Dikutip dari Sciencealert, para peneliti khawatir bahwa kandungan zat kimia abadi dalam air hujan saat ini melebihi batas aman yang telah ditetapkan.
Dari analisis yang dilakukan peneliti secara global memperlihatkan tingkat PFAS dalam air hujan banyak yang melebihi ketetapan saran Badan Perlinungan Lingkungan AS (EPA).
Selain itu, batas tersebut juga melebihi pedoman yang dimiliki oleh Denmark sebagai negara yang memiliki aturan PFAS lebih ketat setelah AS.
Kontaminasi PFAS ini bahkan ditemukan di daerah terpencil seperti Dataran Tinggi Tibet, yang menurut peneliti melebihi pedoman EPA sebanyak 14 kali lipat.
"Berdasarkan pedoman AS terbaru untuk PFOA dalam air minum, air hujan di mana-mana akan dinilai tidak aman untuk diminum," kata Ahli Kimia Lingkungan Ian Cousins dari Universitas Stockholm di Swedia sebagaimana dikutip dari Sciencealert.
PFOA adalah varian dari PFAS yang juga berpotensi menyebabkan kanker.
Peneliti mengkhawatirkan keberadaan PFAS karena air hujan seringkali dipakai sebagai pemasok air minum di banyak tempat.
Seperti di Swedia, yang mengungkap keberadaan PFAS melebihi batas ini juga terkandung di hampir setengah sumber air minum kota.
Baca juga: Benarkah Tanaman Lebih Subur jika Disirami dengan Air Hujan ketimbang Air Biasa?
Di sisi lain, PFAS dalam air hujan juga masuk ke dalam tanah mengkontaminasi tanah hingga ditemukan kontaminasi yang melebihi batas di Eropa.
Bahkan pelaku industri Belanda juga kesulitan memenuhi standar PFAS akibat menjadi mudahnya kontaminasi ditemukan.
Belanda pada akhirnya memilih melonggarkan pedomannya terkait ini.
Sementara di AS pedoman PFAS tetap diperketat karena kekhawatiran ilmuwan terhadap dampaknya bagi kesehatan di masa depan.
Karena banyaknya zat kimia abadi yang ditemukan pada banyak sampel air hujan di dunia, peneliti menekankan perlunya upaya mendesak seperi investasi besar pada teknologi yang mampu membersihkan dengan cepat PFA.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.