Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Viral, Video Aksi Puan Tanam Padi Maju, Bagaimana Seharusnya?

Kompas.com - 30/09/2022, 17:45 WIB
Diva Lufiana Putri,
Rendika Ferri Kurniawan

Tim Redaksi

"Kalau maju lebih sulit untuk meluruskan dengan baris di belakangnya," ungkap Aziz.

Baca juga: Survei Sebut Puan Maharani Berpotensi Gerus Suara PDI-P, Kader Pendukung Bilang Begini

Filosofi tanam mundur atau tandur

Tak sekadar metode, ternyata menanam padi dengan cara mundur juga memiliki filosofi tersendiri.

Dilansir dari Kompas.com, Jumat (30/9/2022), menanam mundur atau tandur yang merupakan metode tanam secara tradisional.

Tri Wahyuni dalam penelitian berjudul Makna Kultural pada Istilah Bidang Pertanian Padi di Desa Boja, Kabupaten Kendal, Jawa Tengah (2017) menjelaskan, istilah tandur adalah akronim dari tanem karo mundur.

Artinya, menanam padi dengan gerakan mundur. Jadi, penanaman dimulai dari bidang tanam paling depan, kemudian mundur hingga ke belakang.

Tri menuliskan, para petani tidak merasa membelakangi sang Dewi karena berjalan mundur.

Selain itu, tandur juga dimaknai sebagai penghormatan sekaligus pengawasan pemimpin yang terjun di masyarakat.

Baca juga: 4 Bahan Alam untuk Membuat Pestisida Pengusir Hama Tikus pada Padi

Menanam padi dengan gerakan maju

Kendati demikian, menanam padi bisa juga dilakukan dengan gerakan maju dan bukan mundur.

Dikutip dari laman Provinsi Jawa Tengah, metode menanam padi bisa menggunakan model dam, yakni menanam padi dengan cara maju.

Hal itu disampaikan oleh Ponimin, salah satu petani di Belangwetan, Klaten Utara, Jawa Tengah, pada Kamis, 29 Oktober 2020 silam.

"Dulu tanam padi dilakukan para perempuan istilahnya tenaga tandur. Jalannya mundur dengan menggunakan blak (bilah bambu bantu tanam)," tutur Ponimin.

"Tapi sekarang laki – laki juga bisa tanam padi. Tapi tidak seperti tandur yang jalannya mundur. Kini dengan model dam, tanam padi dilakukan dengan cara maju," imbuh dia.

Ia mengaku, menanam padi dengan model dam bisa lebih cepat selesai. Pasalnya, selain arah gerakan yang maju, titik tanam terlebih dahulu sudah ditentukan dengan alat bantu.

Jadi, sawah akan dibuat petak-petak kecil, baru kemudian ditanami padi.

Adapun model dam atau kerap disebut sistem tanam jajar legowo (jarwo), juga sesuai dengan anjuran pemerintah.

Dilansir dari laman BBPadi, sistem jajar legowo merupakan suatu rekayasa teknologi untuk mendapatkan populasi tanaman lebih dari 160.000 per hektare.

Selain meningkatkan populasi, sistem tanam ini juga membantu tanaman berfotosintesis lebih baik.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:

Terkini Lainnya

11 Tanda Seseorang Mengalami Demensia, Salah Satunya Melupakan Nama Teman Dekat

11 Tanda Seseorang Mengalami Demensia, Salah Satunya Melupakan Nama Teman Dekat

Tren
Ramai soal Menantu Anwar Usman Ditunjuk Jadi Direktur Pemasaran dan Operasi PT Patra Logistik, Pertamina: 'Track Record' Baik

Ramai soal Menantu Anwar Usman Ditunjuk Jadi Direktur Pemasaran dan Operasi PT Patra Logistik, Pertamina: "Track Record" Baik

Tren
Pertama Kali di Dunia, Hiu Macan Muntahkan Ekidna, Mamalia Berduri Mirip Landak

Pertama Kali di Dunia, Hiu Macan Muntahkan Ekidna, Mamalia Berduri Mirip Landak

Tren
Ramai soal Besaran Iuran BPJS Kesehatan Akan Disesuaikan dengan Gaji per Juli, Ini Faktanya

Ramai soal Besaran Iuran BPJS Kesehatan Akan Disesuaikan dengan Gaji per Juli, Ini Faktanya

Tren
Peneliti: Virus Covid-19 Dapat Bertahan dalam Sperma Selama Berbulan-bulan sejak Terinfeksi

Peneliti: Virus Covid-19 Dapat Bertahan dalam Sperma Selama Berbulan-bulan sejak Terinfeksi

Tren
Benarkah Air Tebu Akan Basi 15 Menit Setelah Diperas? Ini Kata Ahli Gizi UGM

Benarkah Air Tebu Akan Basi 15 Menit Setelah Diperas? Ini Kata Ahli Gizi UGM

Tren
Apakah BPJS Kesehatan Menanggung Biaya Pengobatan dan Cabut Gigi Bungsu?

Apakah BPJS Kesehatan Menanggung Biaya Pengobatan dan Cabut Gigi Bungsu?

Tren
Apa Itu Pupuk Kompos? Berikut Manfaatnya bagi Tanah dan Tanaman

Apa Itu Pupuk Kompos? Berikut Manfaatnya bagi Tanah dan Tanaman

Tren
Usai Menyesal, Menteri Basuki Klarifikasi Tapera Ditunda dan Bakal Lapor Jokowi

Usai Menyesal, Menteri Basuki Klarifikasi Tapera Ditunda dan Bakal Lapor Jokowi

Tren
Nasib Mahasiswa UM Palembang Pelaku Plagiat Skripsi, Gagal Wisuda dan Diskors

Nasib Mahasiswa UM Palembang Pelaku Plagiat Skripsi, Gagal Wisuda dan Diskors

Tren
Air Terjun di China Tuai Protes karena Mengalir dari Pipa Buatan Manusia

Air Terjun di China Tuai Protes karena Mengalir dari Pipa Buatan Manusia

Tren
Suntik KB pada Kucing Disebut Bisa Picu Kanker, Benarkah?

Suntik KB pada Kucing Disebut Bisa Picu Kanker, Benarkah?

Tren
Kemenhan Buka 25.258 Formasi CASN 2024 untuk PPPK dan CPNS, Ini Rinciannya

Kemenhan Buka 25.258 Formasi CASN 2024 untuk PPPK dan CPNS, Ini Rinciannya

Tren
Fitur, Manfaat, dan Cara Penggunaan Aplikasi Kawal Haji Kementerian Agama

Fitur, Manfaat, dan Cara Penggunaan Aplikasi Kawal Haji Kementerian Agama

Tren
Mengenal Program Pesiar BPJS Kesehatan, Berikut Tujuan dan Manfaatnya

Mengenal Program Pesiar BPJS Kesehatan, Berikut Tujuan dan Manfaatnya

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com