Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Update Cacar Monyet di Indonesia, Gejala hingga Pencegahannya

Kompas.com - 05/08/2022, 06:05 WIB
Retia Kartika Dewi,
Sari Hardiyanto

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Kementerian Kesehatan (Kemenkes) menyampaikan bahwa ada satu kasus suspek cacar monyet (monkey pox) yang dilaporkan di Pati, Jawa Tengah pada awal Agustus 2022.

Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin mengatakan, seorang suspek itu awalnya mengalami gejala demam pada 19 Juli 2022 dan dua hari setelah itu dibawa ke rumah sakit.

Warga berstatus suspek itu tengah dirawat di rumah sakit untuk mendapatkan penanganan yang sesuai dengan kasus cacar monyet.

Status suspek adalah suatu kondisi pada seseorang yang mengalami gejala baik ringan atau berat terhadap suatu penyakit.

Setelah diketahui, pemerintah langsung melakukan tracing dan meneliti sampel dari warga tersebut. Kemudian, sembari menunggu hasil Genome Sequencing.

Baca juga: Cacar Monyet Jadi Darurat Kesehatan Dunia, Bagaimana dengan Indonesia?

Lalu, bagaimana update kasus cacar monyet di Indonesia dan bagaimana cara mencegahnya menular?

Penjelasan Kemenkes

Juru Bicara Kemenkes Mohammad Syahril mengatakan, saat ini sudah 76 negara yang melaporkan adanya kasus positif cacar monyet di dunia.

Namun, ada beberapa negara dekat Indonesia yang memang terpapar cacar monyet.

"Untuk saat ini sudah ada 76 negara. Negara terdekat yakni Singapura, Thailand, Filipina, dan Australia," ujar Syahril saat dihubungi Kompas.com, Kamis (4/8/2022).

Baca juga: Dinyatakan Menjadi Darurat Kesehatan Global, Ini Daftar Negara yang Melaporkan Kasus Cacar Monyet

Orang yang termasuk suspek cacar monyet

Ilustrasi seseorang tertular cacar monyet, penularan cacar monyet, cacar monyet menular. Cacar monyet atau monkeypox menjadi penyakit yang perlu diwaspadai pada pertengahan 2022 ini.SHUTTERSTOCK Ilustrasi seseorang tertular cacar monyet, penularan cacar monyet, cacar monyet menular. Cacar monyet atau monkeypox menjadi penyakit yang perlu diwaspadai pada pertengahan 2022 ini.

Dikutip dari Kemenkes, orang yang termasuk suspek yakni memiliki kondisi ruam akut (papula, vesikel dan/atau pustula) yang tidak bisa dijelaskan pada negara non-endemis.

Kemudian, orang suspek memiliki satu atau lebih gejala dan tanda sebagai berikut:

  • Sakit kepala
  • Demam akut >38,5°C
  • Limfadenopati (pembesaran kelenjar getah bening)
  • Nyeri otot/Myalgia
  • Sakit punggung
  • Asthenia (kelemahan tubuh)

Baca juga: Update Kasus Cacar Monyet, 780 Kasus Konfirmasi di 27 Negara, Mana Saja?

Perawatan penderita cacar monyet

Sampai saat ini belum ada pengobatan yang spesifik untuk monkeypox.

Pengobatan lebih bersifat simptomatis dan suportif.

Pengobatan simptomatik dan suportif dapat diberikan untuk meringankan keluhan yang muncul, seperti mempercepat penyembuhan lesi, mencegah demam, mengurangi kehilangan cairan, mengurangi nyeri, mencegah timbulnya jaringan parut, hingga mencegah terjadinya infeksi sekunder.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Calon Pengantin Wajib Ikut Bimbingan Perkawinan Mulai Akhir Juli 2024

Calon Pengantin Wajib Ikut Bimbingan Perkawinan Mulai Akhir Juli 2024

Tren
Jepang Tarik Produk Suplemen Penurun Kolesterol Usai Sebabkan 2 Orang Meninggal

Jepang Tarik Produk Suplemen Penurun Kolesterol Usai Sebabkan 2 Orang Meninggal

Tren
Peran Harvey Moeis dalam Kasus Dugaan Korupsi Timah

Peran Harvey Moeis dalam Kasus Dugaan Korupsi Timah

Tren
Pengumuman SNBP ITB Berubah dari Tak Lolos Menjadi Lolos, Ini Kata ITB

Pengumuman SNBP ITB Berubah dari Tak Lolos Menjadi Lolos, Ini Kata ITB

Tren
Mengenang Sopyan Dado, Aktor Sinetron Tukang Ojek Pengkolan yang Meninggal Hari Ini

Mengenang Sopyan Dado, Aktor Sinetron Tukang Ojek Pengkolan yang Meninggal Hari Ini

Tren
Es Teh Vs Teh Hangat, Mana yang Lebih Baik Diminum Saat Buka Puasa?

Es Teh Vs Teh Hangat, Mana yang Lebih Baik Diminum Saat Buka Puasa?

Tren
Berapa Lama Bumi Akan Gelap Saat Gerhana Matahari Total 8 April 2024?

Berapa Lama Bumi Akan Gelap Saat Gerhana Matahari Total 8 April 2024?

Tren
Alasan Timnas Amin Ingin Sri Mulyani dan Tri Rismaharini Dihadirkan dalam Sidang Sengketa Pilpres 2024

Alasan Timnas Amin Ingin Sri Mulyani dan Tri Rismaharini Dihadirkan dalam Sidang Sengketa Pilpres 2024

Tren
Gunung Marapi Meletus Lagi, Waspada Lontaran Batu Pijar di Radius 4,5 Kilometer

Gunung Marapi Meletus Lagi, Waspada Lontaran Batu Pijar di Radius 4,5 Kilometer

Tren
Profil Nicole Shanahan, Cawapres AS yang Digandeng Robert F. Kennedy Jr

Profil Nicole Shanahan, Cawapres AS yang Digandeng Robert F. Kennedy Jr

Tren
Cara Cek NISN Online untuk Keperluan Pendaftaran UTBK SNBT 2024

Cara Cek NISN Online untuk Keperluan Pendaftaran UTBK SNBT 2024

Tren
Fakta Kasus Korupsi PT Timah, Seret Harvey Moeis dan 'Crazy Rich' PIK Helena Lim

Fakta Kasus Korupsi PT Timah, Seret Harvey Moeis dan "Crazy Rich" PIK Helena Lim

Tren
Han Kwang-Song, Mantan Pemain Juventus asal Korea Utara yang Pernah Hilang Misterius

Han Kwang-Song, Mantan Pemain Juventus asal Korea Utara yang Pernah Hilang Misterius

Tren
Apa Itu Karbohidrat? Berikut Pengertian, Jenis, dan Manfaatnya

Apa Itu Karbohidrat? Berikut Pengertian, Jenis, dan Manfaatnya

Tren
Profil PT Timah, Anak Perusahaan BUMN yang Terseret Korupsi Ratusan Triliun Rupiah

Profil PT Timah, Anak Perusahaan BUMN yang Terseret Korupsi Ratusan Triliun Rupiah

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com