Setelah purna tugas, Doni terus bergerak mengampanyekan pelestarian lingkungan.
Berbagai kisah mantan Ketua BNPB (2019-2021) dan Danjen Kopassus (2014-2015) ini dituliskan dengan detail dan mengalir dalam dua buku karya penulis senior Egy Massadiah: Secangkir Kopi di Bawah Pohon (2020) dan Sepiring Sukun di Pinggir Kali (2020).
Baca juga: 7 Cara Melatih Diri untuk Berpikir Kritis
Dengan gaya feature, Egy menuliskan bagaimana Doni memanfaatkan kewenangan dan kekuasaannya, berkolaborasi dengan berbagai pemangku kepentingan untuk tujuan-tujuan kemanusiaan khususnya menjaga kelestarian alam.
Dengan kata lain, Doni yang aktif di militer pada 1985-2021 itu ‘mengeksploitasi’ relasi kuasa untuk tujuan mulia, jauh dari kekejian atau ketidak-manusiawian sebagaimana yang berkembang akhir-akhir ini.
Dalam sebuah catatan singkatnya, Egy menulis, “Relasi kuasa seperti pisau. Kalau dipakai iris bawang yang bagus. Tapi dipakai menusuk orang ya pidana.”
Akhirnya, relasi kuasa hanyalah sebuah konsep teknis imajiner yang melekat erat dalam kultur militerisme beberapa instansi negara, dalam konteks ini khusuanya TNI Polri. Sebagai sebuah konsep, hal itu akan bermakna negatif jika yang memanfaatkannya bertujuan demikian. Namun hal itu juga bisa positif dan mulia jika yang terlibat di dalamnya juga berprinsip demikian pula.
Adalah pilihan bagi insan-insan yang saat ini sedang berkarir atau bekerja dalam atmosfer kerja yang erat dengan relasi kuasa, untuk bijak ataupun tidak dalam menggunakannya. Dengan relasi kuasa, orang bisa menindas dan memanfaatkan orang lain. Dengan relasi kuasa juga orang bisa memuliakan dan mencerdaskan orang lain, sekaligus melestarikan alam dan menjaga keberlangsungan Bumi.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.