Lewat penelitiannya, Penelusuran Sejarah Kebo Bule "Kyai Slamet" di Keraton Surakarta dan Kelahiran Kesenian Kebo Bule sebagai Media Dakwah Islam di Ponorogo,
Rudianto (et.al) disebutkan, sesampainya di Ponorogo, Pakubuwono II bersemadi.
Dalam semadinya, Pakubowono II mendapat petunjuk mengenai benda pusaka bernama Kyai Slamet.
Benda itu disebut dapat dijadikan media untuk menyejahterakan kehidupan rakyatnya pada saat itu.
Baca juga: Sejarah dan Makna Lambang Keraton Yogyakarta yang Dibuat Tahun 1921
Sebagai syaratnya, Pakubuwono II harus mencari kerbau warna putih yang gunanya untuk mengawal atau mendampingi benda pusaka tersebut.
Dikutip dari Kompas.com, 21 Februari 2021, Geger Pacinan sendiri telah membuat istana Keraton Kartasura luluh lantak. Hal ini membuat Pakubuwono II harus mencari lokasi baru untuk membangun istana keraton.
Kebo bule itu konon memiliki andil dalam menentukan lokasi baru untuk keraton.
Leluhur kebo bule pun dilepas dan diikuti oleh abdi dalem. Singkat cerita, kebo bule itu berhenti di lokasi yang kini menjadi Keraton Kasunanan Surakarta.
Baca juga: Duduk Perkara Penjebolan Tembok Benteng Keraton Kartasura
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.