KOMPAS.com - Pandemi virus corona belum berakhir, dan penyebaran kasus Covid-19 juga masih terus bertambah.
Upaya-upaya vaksinasi terus dilakukan guna menekan penyebaran wabah virus corona.
Berdasarkan catatan Worldometer, kasus virus corona secara global hingga Selasa (19/7/2022) adalah sebagai berikut:
Sementara kasus aktif secara global mencapai 22.210.814 dengan rincian 22.171656 dalam kondisi ringan dan 39.158 di antaranya kritis.
Baca juga: Ketahui, Ini Efek Samping Vaksin Covid-19 Booster
Di Indonesia, kenaikan kasus mulai terlihat dalam beberapa pekan terakhir.
Kenaikan kasus ini terjadi seiring ditemukannya subvarian Omicron BA.4 dan BA.5.
Bahkan, Indonesia melaporkan kasus Covid-19 di atas 3.000 selama tujuh hari berturut-turut.
Pada Senin (18/7/2022), sebanyak 3.393 kasus dilaporkan, sehingga total mencapai 6.135.742 kasus dengan 156.845 kematian.
Sebagian besar kasus baru yang dilaporkan berasal dari DKI Jakarta dengan 1.864 kasus.
Baca juga: Penyebab Melonjaknya Kasus Covid-19 di Indonesia
Korea Utara mengeklaim akan mengakhiri krisis Covid-19 pertama yang diakui. Klaim ini muncul di tengah gelombang baru yang menginfeksi banyak negara Asia.
Sebanyak 99,98 persen dari 4,77 juta pasien demam sejak akhir April telah pulih sepenuhnya, dikutip dari Channel News Asia.
Akan tetapi, Korea Utara belum merilis angka dari mereka yang terbukti positif karena kurangnya pengujian.
Saat ini, masih ada 310 orang dengan gejala demam.
Baca juga: Bagaimana Virus Corona di Korea Utara dari Nol Menjadi 1,7 Juta Kasus?
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) pun meragukan klaim Korea Utara dan meyakini situasinya semakin buruk bulan lalu, bukan lebih baik.
Seorang analis mengatakan, deklarasi Korea Utara bisa menjadi awal untuk memulihkan perdagangan yang lama terhambat oleh pandemi.
"Di bawah tren saat ini, Korea Utara dapat mengumumkan dalam waktu kurang dari sebulan bahwa krisis Covid-19 telah berakhir dan itu bisa menjadi awal untuk melanjutkan perdagangan lintas batas," kata Direktur Institut Sejong Korea Utara.
Baca juga: Apakah Kasus Covid-19 di Korea Utara Berpotensi Memicu Varian Baru?
Vaksinasi Covid-19 pemerintah India mencapai 2 miliar pada Minggu (17/7/2022), dengan dosis booster sedang dilakukan untuk semua orang dewasa.
Perdana Menteri Narendra Modi memuji tonggak vaksinasi, merayakan kampanye inokulasi terbesar dan terlama di dunia, yang dimulai tahun lalu.
"India menciptakan sejarah lagi!" kata Modi dalam sebuah tweet.
Ia sebelumnya menghadapi tuduhan dari pihak oposisi karena salah menangani pandemi yang menurut para ahli telah menewaskan jutaan orang. Namun, pemerintah menolak klaim tersebut.
Baca juga: Syarat Terbaru Naik Kereta Api Mulai 17 Juli 2022, Apa Saja?
Data kementerian kesehatan menunjukkan jumlah kematian Covid-19 di 525.709, dengan 49 kematian tercatat dalam satu hari terakhir.
Sementara kasus baru naik 20.528 selama 24 jam terakhir, tertinggi sejak 20 Februari.
Negara berpenduduk 1,35 miliar orang itu telah mencabut sebagian besar pembatasan terkait Covid-19 dan perjalanan internasional telah pulih.
Sekitar 80 persen dari inokulasi adalah vaksin AstraZeneca buatan dalam negeri, yang disebut Covishield.
Baca juga: Kasus Covid-19 di India Kembali Naik, Apa Penyebabnya?