Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kasus Cacar Monyet Pertama Terkonfirmasi di Indonesia, Kemenkes Ungkap Gejalanya

Kompas.com - 20/08/2022, 18:44 WIB
Alinda Hardiantoro,
Rendika Ferri Kurniawan

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Juru Bicara Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Mohammad Syahril mengumumkan, kasus pertama cacar monyet telah terkonfirmasi di Indonesia.

Berdasarkan pemeriksaan yang dilakukan kepada 23 pasien suspek cacar monyet, satu di antaranya terkonfirmasi positif. Sementara 22 lainnya negatif.

"Satu terkonfirmasi dari DKI Jakarta, laki-laki (usia) 27 tahun," ujar Syahril, dalam Press Conference Penemuan Pasien Pertama Terkonfirmasi Monkeypox, Sabtu (20/8/2022).

Pasien pertama terkonfirmasi cacar monyet ini diketahui setelah melakukan sejumlah pemeriksaan dan terdiagnosis Jumat (19/8/2022) malam.

Berdasarkan keterangan Syahril, pasien tersebut terkonfirmasi positif cacar monyet usai bepergian dari luar negeri.

Kendati demikian, Syahril enggan menyebutkan secara spesifik lokasi negara yang baru saja dikunjungi oleh pasien tersebut.

Lantas, apa saja gejala cacar monyet?

Baca juga: Mengapa WHO Mengganti Nama Penyakit Cacar Monyet?

Gejala yang dialami pasien Cacar Monyet

Syahril mengatakan, sejumlah gejala yang muncul dan dirasakan oleh satu pasien yang terkonfimasi cacar monyet di Indonesia.

Menurut keterangannya, pasien merasakan sejumlah gejala-gejala cacar monyet, di antaranya demam, pembesaran kelenjar, hingga ruam di telapak tangan dan kaki.

"Dengan gejala tanggal 14 (Agustus) itu ada demam, kemudian juga ada pembesaran kelenjar. Tapi keadaannya baik, artinya tidak sakit berat," terang Syahril.

"Dan ada cacarnya atau ruam-ruamnya di muka, di telapak tangan, kaki, dan sebagian di sekitar alat genitalia (atau organ seksual)," tambah dia.

Kendati demikian, Syahril mengatakan bahwa gejala cacar monyet yang dirasakan pasien itu tidak terlalu berat. Bahkan saat ini, pasien dalam keadaan cukup baik.

"Saat ini pasien dalam baik baik saja, dalam istilah Covid-19 ringan cukup isolasi di rumah," jelas Syahril.

Sebagai informasi, gejala cacar monyet terbagi menjadi dua periode, yakni periode masa invasi selama 0-5 hari dan masa erupsi 1-3 hari dengan rincian sebagai berikut:

  • Gelaja 0-5 hari: demam tinggi, sefalgia atau sakit kepala berat, pembesaran kelenjar getah bening/limfe, nyeri otot, serta astenia atau badan lemas.
  • Gejala 1-3 hari: munculnya ruam-ruam pada kulit, terutama di area wajah, kaki, telapak tangan, alat kelamin, serta selaput lendir mata.

Baca juga: Update Cacar Monyet di Indonesia, Gejala hingga Pencegahannya

Cara penularan cacar monyet

Ilustrasi seseorang tertular cacar monyet, penularan cacar monyet, cacar monyet menular, gejala cacar monyet. Cacar monyet atau monkeypox menjadi penyakit yang perlu diwaspadai pada pertengahan 2022 ini.SHUTTERSTOCK Ilustrasi seseorang tertular cacar monyet, penularan cacar monyet, cacar monyet menular, gejala cacar monyet. Cacar monyet atau monkeypox menjadi penyakit yang perlu diwaspadai pada pertengahan 2022 ini.
Menurut Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Amerika Serikat (CDC), penularan cacar monyet dari manusia ke manusia bisa terjadi melalui kontak langsung dan tetesan pernapasan besar, seperti ludah atau lendir yang mengandung partikel virus.

Halaman:

Terkini Lainnya

Bikin SIM Harus Punya BPJS Kesehatan mulai 1 Juli 2024, Bagaimana Jika Menunggak Iuran?

Bikin SIM Harus Punya BPJS Kesehatan mulai 1 Juli 2024, Bagaimana Jika Menunggak Iuran?

Tren
Head to Head Indonesia vs Irak, Skuad Garuda Terakhir Menang 24 Tahun Lalu

Head to Head Indonesia vs Irak, Skuad Garuda Terakhir Menang 24 Tahun Lalu

Tren
Pendaftaran Jalur Mandiri Undip Dibuka, Klik Pendaftaran.undip.ac.id

Pendaftaran Jalur Mandiri Undip Dibuka, Klik Pendaftaran.undip.ac.id

Tren
UU KIA Disahkan, Berikut 7 Poin Penting yang Harus Diketahui

UU KIA Disahkan, Berikut 7 Poin Penting yang Harus Diketahui

Tren
Twitter Kini Izinkan Konten Porno, Kominfo Ancam Tutup

Twitter Kini Izinkan Konten Porno, Kominfo Ancam Tutup

Tren
Formasi CPNS 2024 Sudah Diumumkan, Berikut Instansi yang Kuotanya Paling Banyak

Formasi CPNS 2024 Sudah Diumumkan, Berikut Instansi yang Kuotanya Paling Banyak

Tren
AI untuk Kemaslahatan dan Ramah Penyandang Disabilitas

AI untuk Kemaslahatan dan Ramah Penyandang Disabilitas

Tren
Puluhan Penumpang United Airlines Alami Sakit Misterius Saat Terbang, Ini Dugaan Penyebabnya

Puluhan Penumpang United Airlines Alami Sakit Misterius Saat Terbang, Ini Dugaan Penyebabnya

Tren
Kisah Pria yang Menyelam ke Dasar Lautan Selama Satu Dekade untuk Temukan Jasad Istrinya

Kisah Pria yang Menyelam ke Dasar Lautan Selama Satu Dekade untuk Temukan Jasad Istrinya

Tren
Hampir 500.000 Anak di Dunia Meninggal Per Tahun karena Diare, IDAI: Keamanan Pangan Penting

Hampir 500.000 Anak di Dunia Meninggal Per Tahun karena Diare, IDAI: Keamanan Pangan Penting

Tren
Juta, Miliar, Triliun, Apa Sebutan Bilangan Angka di Atasnya?

Juta, Miliar, Triliun, Apa Sebutan Bilangan Angka di Atasnya?

Tren
Penyakit Apa yang Bisa Disembuhkan dengan Kunyit? Berikut 7 Daftarnya

Penyakit Apa yang Bisa Disembuhkan dengan Kunyit? Berikut 7 Daftarnya

Tren
[POPULER TREN] Curhatan Kepala Otorita IKN Tak Digaji 11 Bulan | Manfaat Jalan Kaki Kurang dari 5.000 Langkah

[POPULER TREN] Curhatan Kepala Otorita IKN Tak Digaji 11 Bulan | Manfaat Jalan Kaki Kurang dari 5.000 Langkah

Tren
Jalan Kaki dan Joging, Mana yang Lebih Sehat?

Jalan Kaki dan Joging, Mana yang Lebih Sehat?

Tren
Ilmuwan NASA Membuat Zona Waktu untuk Bulan, Begini Cara Kerjanya

Ilmuwan NASA Membuat Zona Waktu untuk Bulan, Begini Cara Kerjanya

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com