Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Fakta Tragedi Kanjuruhan, Update Jumlah Korban hingga Penyebabnya

Kompas.com - 03/10/2022, 07:28 WIB
Ahmad Naufal Dzulfaroh,
Rizal Setyo Nugroho

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Kerusuhan pada laga Arema FC vs Persebaya di Stadiun Kanjuruan, Malang, Jawa Timur menyisakan duka bagi Indonesia.

Ini menjadi salah satu tragedi sepak bola terburuk di dunia. Simpati pun mengalir dari seluruh klub dan para pesepak bola dunia.

Berikut sejumlah fakta seputar tragedi kanjuruhan dirangkum dari pemberitaan Kompas.com:

1. Jumlah korban kerusuhan Kanjuruhan

Berdasarkan data resmi yang dirilis Dinas Kesehatan Kabupaten Malang pada Sabtu (2/10/2022) malam, jumlah korban meninggal dunia sebanyak 125 jiwa. Rinciannya sebagai berikut: 

  • Kabupaten Malang: 69 orang,
  • Kota Malang: 29 orang,
  • Kota Batu: 1 orang,
  • Blitar: 6 orang,
  • Magetan 1 orang
  • Gresik: 1 orang,
  • Pasuruan: 5 orang,
  • Probolinggo: 3 orang,
  • Trenggalek: 1 orang,
  • Tulungagung: 8 orang,
  • Belum teridentifikasi: 1 orang.

Sementara itu, jumlah korban luka mencapai 299 orang, 39 di antaranya mengalami luka berat.

Baca juga: Kapolri Didesak Usut Tuntas Tindakan Anak Buahnya dalam Kerusuhan Stadion Kanjuruhan

2. Panpel dan polisi meminta jadwal dimajukan tapi ditolak

Jadwal pertandingan Arema FC versus Persebaya Surabaya yang dimulai pukul 20.00 WIB menuai sorotan. 

Sebelumnya pihak kepolisian dan panitia pelaksana pertandingan (panpel) telah meminta laga Arema FC vs Persebaya untuk digeser menjadi sore hari pukul 15.30 WIB.

Namun permintaan itu ditolak dan laga tetap berlangsung pukul 20.00 WIB, sesuai jadwal.

Sekjen PSSI Yunus Nusi menuturkan, laga yang tetap digelar malam hari karena keyakinan tidak adanya kerusuhan sebab suporter tim tamu Persebaya tidak datang ke stadion. 

"Kita ketahui bahwa kepolisian mengajukan permohonan untuk dilaksanakan sore hari. PT LIB dan panpel melakukan diskusi dan terjadi kesepahaman bersama bahwa silakan laga dilaksanakan malam hari," kata Yunus dalam konferensi pers, Minggu (2/10/2022).

"Tentu dengan beberapa persyaratan. Salah satunya untuk tidak menghadirkan suporter lawan atau tamu ke stadion. Itu yang menjadi rujukan dari pihak Panpel dan PT LIB untuk berpikir positif bahwa sulit akan ada kerusuhan," ujar dia. 

Baca juga: Bendera Anggota FIFA Berkibar Setengah Tiang, Wujud Empati Tragedi Kanjuruhan

3. Jumlah tiket melebihi kapasitas stadion

Suasana kerusuhan di Stadion Kanjuruhan, Sabtu (1/10/2022).(KOMPAS.COM/Imron Hakiki) Suasana kerusuhan di Stadion Kanjuruhan, Sabtu (1/10/2022).

Selain kick-off pertandingan yang terlalu malam, jumlah penonton juga melebihi kapasitas stadion.

Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan Mahfud MD mengatakan, panitia pelaksana (Panpel) Arema FC mengabaikan usulan aparat kepolisian terkait penyelenggaraan laga.

Salah satunya soal penyesuaian jumlah penonton dengan kapasitas stadion yakni 38.000 orang.

"Tapi usul-usul itu tidak dilakukan oleh panitia yang tampak sangat bersemangat. Tiket yang dicetak jumlahnya 42.000," kata Mahfud, Minggu.

4. Suporter yang kecewa turun ke lapangan

Kronologi tragedi Kanjuruhan ini bermula ketika suporter yang tak puas dengan hasil pertandingan turun ke lapangan.

Menurut keterangan dari pihak kepolisian, setelah pertandingan selesai, pemain dan official Persebaya masuk ke dalam kamar ganti.

Akan tetapi, mereka dilempari botol air mineral oleh oknum suporter Aremania.

Dua menit kemudian, pemain dan official Arema FC tengah berjalan menuju kamar ganti pemain. Saat itu, Aremania turun ke lapangan dan mendekati pemain dan official tim Arema FC.

Kondisi ini kemudian memantik banyak suporter lainnya untuk turun ke lapangan dan membuat aparat keamanan berusaha menghalaunya. 

Baca juga: Facebook Aktifkan Safety Check Pasca-Tragedi Kanjuruhan

Halaman Berikutnya
Halaman:

Terkini Lainnya

Situs Panganku.org Beralih Fungsi Jadi Judi Online, Kemenkes dan Kemenkominfo Buka Suara

Situs Panganku.org Beralih Fungsi Jadi Judi Online, Kemenkes dan Kemenkominfo Buka Suara

Tren
Kapan Pengumuman Hasil Tes Online 1 Rekrutmen Bersama BUMN 2024?

Kapan Pengumuman Hasil Tes Online 1 Rekrutmen Bersama BUMN 2024?

Tren
Ramai soal Surat Edaran Berisi Pemkab Sleman Tak Lagi Angkut Sampah Organik, Ini Kata DLH

Ramai soal Surat Edaran Berisi Pemkab Sleman Tak Lagi Angkut Sampah Organik, Ini Kata DLH

Tren
Saat Penyambut Tamu Acara Met Gala Dipecat karena Lebih Menonjol dari Kylie Jenner...

Saat Penyambut Tamu Acara Met Gala Dipecat karena Lebih Menonjol dari Kylie Jenner...

Tren
Kronologi dan Motif Ibu Racuni Anak Tiri di Rokan Hilir, Riau

Kronologi dan Motif Ibu Racuni Anak Tiri di Rokan Hilir, Riau

Tren
Rumah Sakit di Rafah Kehabisan Bahan Bakar, WHO: Penutupan Perbatasan Halangi Bantuan

Rumah Sakit di Rafah Kehabisan Bahan Bakar, WHO: Penutupan Perbatasan Halangi Bantuan

Tren
Cerita Rombongan Siswa SD 'Study Tour' Pakai Pesawat Garuda, Hasil Nabung 5 Tahun

Cerita Rombongan Siswa SD "Study Tour" Pakai Pesawat Garuda, Hasil Nabung 5 Tahun

Tren
Viral, Video Kucing Menggonggong Disebut karena 'Salah Asuhan', Ini Kata Ahli

Viral, Video Kucing Menggonggong Disebut karena "Salah Asuhan", Ini Kata Ahli

Tren
Seekor Kuda Terjebak di Atap Rumah Saat Banjir Melanda Brasil

Seekor Kuda Terjebak di Atap Rumah Saat Banjir Melanda Brasil

Tren
Link Live Streaming Indonesia vs Guinea U23 Kick Off Pukul 20.00 WIB

Link Live Streaming Indonesia vs Guinea U23 Kick Off Pukul 20.00 WIB

Tren
Prediksi Susunan Pemain Indonesia dan Guinea di Babak Play-off Olimpiade Paris

Prediksi Susunan Pemain Indonesia dan Guinea di Babak Play-off Olimpiade Paris

Tren
Alasan Semua Kereta Harus Berhenti di Stasiun Cipeundeuy, Bukan untuk Menaikturunkan Penumpang

Alasan Semua Kereta Harus Berhenti di Stasiun Cipeundeuy, Bukan untuk Menaikturunkan Penumpang

Tren
Indonesia Vs Guinea, Berikut Perjalanan Kedua Tim hingga Bertemu di Babak Playoff Olimpiade Paris 2024

Indonesia Vs Guinea, Berikut Perjalanan Kedua Tim hingga Bertemu di Babak Playoff Olimpiade Paris 2024

Tren
Pelatih Guinea soal Laga Lawan Indonesia: Harus Menang Bagaimanapun Caranya

Pelatih Guinea soal Laga Lawan Indonesia: Harus Menang Bagaimanapun Caranya

Tren
8 Pencetak Gol Terbaik di Piala Asia U23 2024, Ada Dua dari Indonesia

8 Pencetak Gol Terbaik di Piala Asia U23 2024, Ada Dua dari Indonesia

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com