Mengacu pada catatan Harian Kompas, 3 Oktober 2009, saat itu batik Indonesia masuk dalam 76 warisan budaya non-benda dunia.
Dari 76 seni dan budaya warisan dunia yang diakui UNESCO, Indonesia menyumbangkan satu warisan.
Baca juga: Sejarah Hari Batik Nasional, Diperingati Setiap 2 Oktober
Diakuinya batik sebagai warisan dunia dari Indonesia membuat Tanah Air mempunyai tugas baru, yakni bertanggung jawab melestarikan batik.
Oleh karena itu, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY0 menerbitkan Keputusan Presiden (Keppres) Nomor 33 Tahun 2009 pada 17 November 2009.
Dalan Keppres tersebut, ditetapkan bahwa Hari Batik Nasional diperingati setiap 2 Oktober, tanggal di mana batik diakui dunia sebagai warisan budaya tak benda.
Baca juga: Alasan Mengapa Kondangan Identik dengan Busana Batik
Diberitakan Kompas.com (2020), batik sudah ada di Indonesia sejak zaman kerajaan dan terus berkembang.
Batik berasal dari kata "ambatik" yang artinya sebuah kain dengan banyak titik.
Akhiran "tik" bermakna titik, yaitu tetes atau ujung yang dipakai untuk membuat sebuah titik.
Secara historis, batik berasal dari zaman nenak moyang sejak abad ke-17. Saat itu, motif batik didominasi bentuk binatang dan tanaman.
Mulanya, batik hanya dikenakan terbatas di dalam kraton, yakni untuk pakaian raja dan keluarga serta para pengikutnya.
Kesenian batik semakin meluas setelah akhir abad ke-18 atau awal abad ke-19. Adapun setelah perang dunia I atau 1920, batik cap mulai populer.
Baca juga: Kisah di Balik Hari Batik Nasional
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.