Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hari Ini dalam Sejarah: Peluncuran Satelit Pertama Indonesia Palapa

Kompas.com - 08/07/2022, 10:00 WIB
Luthfia Ayu Azanella,
Rendika Ferri Kurniawan

Tim Redaksi

Selanjutnya, diluncurkanlah satelit Palapa C1 dan C2 pada 1996.

Walaupun dibuat oleh perusahaan yang sama dengan Palapa A dan B, Palapa C mampu menjangkau area yang lebih luas seperti Asia Tenggara, sebagian China, India, Jepang, dan Australia.

Satelit Palapa C juga dioperasikan oleh operator dalam negeri, yaitu Satelindo yang sekarang berganti nama menjadi Indosat.

Dan pada 2009, Palapa D diorbitkan. Satelit yang dibuat oleh Thales Alenia Space, Prancis ini akan beroperasi hingga 2024 mendatang.

Dengan komponen platform SpaceBus 4000-B3 satelit ini mencakup Asia, Asia Tenggara dan seluruh Indonesia.

Baca juga: Inilah 7 Satelit Palapa yang Dimiliki Indonesia

Sistem Komunikasi Satelit Domestik (SKSD)

Pemerintah Indonesia mulai membangun SKSD ini pada tahun 1974 dan selesai pada 1976 dengan diluncurkannya Palapa A1.

Total, proyek satelit ini mampu diselesaikan pemerintah Indonesia dalam waktu 17 bulan.

Sebagai informasi, Indonesia merupakan negara pertama di Asia dan ketiga di dunia yang mengoperasikan Sistem Komunikasi Satelit Domestik setelah Amerika Serikat dan Kanada.

Pada saat itu, sistem komunikasi di Indonesia masih belum seperti saat ini, kondisinya relatif terbilang buruk.

Di saat yang sama, Indonesia perlu sistem komunikasi yang kelihatan baik, terlebih Indonesia merupakan negara kepulauan dan memiliki wilayah lautan yang luas.

Peluncuran satelit pun diharapkan bisa menjadi solusi atas kebutuhan komunikasi ini.

Komunikasi antar wilayah di Indonesia, diharapkan bisa menjadi lebih mudah dan lancar dilakukan dengan telepon, telegram, telex, dan televisi.

Adapun biaya proyek satelit ini menghabiskan anggaran hingga mencapai Rp 561 miliar.

Jumlah itu terdiri dari 13 persen untuk biaya satelit, 82 persen  untuk telepon, telex, telegram, dan transmisi.

Sisanya, sebanyak 8 persen untuk televisi.

Meski sudah diluncurkan pada 9 Juli 1976, tetapi mayarakat Indonesia baru bisa merasakan manfaatnya 10 hari setelah peluncuran Palapa.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Darah Rendah dan Asam Lambung Disebut Punya Risiko Kematian, Dokter Ungkap Faktanya

Darah Rendah dan Asam Lambung Disebut Punya Risiko Kematian, Dokter Ungkap Faktanya

Tren
Beredar Cara Cek Kebocoran Arus dengan Kode Meteran Listrik, Ini Penjelasan PLN

Beredar Cara Cek Kebocoran Arus dengan Kode Meteran Listrik, Ini Penjelasan PLN

Tren
Flu Burung Mematikan Dapat Menular ke Kucing, Apa yang Harus Dilakukan Pemilik Hewan?

Flu Burung Mematikan Dapat Menular ke Kucing, Apa yang Harus Dilakukan Pemilik Hewan?

Tren
Gugat Meta, Eks Karyawan Tuding Induk Perusahaan Facebook Itu Sensor Konten Pro Palestina

Gugat Meta, Eks Karyawan Tuding Induk Perusahaan Facebook Itu Sensor Konten Pro Palestina

Tren
Berapa Banyak Uang yang Bisa Membuat Orang Bahagia? Ini Kata Studi

Berapa Banyak Uang yang Bisa Membuat Orang Bahagia? Ini Kata Studi

Tren
5 Sarapan Sehat untuk Menurunkan Kolesterol secara Alami, Apa Saja?

5 Sarapan Sehat untuk Menurunkan Kolesterol secara Alami, Apa Saja?

Tren
5 Manfaat Minum Air Putih Sebelum Kopi di Pagi Hari, Apa Saja?

5 Manfaat Minum Air Putih Sebelum Kopi di Pagi Hari, Apa Saja?

Tren
5 Pilihan Ikan Rendah Merkuri, Kurangi Potensi Efek Buruk bagi Tubuh

5 Pilihan Ikan Rendah Merkuri, Kurangi Potensi Efek Buruk bagi Tubuh

Tren
Prakiraan BMKG: Wilayah yang Berpotensi Hujan Lebat, Petir, dan Angin Kencang pada 7-8 Juni 2024

Prakiraan BMKG: Wilayah yang Berpotensi Hujan Lebat, Petir, dan Angin Kencang pada 7-8 Juni 2024

Tren
[POPULER TREN] Pakar Teknologi Klaim Temukan MH370 di Kamboja | Cerita Para Peserta Tapera

[POPULER TREN] Pakar Teknologi Klaim Temukan MH370 di Kamboja | Cerita Para Peserta Tapera

Tren
Apakah Jalan Kaki 5.000 Langkah Per Hari Cukup? Ini Penjelasan Ahli

Apakah Jalan Kaki 5.000 Langkah Per Hari Cukup? Ini Penjelasan Ahli

Tren
Tafsir Lain Tentang 'Saya Bukan Otak'

Tafsir Lain Tentang "Saya Bukan Otak"

Tren
Sempat Dikira Sampah, Pria di Norwegia Temukan Pedang Viking Berusia 1.000 Tahun

Sempat Dikira Sampah, Pria di Norwegia Temukan Pedang Viking Berusia 1.000 Tahun

Tren
Apakah Dinasti Politik Termasuk 'Human Rights'? Ini Kata Pusham UII

Apakah Dinasti Politik Termasuk "Human Rights"? Ini Kata Pusham UII

Tren
Sosok Arie Putra dan Budi Adiputro, Host Total Politik yang Tuai Sorotan

Sosok Arie Putra dan Budi Adiputro, Host Total Politik yang Tuai Sorotan

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com