KOMPAS.com - Pelaksanaan Bulan Imunisasi Anak Nasional (BIAN) Tahap II untuk wilayah Pulau Jawa dan Bali sudah dimulai di bulan Agustus 2022.
Kick off BIAN Tahap II pun telah diselenggarakan Rabu (3/8/2022) di Karawang, Jawa Barat.
Imunisasi yang memadai akan membantu anak-anak Indonesia memiliki kekebalan tubuh yang baik dalam menghadapi serangan penyakit.
“Jangan lupa bapak/ibu, anak-anaknya untuk divaksinasi supaya anak sehat,” imbau Menkes Budi Gunadi Sadikin, dalam acara Kick off, Rabu (3/8/2022).
Dan berikut ini adalah sejumlah informasi mengenai pelaksanaan BIAN Tahap II di Jawa-Bali dilansir dari laman Sehat Negeriku Kemenkes:
BIAN 2022 Tahap II akan digelar di seluruh wilayah Pulau Jawa dan Pulau Bali.
Sebelumnya, BIAN Tahap I telah dimulai pada Mei 2022 dan dilaksanakan di Sumatera, Nusa Tenggara, Kalimantan, Sulawesi, Maluku, dan Papua.
Baca juga: BIAN Tahap II Sudah Dimulai, Menkes Dorong Orangtua Lakukan Imunisasi pada Anak
Pada program BIAN 2022, ada dua program imunisasi, yakni imunisasi tambahan dan imunisasi kejar. Berikut informasi lebih lanjut dari masing-masing program imunisasi yang ada:
1. Imunisasi tambahan
Dalam imunisasi tambahan, terdapat imunisasi Campak dan Rubella (MR)
Imunisasi ini menyasar usia 9-59 bulan.
2. Imunisasi kejar
Imunisasi ini terdiri dari imunisasi OPV, IPV, dan DPT-Hib ditujukan bagi anak-anak usia 9-59 yang belum mendapatkan imunisasi lengkap atau terlewat.
Peserta BIAN 2022 ditentukan berdasarkan jenis imunisasi yang akan diakses. Berikut adalah rinciannya:
Untuk imunisasi MR, peserta adalah anak usia 8 bulan sd >9 tahun.
Namun, khusus untuk Provinsi Aceh, Sumatera Utara, Sumatera Barat, Riau, dan Kepulauan Riau vaksin MR dapat diperoleh oleh anak sampai <15 tahun.
Sementara untuk imunisasi Polio, DPT-HB-Hib peserta adalah anak usia 12-59 bulan.
Baca juga: Bulan Imunisasi Anak Nasional 2022: Lokasi, Peserta, dan Vaksinnya
Imunisasi di BIAN 2022 akan dilaksanakan di sejumlah lokasi, seperti:
Manfaat anak yang mengikuti BIAN adalah dapat terhindar dari kesakitan dan kecacatan yang bisa disebabkan akibat sejumlah jenis penyakit, misalnya:
BIAN dilakukan oleh Kemenkes untuk mengejar capaian vaksinasi anak yang sempat tertinggal semenjak pandemi Covid-19 berlangsung.
Sepanjang pandemi terjadi, terdapat 1,7 juta anak Indonesia yang belum mendapat imunisasi dasar lengkap. Mereka paling banyak tersebar di Provinsi Jawa Barat, Sumatera Utara, Sumatera Barat, Riau, dan DKI Jakarta.
Baca juga: BIAN Tahap II Sudah Dimulai, Menkes Dorong Orangtua Lakukan Imunisasi pada Anak
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.