Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengenal Apa Itu Program Bayi Tabung

Kompas.com - 03/06/2022, 17:30 WIB
Luthfia Ayu Azanella,
Rendika Ferri Kurniawan

Tim Redaksi

Pasien akan diberi suntikan pemicu berupa hormon HCG (Human Chorionic Gonadotropin) di malam hari dan pengumpulan telur akan dilakukan 36-38 jam kemudian.

Baca juga: 2 Faktor Keberhasilan Program Bayi Tabung bagi Pasangan Tidak Subur

Tahap 7: Pengumpulan telur

Proses pengumpulan telur memerlukan rawat inap singkat, biasanya di bawah panduan ultrasonografi.

Saat operasi dilakukan, pasien akan diberi anestesi, jenis anestesi bisa dipilih oleh pasien, apakah ingin yang lokal, atau total.

Setelah itu, dokter membutuhkan sampel sperma suami agar dapat segera dilakukan pembuahan pada telur yang telah dikumpulkan.

Tahap 8: Pembuahan telur

Telur dan sperma yang telah dikumpulkan akan dibawa ke laboratorium dan ditempatkan di media khusus untuk persiapan proses pembuahan.

Pemilihan sperma untuk proses pembuahan ini biasanya akan dibantu seorang ahli embriologi dan di bawah kontrol mikroskopis yang canggih.

Lalu, telur akan disuntik dengan sperma tunggal yang telah dipilih.

Tahap 9: Pengembangan embrio

Telur yang sudah disuntik sperma akan ditempatkan dalam inkubator bersuhu 37° C.

Selang satu hari, dokter akan memeriksa apakah pembuahan berhasil dilakukan atau tidak.

Jika pembuahan terjadi, maka perkembangan embrio akan diinformasikan pada pasien.

Tahap 10: Transfer embrio

Selanjutnya, embrio yang telah berhasil berkembang akan ditransfer ke dalam rahim pasien melalui prosedur operasi sederhana.

Proses transfer ini menggunakan kateter halus yang dimasukkan ke dalam rahim.

Tahap 11: Pembekuan Embrio

Di dalam laboratorium, dokter tidak hanya melakukan 1 pembuahan, tapi ada beberapa.

Embrio yang berkembang dan memenuhi syarat namun tidak ditransfer ke dalam rahim akan disimpan dengan cara dibekukan.

Nantinya, embrio cadangan ini bisa digunakan apabila transfer embrio yang sebelumnya gagal.

Tahap 12: Tes kehamilan

Terakhir, kurang lebih dua minggu pasca-transfer embrio, pasien akan diminta untuk melakukan tes darah.

Ini untuk menentukan apakah telah terjadi kehamilan.

Jika hasilnya positif, maka dokter akan melakukan USG pada rahim pasien 3 minggu setelahnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Alasan Polda Metro Jaya Kini Kirim Surat Tilang via WhatsApp

Alasan Polda Metro Jaya Kini Kirim Surat Tilang via WhatsApp

Tren
UPDATE Identitas Korban Meninggal Tabrakan KA Pandalungan Vs Mobil di Pasuruan, Berasal dari Ponpes Sidogiri

UPDATE Identitas Korban Meninggal Tabrakan KA Pandalungan Vs Mobil di Pasuruan, Berasal dari Ponpes Sidogiri

Tren
Salinan Putusan Cerai Ria Ricis Beredar di Medsos, Bagaimana Aturan Publikasi Dokumen Perceraian?

Salinan Putusan Cerai Ria Ricis Beredar di Medsos, Bagaimana Aturan Publikasi Dokumen Perceraian?

Tren
Spyware Mata-mata asal Israel Diduga Dijual ke Indonesia

Spyware Mata-mata asal Israel Diduga Dijual ke Indonesia

Tren
Idap Penyakit Langka, Seorang Wanita di China Punya Testis dan Kromosom Pria

Idap Penyakit Langka, Seorang Wanita di China Punya Testis dan Kromosom Pria

Tren
Ribuan Kupu-kupu Serbu Kantor Polres Mentawai, Fenomena Apa?

Ribuan Kupu-kupu Serbu Kantor Polres Mentawai, Fenomena Apa?

Tren
Ramai soal Susu Dicampur Bawang Goreng, Begini Kata Ahli Gizi

Ramai soal Susu Dicampur Bawang Goreng, Begini Kata Ahli Gizi

Tren
57 Tahun Hilang Saat Perang Vietnam, Tentara Amerika Ini 'Ditemukan'

57 Tahun Hilang Saat Perang Vietnam, Tentara Amerika Ini "Ditemukan"

Tren
5 Tahun Menjabat, Sekian Uang Pensiun Seumur Hidup Anggota DPR RI

5 Tahun Menjabat, Sekian Uang Pensiun Seumur Hidup Anggota DPR RI

Tren
Kisah Celia, Wanita yang Tidak Makan Selama 4 Tahun akibat Sindrom Langka

Kisah Celia, Wanita yang Tidak Makan Selama 4 Tahun akibat Sindrom Langka

Tren
Tema Met Gala dari Masa ke Masa, 'Sleeping Beauties: Reawakening Fashion' Jadi Tajuk 2024

Tema Met Gala dari Masa ke Masa, "Sleeping Beauties: Reawakening Fashion" Jadi Tajuk 2024

Tren
Cabut Gigi Bungsu, ke Dokter Gigi Umum atau Spesialis Bedah Mulut?

Cabut Gigi Bungsu, ke Dokter Gigi Umum atau Spesialis Bedah Mulut?

Tren
Cara Daftar Anggota PPS Pilkada 2024, Berikut Syarat dan Prosedurnya

Cara Daftar Anggota PPS Pilkada 2024, Berikut Syarat dan Prosedurnya

Tren
Profil CNF Clairefontaine di Perancis, Tempat Pertandingan Indonesia Vs Guinea

Profil CNF Clairefontaine di Perancis, Tempat Pertandingan Indonesia Vs Guinea

Tren
Kronologi Fortuner Polda Jabar Picu Kecelakaan Beruntun di Tol MBZ, Diselesaikan secara Kekeluargaan

Kronologi Fortuner Polda Jabar Picu Kecelakaan Beruntun di Tol MBZ, Diselesaikan secara Kekeluargaan

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com