Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Viral, Video Uang Rp 100 Bergambar Jokowi Disebut Gantikan Uang Rp 100.000, Ini Kata BI

Kompas.com - 11/07/2022, 16:00 WIB
Nur Rohmi Aida,
Rizal Setyo Nugroho

Tim Redaksi

KOMPAS.com – Sebuah unggahan yang menyebutkan adanya uang kertas baru bergambar Presiden Jokowi dengan nilai Rp 100 bertuliskan "Bank Indonesia" viral di media sosial TikTok. 

Dalam video yang diunggah pada akhir Juni 2022 oleh akun TikTok @ins4nt4k_puny4 disebutkan bahwa uang kertas Rp 100 itu dikeluarkan oleh BNI

Pengunggah menyebutkan, uang Rp 100 akan menggantikan uang kertas pecahan Rp 100.000 yang saat ini beredar.

“Mata uang Terbaru Bergambar Presiden Jokowi Rencana akan dikeluarkan BNI Baru-Baru ini Pengganti uang pecahan Uang Seratus ribu rupiah,” tulisnya.

Hingga kini unggahan video tersebut telah dilihat lebih dari 2 juta kali, dan sudah dibagikan lebih dari 5.100 kali serta mendapat lebih dari 8.356 komentar.

Baca juga: Video Viral Penampakan Uang Rp 100.000 Saat Kena Sinar Ultraviolet

Respons warganet

Beragam komentar muncul terkait unggahan tersebut. Sejumlah warganet meyakini kebenaran informasi yang menyebut ada uang baru bergambar Presiden Jokowi itu.

“Siapa pun yg didlm uang sy setuju aja yg penting uang bisa dijual belikan bisa beli macam2,” tulis akun Mamih.

“Alangkah baiknya yang dipajang di uang itu gambar pahlawan atau sumberdaya alam,” ujar akun muhammadaqib17572.

“Setuju banget, orang berprestasi harus di kenang sepanjang masa,” tulis akun @lexxa.

Lantas, benarkah unggahan mengenai adanya uang kertas baru Rp 100 bergambar Jokowi tersebut?

Penjelasan BNI

Terkait hal tersebut Sekretaris Perusahaan PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (BNI) Mucharom menegaskan bahwa informasi tersebut adalah hoaks.

“Kami sampaikan bahwa berita tersebut adalah hoax atau berita yang tidak relevan dengan fungsi dan kewajiban BNI,” ujar Mucharom dihubungi Kompas.com, Senin (11/7/2022).

Dia mengatakan, sejak tahun 1968, sesuai dengan Undang-Undang Nomor 17 Tahun 1968, BNI ditetapkan menjadi "Bank Negara Indonesia 1946" dengan status sebagai Bank Umum milik negara. 

Menurut Mucharom, BNI berbeda dari BI dan tidak mempunyai kewenangan menerbitkan uang rupiah. 

“BNI bukanlah Bank Sentral yang memiliki tugas dan kewajiban seperti yang dipegang Bank Indonesia (BI) sebagai Bank Sentral,” ungkapnya.

Menurut dia, sesuai Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2011 tentang Mata Uang, tugas dan kewenangan pengelolaan uang yang meliputi tahapan perencanaan, pencetakan, pengeluaran, pengedaran, pencabutan dan penarikan, sampai dengan pemusnahan adalah tugas Bank Indonesia.

Baca juga: Viral, Video Uang Kertas Dicuci dan Disetrika agar Terlihat Baru, Begini Kata BI

 

Hoaks berulang

Informasi mengenai akan adanya uang redenominasi Rp 100 bergambar Presiden Jokowi yang akan menggantikan uang Rp 100.000 adalah hoaks berulang.

Sebelumnya informasi serupa juga pernah muncul pada 8 Februari 2021.

Saat itu, informasi yang beredar menggunakan video yang berbeda, tetapi dengan gambar uang yang mirip.

Saat itu, Direktur Eksekutif Kepala Departemen Komunikasi BI Erwin Haryono menegaskan bahwa informasi tersebut tidak benar.

"Bukan dari BI, tapi kami monitor," kata Erwin saat itu, sebagaimana dikutip dari Kompas.com, Senin (8/2/2021).

Sementara itu, Direktur Departemen Komunikasi Bank Indonesia Junanto Herdiawan saat dikonfirmasi baru-baru ini juga menegaskan informasi mengenai adanya uang baru bergambar Jokowi Rp 100 adalah tidak benar.

Baca juga: Video Viral Uang Redenominasi Bergambar Presiden Jokowi, Ini Kata BI

Sanksi penyebar informasi palsu

Junanto meminta masyarakat bijak dalam membagikan informasi dan jangan sampai menyebarkan hoaks, termasuk adanya uang baru. 

Ia mengatakan, sanksi untuk penyebar hoaks mengacu ke UU ITE. Hal tersebut, menurut dia, karena UU Mata Uang mengatur sanksi bila seseorang merusak uang. 

“Tetapi, kami mengimbau masyarakat untuk tidak mudah percaya pada informasi terkait uang tanpa melakukan klarifikasi ke otoritas,” ujarnya saat dihubungi Kompas.com, Senin (11/7/2022).

Ia meminta agar masyarakat melakukan pengecekan di media sosial atau situs web BI untuk klarifikasi, bukan di medsos atau informasi yang tidak berdasar ketika mendapat informasi terkait uang.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Arkeolog Temukan Vila Kaisar Pertama Romawi, Terkubur di Bawah Abu Vulkanik Vesuvius

Arkeolog Temukan Vila Kaisar Pertama Romawi, Terkubur di Bawah Abu Vulkanik Vesuvius

Tren
Kapan Seseorang Perlu ke Psikiater? Kenali Tanda-tandanya Berikut Ini

Kapan Seseorang Perlu ke Psikiater? Kenali Tanda-tandanya Berikut Ini

Tren
Suhu Panas Melanda Indonesia, 20 Wilayah Ini Masih Berpotensi Diguyur Hujan Sedang-Lebat

Suhu Panas Melanda Indonesia, 20 Wilayah Ini Masih Berpotensi Diguyur Hujan Sedang-Lebat

Tren
Apa Beda KIP Kuliah dengan Beasiswa pada Umumnya?

Apa Beda KIP Kuliah dengan Beasiswa pada Umumnya?

Tren
Kisah Bocah 6 Tahun Meninggal Usai Dipaksa Ayahnya Berlari di Treadmill karena Terlalu Gemuk

Kisah Bocah 6 Tahun Meninggal Usai Dipaksa Ayahnya Berlari di Treadmill karena Terlalu Gemuk

Tren
ASN Bisa Ikut Pelatihan Prakerja untuk Tingkatkan Kemampuan, Ini Caranya

ASN Bisa Ikut Pelatihan Prakerja untuk Tingkatkan Kemampuan, Ini Caranya

Tren
Arkeolog Temukan Kota Hilang Berusia 8.000 Tahun, Terendam di Dasar Selat Inggris

Arkeolog Temukan Kota Hilang Berusia 8.000 Tahun, Terendam di Dasar Selat Inggris

Tren
Daftar Harga Sembako per Awal Mei 2024, Beras Terendah di Jawa Tengah

Daftar Harga Sembako per Awal Mei 2024, Beras Terendah di Jawa Tengah

Tren
Menakar Peluang Timnas Indonesia Vs Guinea Lolos ke Olimpiade Paris

Menakar Peluang Timnas Indonesia Vs Guinea Lolos ke Olimpiade Paris

Tren
Berapa Suhu Tertinggi di Asia Selama Gelombang Panas Terjadi?

Berapa Suhu Tertinggi di Asia Selama Gelombang Panas Terjadi?

Tren
Menyusuri Ekspedisi Arktik 1845 yang Nahas dan Berujung Kanibalisme

Menyusuri Ekspedisi Arktik 1845 yang Nahas dan Berujung Kanibalisme

Tren
Apa Itu Vaksin? Berikut Fungsi dan Cara Kerjanya di Dalam Tubuh Manusia

Apa Itu Vaksin? Berikut Fungsi dan Cara Kerjanya di Dalam Tubuh Manusia

Tren
Puncak Hujan Meteor Eta Aquarids 5-6 Mei 2024, Bisakah Disaksikan di Indonesia?

Puncak Hujan Meteor Eta Aquarids 5-6 Mei 2024, Bisakah Disaksikan di Indonesia?

Tren
Kronologi dan Dugaan Motif Suami Mutilasi Istri di Ciamis, Pelaku Sempat Melakukan Upaya Bunuh Diri

Kronologi dan Dugaan Motif Suami Mutilasi Istri di Ciamis, Pelaku Sempat Melakukan Upaya Bunuh Diri

Tren
7 Manfaat Ikan Teri, Menyehatkan Mata dan Membantu Diet

7 Manfaat Ikan Teri, Menyehatkan Mata dan Membantu Diet

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com