Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Benarkah Kebo Bule Diberi Minum Kopi dan Makan Ketela Sebelum Dikirab di Malam 1 Suro?

Kompas.com - 29/07/2022, 18:05 WIB
Dandy Bayu Bramasta,
Inten Esti Pratiwi

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Kirab malam 1 Suro merupakan tradisi memperingati hari pertama dalam kalender Jawa yang bertepatan dengan Tahun Baru Hijriah.

Pada malam 1 Suro nanti, masyarakat Jawa akan melakukan berbagai ritual dan tradisi, tak terkecuali di dalam lingkungan Keraton Kasunanan Surakarta.

Salah satu tradisi pada malam 1 Suro yakni melakukan kirab yang akan dihadiri mulai dari Raja dan keluarganya, kerabat Raja, abdi dalem, hingga masyarakat umum.

Tak hanya masyarakat, namun kerbau atau kebo bule yang merupakan keturunan Kebo Kyai Slamet juga akan ikut serta dalam kirab ini.

Kebo bule menjadi salah satu hewan yang dilibatkan dalam rangkaian tradisi memperingati malam 1 Suro yang sakral di Keraton Kasunanan Surakarta.

Baca juga: Kebo Bule Milik Keraton Surakarta Mati Terpapar PMK, Bagaimana Kirab Malam 1 Suro Nanti?

Kebo bule minum kopi dan makan umbi

Pada 4 Februari 2021, salah satu warganet menuliskan bahwa kebo bule akan diberi minum kopi dan diberi makan sesaji berupa umbi-umbian sebelum dikirab di malam 1 Suro.

Lantas, benarkah kebo bule akan diberi minum kopi dan diberi makan umbi-umbian sebelum kirab?

Saat dikonfirmasi, Pengageng Parentah Keraton Solo KGPH Dipokusumo atau Gusti Dipo membenarkan bahwa kebo bule akan diberi kopi dan umbi-umbian sebelum dikirab.

"Inggih (iya), biasanya begitu," jelas dia, ketika dihubungi Kompas.com melalui pesan WhatsApp, Jumat (29/7/2022).

Ia menjelaskan, tujuan akan hal tersebut sebagai simbolisasi alur kehidupan.

"Kalau sejenis ketela atau pohong atau umbi-umbian maknanya tentang symbolicum. Sangkan paraning dumadi, momentum masa lalu, makanan pala kesampar dan polo gemantung," lanjut Gusti Dipo.

Baca juga: Sejarah Peringatan Malam Satu Suro dan Berbagai Tradisinya di Indonesia

Asal mula kebo bule

Dilansir dari laman keraton.perpusnas.go.id, yang mengutip buku Babad Sala karya Raden Mas (RM) Said, disebutkan bahwa leluhur kebo bule adalah hewan kesayangan Pakubuwono II.

Ketika itu, keraton masih bertempat di Kartasura.

Sementara itu, dalam versi lain, kebo bule berkaitan erat dengan daerah Ponorogo, Jawa Timur.

Saat Pakubuwono II mengungsi ke Ponorogo sewaktu terjadinya Geger Pacinan pada 1742, Pakubuwono II mendapat kenang-kenangan dari Bupati Ponorogo.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com