Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

6 Fakta soal Kereta Cepat Jakarta-Bandung, Progres hingga Biayanya

Kompas.com - 14/10/2022, 20:35 WIB
Retia Kartika Dewi,
Sari Hardiyanto

Tim Redaksi

Ia menjelaskan, adanya proyek ini merupakan kerja sama antara Indonesia dan China.

"Ini bukan bantuan, ini adalah kerja sama antara Indonesia dan China. Ada investasi di sini, jadi bukan bantuan," ujar Jokowi masih dalam kesempatan yang sama.

Selain itu, Presiden China Xi Jinping juga bakal berkunjung ke Indonesia untuk memantau pembangunan kereta cepat.

Namun, hal tersebut masih dalam tahap pembicaraan atau tahap dialog.

Baca juga: Viral Proyek Kereta Cepat Disebut Tidak Kokoh dan Roboh, Ini Klarifikasi Dishub Jabar

4. Kecepatan Kereta Cepat Jakarta-Bandung 350 km/jam

Dikutip dari Kompas.com, Kamis (13/10/2022), KCJB disebut memiliki kecepatan hingga 350 km per jam.

Dengan kecepatan tersebut, tujuan Bandung-Jakarta atau sebaliknya bisa ditempuh hanya dengan waktu 30 menit saja.

Selain itu, adanya KCJB ini disebut menjadi kereta cepat pertama di Asia Tenggara.

Hal tersebut juga disampaikan oleh Direktur Utama PT Kereta Cepat Indonesia China (KCIC) Dwiyana Slamet Riyadi.

Ia mengatakan, dengan kereta cepat, waktu tempuh Jakarta menuju wilayah pinggiran Kota Bandung itu hanya 36 menit.

Stasiun akhir berada di Tegalluar yang masuk wilayah Kabupaten Bandung.

Baca juga: Beredar Kabar Uang JHT Dipakai Pemerintah untuk Proyek Kereta Cepat dan Ibu Kota Baru, Benarkah?

5. Kereta Cepat Jakarta-Bandung merupakan proyek lawas

Untuk diketahui, pembangunan KCJB dimulai pada 2016.

Proyek KCJB diwacanakan sejak era pemerintahan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).

Pada Maret 2021, pemerintah membuka sebuah wacana untuk mengembangkan kereta cepat yang menghubungkan Jakarta dan Bandung.

Proyek ini mulai dieksekusi di masa Kepemimpinan Presiden Jokowi.

Halaman:

Terkini Lainnya

Menang Pemilu, Narendra Modi Bakal Jadi PM India 3 Periode

Menang Pemilu, Narendra Modi Bakal Jadi PM India 3 Periode

Tren
Alami Auto Brewery Syndrome, Wanita Asal Kanada Mabuk 2 Tahun meski Tak Minum Alkohol

Alami Auto Brewery Syndrome, Wanita Asal Kanada Mabuk 2 Tahun meski Tak Minum Alkohol

Tren
Orang Indonesia Konsumsi Mikroplastik Terbanyak di Dunia, Apa Bahayanya?

Orang Indonesia Konsumsi Mikroplastik Terbanyak di Dunia, Apa Bahayanya?

Tren
Duduk Perkara Hasto Kristiyanto Diperiksa Polda Metro Jaya, Diduga Sebarkan Berita Bohong

Duduk Perkara Hasto Kristiyanto Diperiksa Polda Metro Jaya, Diduga Sebarkan Berita Bohong

Tren
Cara Login Menggunakan Fingerprint atau Face Recognition di Aplikasi Mobile JKN

Cara Login Menggunakan Fingerprint atau Face Recognition di Aplikasi Mobile JKN

Tren
Kartu Lansia Jakarta Cair Juni 2024, Berikut Jadwal, Besaran, dan Cara Ceknya

Kartu Lansia Jakarta Cair Juni 2024, Berikut Jadwal, Besaran, dan Cara Ceknya

Tren
Bikin SIM Harus Punya BPJS Kesehatan mulai 1 Juli 2024, Bagaimana jika Tunggak Iuran?

Bikin SIM Harus Punya BPJS Kesehatan mulai 1 Juli 2024, Bagaimana jika Tunggak Iuran?

Tren
Head to Head Indonesia Vs Irak, Skuad Garuda Terakhir Menang 24 Tahun Lalu

Head to Head Indonesia Vs Irak, Skuad Garuda Terakhir Menang 24 Tahun Lalu

Tren
Pendaftaran Jalur Mandiri Undip Dibuka, Klik Pendaftaran.undip.ac.id

Pendaftaran Jalur Mandiri Undip Dibuka, Klik Pendaftaran.undip.ac.id

Tren
UU KIA Disahkan, Berikut 7 Poin Penting yang Harus Diketahui

UU KIA Disahkan, Berikut 7 Poin Penting yang Harus Diketahui

Tren
Twitter Kini Izinkan Konten Porno, Kominfo Ancam Tutup

Twitter Kini Izinkan Konten Porno, Kominfo Ancam Tutup

Tren
Formasi CPNS 2024 Sudah Diumumkan, Berikut Instansi yang Kuotanya Paling Banyak

Formasi CPNS 2024 Sudah Diumumkan, Berikut Instansi yang Kuotanya Paling Banyak

Tren
AI untuk Kemaslahatan dan Ramah Penyandang Disabilitas

AI untuk Kemaslahatan dan Ramah Penyandang Disabilitas

Tren
Puluhan Penumpang United Airlines Alami Sakit Misterius Saat Terbang, Ini Dugaan Penyebabnya

Puluhan Penumpang United Airlines Alami Sakit Misterius Saat Terbang, Ini Dugaan Penyebabnya

Tren
Kisah Pria yang Menyelam ke Dasar Lautan Selama Satu Dekade untuk Temukan Jasad Istrinya

Kisah Pria yang Menyelam ke Dasar Lautan Selama Satu Dekade untuk Temukan Jasad Istrinya

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com