Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Miniso Dikira Produk Jepang, Manajemen Minta Maaf dan Ubah Penampilan

Kompas.com - 20/08/2022, 14:30 WIB
Retia Kartika Dewi,
Rizal Setyo Nugroho

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Jaringan retail asal China, Miniso Group Holding Ltd meminta maaf karena menyebut dirinya sebagai merek desainer Jepang.

Sebelumnya, Miniso sempat dikritik karena seperti "menipu" konsumennya karena mereka mengira Miniso adalah produk dari desainer Jepang, padahal mereka produk buatan China.

Miniso bukan dari Jepang

Dikutip dari Japan Times, Jumat (19/8/2022), perusahaan Miniso yang berbasis di Guangzhou, China ini telah lama mempromosikan dirinya sebagai perusahaan yang dipengaruhi oleh style Jepang.

Ini juga sempat terlihat dari beberapa karakter Jepang yang tercetak di tas belanja dan bahasa pemasarannya.

Baca juga: Pendiri Miniso Jadi Miliarder, Berkat Melantai di Bursa Saham AS

Dilansir dari Channel News Asia, Jumat (19/8/2022), Miniso tercatat sudah memiliki lebih dari 5.000 toko di China dan luar negeri.

Selama bertahun-tahun, mereka memang menggambarkan dirinya sebagai "brand produk gaya hidup yang terinspirasi Jepang".

Minso meminta maaf dan ubah penampilan

Namun, awal Agustus 2022, pengguna media sosial China mengkritik Miniso setelah akun Instagram Spanyol Miniso memposting gambar boneka, salah satunya disebut "boneka geisha Jepang".

Tetapi, boneka itu sebetulnya mengenakan gaun qipao, pakaian tradisional China, bukan kimono.

Namun, hal itu kemudian disadari dan pihak Miniso meminta maaf melalui akun resmi Weibo-nya pada Kamis (18/8/2022).

Weibo adalah salah satu media sosial, mirip Facebook, yang digunakan di China.

"Kami menggunakan positioning merek dan kampanye pemasaran yang salah selama hari-hari awal. Kami merasa menyesal dan bersalah," tulis pihak Miniso.

Dijelaskan, mereka telah mempekerjakan seorang desainer Jepang sebagai kepala desainer antara akhir tahun 2015 dan 2018.

Selain itu, mereka juga mengatakan akan mengubah logonya dan tidak bergaya Jepang.

Baca juga: 10 Pekerjaan dengan Gaji Tertinggi di Indonesia Tahun 2022

 

Miniso akan selesaikan sampai Maret 2023

Sebagai informasi, penjual barang-barang rumah tangga murah di China telah menghilangkan elemen Jepang sejak 2019

Termasuk mendesain ulang logo dan tas belanjanya untuk mengubah karakter Jepang menjadi Mandarin di lebih dari 3.000 outlet lokalnya.

Pengawasan ini diperketat termasuk untuk unit-unit di luar negeri.

Polemik kembali muncul setelah Miniso mengunggah mainan berpakaian cheongsam sebagai geisha Jepang pada Juli 2022 melalui akun Instagram mereka.

Apa yang dilakukan Miniso ini disebut memanfaatkan popularitas rantai Jepang untuk memikat pembeli lokal.

Miniso berjanji untuk mulai mengubah papan nama dan dekorasi interior di lebih dari 1.900 tokonya di luar negeri, menambahkan bahwa mereka akan menyelesaikan pemindahan pada akhir Maret 2023.

Perusahaan juga mengatakan akan menghukum eksekutif senior yang terlibat dengan strategi sebelumnya dan bahwa kantor pusatnya akan bertanggung jawab atas semua akun media sosial di luar negeri di masa depan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Manfaat Buah dan Sayur Berdasar Warnanya, Merah Bisa Cegah Kolesterol Tinggi

Manfaat Buah dan Sayur Berdasar Warnanya, Merah Bisa Cegah Kolesterol Tinggi

Tren
16 Negara yang Lolos Berlaga di Sepak Bola Olimpiade Paris 2024, Termasuk Guinea

16 Negara yang Lolos Berlaga di Sepak Bola Olimpiade Paris 2024, Termasuk Guinea

Tren
Duduk Perkara Rektor Unri Polisikan Mahasiswa yang Protes UKT, Berakhir Cabut Laporan

Duduk Perkara Rektor Unri Polisikan Mahasiswa yang Protes UKT, Berakhir Cabut Laporan

Tren
Jarang Diketahui, Ini 9 Manfaat Jalan Kaki Tanpa Alas Kaki di Pagi Hari

Jarang Diketahui, Ini 9 Manfaat Jalan Kaki Tanpa Alas Kaki di Pagi Hari

Tren
Muncul Fenomena ASI Bubuk, IDAI Buka Suara

Muncul Fenomena ASI Bubuk, IDAI Buka Suara

Tren
Ramai soal ASI Bubuk, Amankah Dikonsumsi Bayi?

Ramai soal ASI Bubuk, Amankah Dikonsumsi Bayi?

Tren
Prakiraan BMKG: Wilayah Berpotensi Hujan Lebat, Petir, dan Angin Kencang 10-11 Mei 2024

Prakiraan BMKG: Wilayah Berpotensi Hujan Lebat, Petir, dan Angin Kencang 10-11 Mei 2024

Tren
[POPULER TREN] Pertandingan Indonesia Vs Guinea | Wacana Pembongkaran Separator Ring Road Yogyakarta

[POPULER TREN] Pertandingan Indonesia Vs Guinea | Wacana Pembongkaran Separator Ring Road Yogyakarta

Tren
Situs Panganku.org Beralih Fungsi Jadi Judi Online, Kemenkes dan Kemenkominfo Buka Suara

Situs Panganku.org Beralih Fungsi Jadi Judi Online, Kemenkes dan Kemenkominfo Buka Suara

Tren
Kapan Pengumuman Hasil Tes Online 1 Rekrutmen Bersama BUMN 2024?

Kapan Pengumuman Hasil Tes Online 1 Rekrutmen Bersama BUMN 2024?

Tren
Ramai soal Surat Edaran Berisi Pemkab Sleman Tak Lagi Angkut Sampah Organik, Ini Kata DLH

Ramai soal Surat Edaran Berisi Pemkab Sleman Tak Lagi Angkut Sampah Organik, Ini Kata DLH

Tren
Saat Penyambut Tamu Acara Met Gala Dipecat karena Lebih Menonjol dari Kylie Jenner...

Saat Penyambut Tamu Acara Met Gala Dipecat karena Lebih Menonjol dari Kylie Jenner...

Tren
Kronologi dan Motif Ibu Racuni Anak Tiri di Rokan Hilir, Riau

Kronologi dan Motif Ibu Racuni Anak Tiri di Rokan Hilir, Riau

Tren
Rumah Sakit di Rafah Kehabisan Bahan Bakar, WHO: Penutupan Perbatasan Halangi Bantuan

Rumah Sakit di Rafah Kehabisan Bahan Bakar, WHO: Penutupan Perbatasan Halangi Bantuan

Tren
Cerita Rombongan Siswa SD 'Study Tour' Pakai Pesawat Garuda, Hasil Nabung 5 Tahun

Cerita Rombongan Siswa SD "Study Tour" Pakai Pesawat Garuda, Hasil Nabung 5 Tahun

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com