Juru bicara Just Stop Oil, Mel Carrington mengatakan bahwa motif dari pelemparan sup tomat kaleng di lukisan legendari karya Van Gogh dilakukan untuk mendapatkan publisitas dan menciptakan perdebatan.
Terutama seputar krisis iklim dan tindakan yang diperlukan untuk menghentikannya.
"Lukisa Sunflower Van Gogh tidak ada hubungannya dengan perubahan iklim," ujarnya, dikutip dari The New York Times.
Menurutnya, lukisan itu adalah lukisan legendaris milik pelukis terkenal yang dapat menjadi berita utama ketika menjadi sasaran serangan.
"Tapi pilihan sup lebih simbolis," kata Carrington.
"Di Inggris, banyak rumah tangga berjuang untuk membayar tagihan bahan bakar dan makanan karena inflasi yang melonjak, dan beberapa bahkan tidak mampu untuk memanaskan sekaleng sup," terangnya lagi.
Carrington menjelaskan bahwa pemerintah seharusnya membantu orang-orang dalam menghadapi krisis biaya hidup ketimbang membangun proyek minyak dan gas baru.
Baca juga: Manfaat Kentang, Bisa untuk Membersihkan Perabotan Dapur dan Lukisan
Diberitakan oleh Live Mint, lukisan Sunflower merupakan salah satu lukisan yang terkenal.
Lukisan itu menjadi bagian dari seri Sunflower Van Gogh di mana tujuh lukisan berhasil diselesaikannya selama berada di Arles pada 1888-1889.
Pada saat itu, seniman menciptakannya untuk mendekorasi rumah mereka di Arles, Prancis, sebelum kunjungan dari temannya, seniman Paul Gauguin.
Galeri menggambarkan lukisan bunga matahari itu sebagai "di antara karya Van Gogh yang paling ikonik dan paling dicintai".
Sebelumnya anggota kelompok yang sama juga pernah menempelkan kertas di atas Hay Wain karya John Constable di Galeri Nasional Inggris tiga bulan yang lalu.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.