Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Video Viral Disebut Adanya Awan Panas Gunung Merapi, Ini Kata BPPTKG

Kompas.com - 06/08/2022, 14:25 WIB
Alinda Hardiantoro,
Rizal Setyo Nugroho

Tim Redaksi

 

Aktivitas yang wajar

Menurut Agus, kejadian guguran seperti yang terjadi pada video yang viral di media sosial merupakan salah satu aktivitas yang kerap terjadi di gunung api aktif, termasuk Gunung Merapi.

"Guguran merupakan salah satu aktivitas yang wajar terjadi di gunung api aktif," ungkap Agus.

Sebelumnya, pada 4 Januari 2021 Gunung Merapi memasuki masa erupsi efusif yang ditandai dengan aktivitas berupa pertumbuhan kubah lava, pembentukan guguran, dan awanpanas guguran.

Berdasarkan data pemantauan terutama data kegempaan dan deformasi, desakan dari suplai magma dangkal masih terus berlangsung.

Sistem vulkanik Gunung Merapi saat ini bersifat terbuka sehingga suplai magma ini tidak terakumulasi.

Sebaliknya, suplai magma itu akan langsung keluar di permukaan berupa guguran lava, awanpanas, maupun pertumbuhan kubah lava.

Kendati demikian, Agus tetap mengimbau agar masyarakat menjaga kewaspadaan terhadap aktivas Gunung Merapi serta mematuhi rekomendasi dari BPPTKG dan BPBD.

Baca juga: Update Gunung Merapi: 11 Kali Awan Panas Guguran dalam 6 Jam, Picu Hujan Abu, 253 Jiwa Mengungsi

Masih berstatus Siaga

Meskipun dalam beberapa hari ini telah terjadi guguran di Gunung Merapi, Agus memastikan bahwa status Gunung Merapi masih Siaga.

"Iya betul (masih siaga)," tandas Agus.

Sebelumnya, Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral Badan Geologi telah menyatakan peningkatan status Gunung Merapi dari Waspada (Level II) ke Siaga (Level III).

"Gunung Merapi kembali memasuki fase intrusi magma baru yang ditandai dengan peningkatan gempa Vulkanik Dalam (VA) dan rangkaian letusan eksplosif sampai dengan 21 Juni 2020," tulis siaran pers ESDM.

Laporan perkembangan aktivitas Gunung Merapi dapat diakses di laman ini.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com