Setiap tanggal 28 Oktober diperingati sebagai Hari Sumpah Pemuda.

Sumpah Pemuda dimaknai sebagai momentum bersatunya para pemuda, yang kemudian bergerak bersama dan berjuang menuju Indonesia merdeka.

Banyak hal yang menarik dari peristiwa Sumpah Pemuda. Apa saja itu?

1. Digagas pelajar

Sumpah Pemuda diucapkan pada Kongres Pemuda II di Jakarta (saat itu bernama Batavia).

Dilansir Kompas.com, 28 Oktober 2020, kongres yang dilangsungkan pada 27-28 Oktober 1928 itu digagas oleh Perhimpunan Pelajar-pelajar Indonesia, sebuah organisasi pemuda yang beranggotakan pelajar dari seluruh Indonesia.

Kongres itu digelar setelah Kongres Pemuda I yang dilangsungkan dua tahun sebelumnya tidak menghasilkan keputusan yang memuaskan.

Dalam kongres kedua, kegiatan itu dihadiri oleh perwakilan organisasi pemuda dari berbagai latar belakang, seperti Jong Java, Jong Sumatranen Bond, Jong Bataks Bond, Pemoeda Indonesia, Jong Islamieten Bond, Jong Celebes, Jong Ambon, Sekar Rukun, hingga Pemuda Kaum Betawi.

Baca juga: Link Twibbon dan Sejarah Hari Sumpah Pemuda


2. Tiga kali rapat di 3 gedung berbeda

Sumpah Pemuda yang ada sekarang ini dihasilkan dari 3 kali rapat di 3 gedung berbeda.

Rapat pertama digelar pada 27 Oktober di Gedung Katholieke Jongenlingen Bond (KJB), Lapangan Banteng.

Rapat kedua dilaksanakan pada 28 Oktober di Gedung Oost-Java Bioscoop, membahas masalah pendidikan.

Rapat ketiga membahas pentingnya nasionalisme dan demokrasi selain gerakan kepanduan. Rapat digelar di Gedung Indonesische Clubhuis Kramat.

3. Lagu "Indonesia Raya" dinyanyikan di depan Belanda

Sumpah Pemuda menjadi momen memperdengarkan lagu "Indonesia Raya" yang menjadi lagu kebangsaan untuk pertama kali.

Dilansir Kompas.com, Jumat (28/10/2022), kegiatan itu diawasi oleh aparat keamanan Hindia Belanda, terutama mereka yang berdinas di Dinas Intelijen Politik (PID).

Baca juga: Hari Sumpah Pemuda 28 Oktober, Apakah Libur Tanggal Merah?

4. Kata merdeka dihapus, dimainkan secara instrumental

Soegondo Djojopoespito yang saat itu menjadi Ketua Kongres Pemuda II disodori teks dan partitur dari WR Supratman.

Soegondo terkejut ketika membaca lirik lagu pada bagian refrain lagu "Indonesia Raya" yang memuat kata "merdeka, merdeka".

Halaman:

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com