Meksiko memiliki tingkat inflasi 8,15 persen (tercatat pada Juli 2022) secara tahunan. Angka ini naik dari tahun sebelumnya yakni 7,99.
Jerman memiliki tingkat inflasi 7,9 persen (tercatat pada Agustus 2022) secara tahunan. Angka ini naik dari tahun sebelumnya yakni 7,5.
Afrika Selatan memiliki tingkat inflasi 7,8 persen (tercatat pada Juli 2022) secara tahunan. Angka ini naik dari tahun sebelumnya yakni 7,4.
Kanada memiliki tingkat inflasi 7,6 persen (tercatat pada Juli 2022) secara tahunan. Angka ini menurun dari tahun sebelumnya yakni 8,1.
Singapura memiliki tingkat inflasi 7 persen (tercatat pada Juli 2022) secara tahunan. Angka ini naik dari tahun sebelumnya yakni 6,7.
Baca juga: Harga Pertalite, Solar, Pertamax Resmi Naik, Sri Mulyani Pantau Dampaknya ke Inflasi RI
India memiliki tingkat inflasi 6,71 persen (tercatat pada Juli 2022) secara tahunan. Angka ini menurun dari tahun sebelumnya yakni 7,01.
Australia memiliki tingkat inflasi 6,1 persen (tercatat pada Juli 2022) secara tahunan. Angka ini naik dari tahun sebelumnya yakni 5,1.
Perancis memiliki tingkat inflasi 5,8 persen (tercatat pada Agustus 2022) secara tahunan. Angka ini menurun dari tahun sebelumnya yakni 6,1.
Korea Selatan memiliki tingkat inflasi 5,7 persen (tercatat pada Agustus 2022) secara tahunan. Angka ini menurun dari tahun sebelumnya yakni 6,3.
Baca juga: Perang Rusia Ukraina Bisa Pengaruhi APBN dan Picu Inflasi, Benarkah?
Dikutip dari Kompas.com, (2/9/2022), pada Agustus 2022 terjadi deflasi pada Indeks Harga Konsumen (IHK) sebesar 0,21 persen secara bulanan.
Namun secara tahunan masih terjadi inflasi pada IHK Agustus 2022 sebesar 4,69 persen.
Kepala Departemen Komunikasi BI, Erwin Haryono mengatakan, tekanan inflasi ini masih akan berlanjut.
Bahkan dapat mendorong inflasi 2022 dan 2023 melebihi batas atas sasaran 3 persen plus minus 1 persen.
"Ke depan, tekanan inflasi IHK diprakirakan masih berlanjut, antara lain didorong oleh masih tingginya harga energi dan pangan global," ujarnya dalam keterangan tertulis, Kamis (1/9/2022).
Dia menjelaskan, kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) nonsubsidi, inflasi kelompok yang bergejolak (volatile food), dan menguatnya tekanan inflasi dari sisi permintaan dapat berisiko meningkatkan inflasi inti.
Secara tahunan, inflasi inti Agustus 2022 masih terjaga rendah sebesar 3,04 persen, masih lebih tinggi dibandingkan dengan inflasi pada bulan sebelumnya yang tercatat sebesar 2,86 persen.
Namun secara bulanan inflasi inti Agustus 2022 tercatat mengalami peningkatan dari 0,28 persen month to month (mtm) di Juli 2022 menjadi 0,38 persen mtm.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.