Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Viral, Video Perempuan Terkena Bell's Palsy Diduga Sering Gunakan Kipas Angin, Ini Kata Dokter

Kompas.com - 31/08/2022, 17:05 WIB
Alinda Hardiantoro,
Sari Hardiyanto

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Sebuah video yang menampilkan seorang perempuan terkena penyakit Bell's Palsy viral di media sosial, TikTok.

Video itu diunggah oleh akun @m.nassaprvt.

"Muka lumpuh setengah, mata gabisa kedip setengah, sulit makan, minum, bicara, mulut serasa kering kadnag telingan suka dengung," tulisnya dalam video tersebut.

"Setelah diperiksa ternyata di diagnosa "Bell's Palsy"," tambah dia.

Baca juga: Beberapa Peserta Uji Vaksin Pfizer di AS Alami Bells Palsy, Apa Itu?

Dalam caption video tersebut, pengunggah mengatakan bahwa penyakit tersebut diduga disebabkan oleh paparan AC atau penyejuk udara dan kipas angin yang kerap langsung menghadap ke muka.

"Kalian jaga kesehatan ya, ini karna pengaruh dingin kipas, AC yg lgsg menghadap ke muka trs angin malam karna aku kerja selalu pulang malam," tulisnya.

Hingga Rabu (31/7/2022), video tersebut telah ditonton oleh lebih dari 7 juta kali dan dikomentari oleh 6.869 pengguna akun TikTok.

Baca juga: Mengenal Ramsay Hunt Syndrome, Penyebab Wajah Justin Bieber Lumpuh


Kronologi kejadian

Dilansir dari Kompas.com (29/8/2022), pengunggah tersebut bernama Syintya Monica (21), perempuan asal Balikpapan, Kalimantan Timur.

Sebelum terkena Bell's Palsy, Monica mengaku kerap menghadapkan wajahnya ke arah AC atau kipas angin.

Lama-kelamaan, dia mulai merasakan perbedaan pada wajahnya hingga sebagian mukanya menjadi kaku pada Minggu (15/5/2022).

Lantaran tak kunjung sembuh, Monica memeriksakan kondisi wajahnya ke puskesmas pada Selasa (17/5/2022). Pihak Puskesmas menyarankannya untuk berobat ke rumah sakit.

Baca juga: Tanda-tanda Stroke

Ilustrasi bell's palsy, penyebab bell's palsy, apakah bell's palsy berbahaya. Shutterstock/Doucefleur Ilustrasi bell's palsy, penyebab bell's palsy, apakah bell's palsy berbahaya.

 

Saat diperiksa di rumah sakit, dokter menyatakan bahwa Monica terkena penyakit Bell's Palsy.

"Saya sedikit kaget dan panik, saya pikir (terserang) stroke karena sebelumnya belum pernah tahu kalau ada penyakit yang namanya Bell's Palsy," ujarnya.

Dia kemudian menjalani fisioterapi dan rutin mengompres wajah yang kaku dengan air hangat.

Kondisinya pun saat ini semakin membaik dan wajahnya kembali pulih setelah menjalani perawatan selama tiga minggu.

"Alhamdulillah sudah sehat setelah rutin melakukan terapi dan minum obat," ungkapnya.

Baca juga: Gejala Awal Stroke, Ketahui Sebelum Terlambat!

Pengalaman Monica ini menimbulkan berbagai pertanyaan dari warganet. Mereka menyoroti kebiasaan penggunaan kipas angin yang diduga bisa menyebabkan Bell's Palsy.

"Apalah dayaku yg seharian gabisa tanpa kipas angin," tulis salah seorang warganet.

"Pernah kena 2 minggu aku sembuh. Biasanya karena sering kena dingin," ungkap warganet lainnya.

"Demi apapun gw pake kipas angin sampe 2 terus selalu di nomer 3 yg paling kenceng anginnya dah gitu 24 jam tanpa nonstop," ungkap pengguna TikTok.

Baca juga: [KLARIFIKASI] Klaim Foto Orang yang Alami Bells Palsy Setelah Suntik Vaksin Corona

Lantas, apakah penggunaan kipas angin dan AC bisa menyebabkan Bell's Palsy?

Penjelasan dokter

Ilustrasi bell's palsyShutterstock/jaojormami Ilustrasi bell's palsy

Menanggapi hal tersebut, Kompas.com menghubungi dokter spesialis saraf dari Rumah Sakit Royal dan National Hospital Surabaya Bambang Kusnardi.

Menurutnya, paparan kipas angin, AC, atau udara dingin buka merupakan penyebab utama Bell's Palsy. Namun, paparan ketiganya itu bisa memicu Bell's Palsy.

"Bukan penyebab, hanya sebagai pemicu aja bukan penyebab," ujarnya, Rabu (31/8/2022).

Adapun penyebab Bell's Palsy sendiri salah satunya bisa disebabkan oleh virus.

"Bisa karena virus yang sering unknown," kata dr Bambang.

Baca juga: Gejala Awal Diabetes, Apa Saja?

Dilansir dari JohnsHopkinsMedicine, beberapa virus memang dapat menjadi faktor penyebab Bell's Palsy. Berikut di antaranya:

  • Komplikasi infeksi virus herpes simplex, herpes zoster, epstein-barr, cytomegalovirus, adenovirus, rubella, gondongan, influenza tipe B, dan flu singapura
  • Multiple sclerosis
  • Myasthenia gravis
  • Sindrom guillain-barre
  • Sarkoidosis
  • Diabetes
  • Tekanan darah tinggi
  • Cedera
  • Keracuan
  • Lyme disease

Menurut Healthline, Bell’s Palsy juga dapat disebabkan karena kerusakan saraf kranial ketujuh yang melintasi tulang sempit di tengkorak.

Saraf ini berfungsi mengontrol pergerakan otot kecil di wajah, saluran air mata, sampai sensasi rasa di lidah.

Namun, penyebab pasti kerusakan saraf ini tidak diketahui secara pasti. Banyak peneliti medis percaya bahwa kemungkinan besar dipicu oleh infeksi virus.

Baca juga: Mengenal Ramsay Hunt Syndrome, Penyebab Wajah Justin Bieber Lumpuh

80 persen sembuh sendiri

Lebih lanjut, dokter Bambang mengatakan, kebanyakan kasus Bell’s Palsy bisa sembuh sendiri.

"80 persen sembuh sendiri," terangnya.

Dikutip dari ClevelandClinic, 80 persen penderita Bell’s Palsy akan membaik dalam waktu tiga bulan.

Gejala itu mulai membaik secara bertahap dalam tiga minggu pertama.

Baca juga: 5 Cara Menghilangkan Bruntusan, dengan Apa Saja?

Kendati demikian, ada 20 persen penderita yang mengalami kelumpuhan wajah dalam waktu lama hingga permanen.

Bell's Palsy bisa membaik tanpa pengobatan. Namun, ada terapi dan pengobatan untuk membantu proses pemulihan agar lebih cepat.

Meskipun kondisi ini jarang berulang, tapi ada kemungkinan kecil penderita bisa kembali terkena Bell’s Palsy selang dua tahun dari serangan awal baik sisi wajah yang kambuh bisa sama atau sebelahnya.

Baca juga: Mengenal Ramsay Hunt Syndrome, Penyebab Wajah Justin Bieber Lumpuh

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Terkini Lainnya

Bakteri Bermutasi di Stasiun Luar Angkasa, Jadi Strain Baru yang Belum Pernah Ada di Bumi

Bakteri Bermutasi di Stasiun Luar Angkasa, Jadi Strain Baru yang Belum Pernah Ada di Bumi

Tren
Vaksin Covid-19 AstraZeneca Ditarik Peredarannya di Seluruh Dunia

Vaksin Covid-19 AstraZeneca Ditarik Peredarannya di Seluruh Dunia

Tren
Jalan Kaki 45 Menit Membakar Berapa Kalori?

Jalan Kaki 45 Menit Membakar Berapa Kalori?

Tren
Jam Buka dan Harga Tiket Animalium BRIN Cibinong 2024

Jam Buka dan Harga Tiket Animalium BRIN Cibinong 2024

Tren
Diduga Cemburu, Suami di Minsel Bacok Istri hingga Tewas

Diduga Cemburu, Suami di Minsel Bacok Istri hingga Tewas

Tren
Mengapa Suhu Dingin Justru Datang Saat Kemarau? Ini Penjelasan BMKG

Mengapa Suhu Dingin Justru Datang Saat Kemarau? Ini Penjelasan BMKG

Tren
Prakiraan BMKG: Wilayah yang Berpotensi Hujan Lebat, Petir, dan Angin Kencang pada 8-9 Mei 2024

Prakiraan BMKG: Wilayah yang Berpotensi Hujan Lebat, Petir, dan Angin Kencang pada 8-9 Mei 2024

Tren
[POPULER TREN] Minum Kopi Sebelum Makan, Apa Efeknya? | Cabut Gigi Berakhir Meninggal Dunia

[POPULER TREN] Minum Kopi Sebelum Makan, Apa Efeknya? | Cabut Gigi Berakhir Meninggal Dunia

Tren
Ketahui, Ini Masing-masing Manfaat Vitamin B1, B2, hingga B12

Ketahui, Ini Masing-masing Manfaat Vitamin B1, B2, hingga B12

Tren
Uni Eropa Segera Larang Retinol Dosis Tinggi di Produk Kecantikan

Uni Eropa Segera Larang Retinol Dosis Tinggi di Produk Kecantikan

Tren
Hamas Terima Usulan Gencatan Senjata, Israel Justru Serang Rafah

Hamas Terima Usulan Gencatan Senjata, Israel Justru Serang Rafah

Tren
Pengakuan TikToker Bima Yudho Dapat Tawaran Endorse Bea Cukai, DBC: Tak Pernah Ajak Kerja Sama

Pengakuan TikToker Bima Yudho Dapat Tawaran Endorse Bea Cukai, DBC: Tak Pernah Ajak Kerja Sama

Tren
Mengenal Rafah, Tempat Perlindungan Terakhir Warga Gaza yang Terancam Diserang Israel

Mengenal Rafah, Tempat Perlindungan Terakhir Warga Gaza yang Terancam Diserang Israel

Tren
Fortuner Polda Jabar Tabrak Elf Picu Kecelakaan di Tol MBZ, Pengemudi Diperiksa Propam

Fortuner Polda Jabar Tabrak Elf Picu Kecelakaan di Tol MBZ, Pengemudi Diperiksa Propam

Tren
Alasan Polda Metro Jaya Kini Kirim Surat Tilang via WhatsApp

Alasan Polda Metro Jaya Kini Kirim Surat Tilang via WhatsApp

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com