Ia menjelaskan, adanya proyek ini merupakan kerja sama antara Indonesia dan China.
"Ini bukan bantuan, ini adalah kerja sama antara Indonesia dan China. Ada investasi di sini, jadi bukan bantuan," ujar Jokowi masih dalam kesempatan yang sama.
Selain itu, Presiden China Xi Jinping juga bakal berkunjung ke Indonesia untuk memantau pembangunan kereta cepat.
Namun, hal tersebut masih dalam tahap pembicaraan atau tahap dialog.
Baca juga: Viral Proyek Kereta Cepat Disebut Tidak Kokoh dan Roboh, Ini Klarifikasi Dishub Jabar
Dikutip dari Kompas.com, Kamis (13/10/2022), KCJB disebut memiliki kecepatan hingga 350 km per jam.
Dengan kecepatan tersebut, tujuan Bandung-Jakarta atau sebaliknya bisa ditempuh hanya dengan waktu 30 menit saja.
Selain itu, adanya KCJB ini disebut menjadi kereta cepat pertama di Asia Tenggara.
Hal tersebut juga disampaikan oleh Direktur Utama PT Kereta Cepat Indonesia China (KCIC) Dwiyana Slamet Riyadi.
Ia mengatakan, dengan kereta cepat, waktu tempuh Jakarta menuju wilayah pinggiran Kota Bandung itu hanya 36 menit.
Stasiun akhir berada di Tegalluar yang masuk wilayah Kabupaten Bandung.
Baca juga: Beredar Kabar Uang JHT Dipakai Pemerintah untuk Proyek Kereta Cepat dan Ibu Kota Baru, Benarkah?
Untuk diketahui, pembangunan KCJB dimulai pada 2016.
Proyek KCJB diwacanakan sejak era pemerintahan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).
Pada Maret 2021, pemerintah membuka sebuah wacana untuk mengembangkan kereta cepat yang menghubungkan Jakarta dan Bandung.
Proyek ini mulai dieksekusi di masa Kepemimpinan Presiden Jokowi.