Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

10 Negara Produsen Emas Terbesar di Dunia, Indonesia Nomor Berapa?

Kompas.com - 05/05/2022, 07:00 WIB
Taufieq Renaldi Arfiansyah,
Rendika Ferri Kurniawan

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Emas merupakan salah satu mineral langka di dunia sehingga tidak semua negara mempunyai tempat untuk menambangnya.

Dilansir dari Gold.org, penambangan emas adalah bisnis global yang dioperasikan di setiap benua, kecuali Antartika.

Dalam melakukan penambangan, emas akan diekstraksi dari tambang dengan berbagai jenis dan skala.

Menurut data yang dirilis oleh World Gold Council (WGC) per Juni 2021, China merupakan negara produsen emas terbesar di dunia.

Sedangkan Indonesia masuk ke dalam daftar negara prodsen emas terbesar di dunia dengan berada di urutan kesepuluh.

Lantas, negara mana saja yang termasuk 10 besar sebagai negara produsen emas terbesar di dunia?

Baca juga: 10 Negara Terbesar di Dunia, Rusia di Urutan Pertama

10 Negara produsen emas terbesar di dunia

Berikut ini adalah 10 negara yang menjadi penghasil emas terbesar di dunia yang dilansir dari Forbes berdasarkan dari data WCG per Juni 2021:

1. China - 368,3 ton

China merupakan negara yang berada di peringkat pertama sebagai produsen emas terbesar di dunia.

Negara rumah para panda tersebut menyumbang sekitar 11 persen dari total produksi penambangan emas secara global.

Pada 2020, jumlah produksi emas China mengalami penurunan dari yang sebelumnya 383 ton menjadi 368 ton, hal ini menjadi penurunan kali keempatnya secara beruntun.

Penurunan tersebut disebabkan oleh kebijakan lingkungan yang diberlakukan secara ketat oleh pemerintah China.

2. Rusia - 331,1 ton

Sebagian besar emas yang beredar di Eropa merupakan hasil penambangan yang terjadi dari Rusia.

Sejak 2010, produksi emas yang dilakukan Rusia selalu meningkat setiap tahunnya, bahkan pada 2019 Rusia telah melampaui Australia yang sebelumnya berada di posisi kedua.

Selain itu, pemerintah Rusia juga berperan besar dengan membeli sekitar dua pertiga hasil emas yang diproduksi secara lokal.

Baca juga: 10 Negara Penghasil Pisang Terbesar di Dunia, Indonesia Nomor 3

3. Australia - 327,8 ton

Australia menempati urutan ketiga sebagai produsen emas terbesar di dunia setelah sebelumnya berada diperingkat kedua pada 2019.

Industri mineral berperan penting bagi Austraia, karena menghasilkan lebih dari setengah total ekspor dan menghasilkan sekitar delapan persen dari Produk Domestik Bruto Australia.

Penghasilan emas di Australia selama delapan tahun mengalami peningkatan berturut-turut karena beberapa tambang melakukan peningkatan proyek, seperti di Mount Morgans dan Cadia Valley.

4. Amerika Serikat - 190,2 ton

Amerika Serikat mengalami penurunan produksi emas hingga di bawah 200 ton untuk pertama kalinya selama beberapa tahun pada 2021.

Tren penurusan hasil produksi emas Amerika Serikat dimulai sejak 2019.

Hampir 80 persen emas yang diproduksi Amerika Serikat berasal dari Negara Bagian Nevada.

5. Kanada - 170,6 ton

Kanada menempati urutan kelima sebagai negara dengan produksi emas terbesar di dunia. Posisi tersebut telah ditempati Kanada selama empat tahun berturut-turut.

Canadian Malartic menjadi tambang emas terbesar di Kanada yang dimiliki oleh Yamana Gold dan Agnico Eagle.

Tambang tersebut diketahui bertanggung jawab untuk memproduksi lebih dari 16 ton emas pada tahun lalu.

Baca juga: 10 Negara Terindah di Dunia, Indonesia Nomor Berapa?

6. Ghana - 138,7 ton

Pada 2019, untuk pertama kalinya Ghana menjadi produsen emas terbesar di Benua Afrika dengan mengalahkan Afrika Selatan.

Tidak hanya sebagai produsen emas terbesar keenam di dunia, Ghana juga dikenal dengan cadangan berbagai industri mineralnya.

Industri utamanya seperti AngloGold Ashanti dan Gold Fields yang sebelumnya mengalihkan fokus dari Afrika Selatan ke Ghana karena jumlah depositnya yang murah dan lebih mudah ditambang.

7. Brasil - 107 ton

Brasil berhasil menaikkan jumlah produksi emasnya dalam tiga tahun berturut-turut, sehingga pada tahun 2020 berada di posisi ke tujuh naik tiga peringkat dari tahun sebelumnya.

Perlu diketahui, aktivitas penambangan ilegal meningkat tajam dalam enam tahun terakhir di jantung hutan hujan Amazon.

Untuk mengatasinya, Presiden Jair Bolsonaro mendorong Brasil untuk mengembangkan Amazon secara ekonomi dan memanfaatkan kekayaan mineralnya.

8. Uzbekistan - 101,6 ton

Uzbekistan telah meningkatkan produksi emasnya dari 94,6 ton pada 2019 menjadi 101,6 ton pada 2020.

Peningkatan produksi emas lebih dari 100 ton dalam setahun tersebut menjadi pertama kali bagi Uzbekistan.

Negara yang terletak di Asia Tengah ini merupakan tempat bagi Muruntau, yakni tambang emas terbuka terbesar di dunia berdasarkan wilayah.

9. Meksiko - 101,6 ton

Dalam lima tahun ini, produksi emas Meksiko mengalami penurunan secara beruntun sejak mengalami kenaikan signifikan pada 2015 dengan lebih dari 131 ton.

Meksiko merupakan tempat yang menarik untuk melakukan pertambangan, karena biaya regulasi yang relatif rendah.

10. Indonesia - 100,9 ton

Indonesia menempati posisi kesepuluh sebagai negara penghasil emas terbesar di dunia.

Grasberg merupakan tambang terbesar kedua dan tertinggi d dunia yang dikelola oleh PT Freeport.

Indonesia bertanggung jawab untuk menambang sekitar tiga persen emas untuk pasokan global.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Benarkah Kucing Lebih Menyukai Manusia yang Tidak Menyukai Mereka?

Benarkah Kucing Lebih Menyukai Manusia yang Tidak Menyukai Mereka?

Tren
Banjir di Sulawesi Selatan, 14 Orang Meninggal dan Ribuan Korban Mengungsi

Banjir di Sulawesi Selatan, 14 Orang Meninggal dan Ribuan Korban Mengungsi

Tren
Buah-buahan yang Aman Dikonsumsi Anjing Peliharaan, Apa Saja?

Buah-buahan yang Aman Dikonsumsi Anjing Peliharaan, Apa Saja?

Tren
BPOM Rilis Daftar Suplemen dan Obat Tradisional Mengandung Bahan Berbahaya, Ini Rinciannya

BPOM Rilis Daftar Suplemen dan Obat Tradisional Mengandung Bahan Berbahaya, Ini Rinciannya

Tren
Arkeolog Temukan Vila Kaisar Pertama Romawi, Terkubur di Bawah Abu Vulkanik Vesuvius

Arkeolog Temukan Vila Kaisar Pertama Romawi, Terkubur di Bawah Abu Vulkanik Vesuvius

Tren
Kapan Seseorang Perlu ke Psikiater? Kenali Tanda-tandanya Berikut Ini

Kapan Seseorang Perlu ke Psikiater? Kenali Tanda-tandanya Berikut Ini

Tren
Suhu Panas Melanda Indonesia, 20 Wilayah Ini Masih Berpotensi Diguyur Hujan Sedang-Lebat

Suhu Panas Melanda Indonesia, 20 Wilayah Ini Masih Berpotensi Diguyur Hujan Sedang-Lebat

Tren
Apa Beda KIP Kuliah dengan Beasiswa pada Umumnya?

Apa Beda KIP Kuliah dengan Beasiswa pada Umumnya?

Tren
Kisah Bocah 6 Tahun Meninggal Usai Dipaksa Ayahnya Berlari di Treadmill karena Terlalu Gemuk

Kisah Bocah 6 Tahun Meninggal Usai Dipaksa Ayahnya Berlari di Treadmill karena Terlalu Gemuk

Tren
ASN Bisa Ikut Pelatihan Prakerja untuk Tingkatkan Kemampuan, Ini Caranya

ASN Bisa Ikut Pelatihan Prakerja untuk Tingkatkan Kemampuan, Ini Caranya

Tren
Arkeolog Temukan Kota Hilang Berusia 8.000 Tahun, Terendam di Dasar Selat Inggris

Arkeolog Temukan Kota Hilang Berusia 8.000 Tahun, Terendam di Dasar Selat Inggris

Tren
Daftar Harga Sembako per Awal Mei 2024, Beras Terendah di Jawa Tengah

Daftar Harga Sembako per Awal Mei 2024, Beras Terendah di Jawa Tengah

Tren
Menakar Peluang Timnas Indonesia Vs Guinea Lolos ke Olimpiade Paris

Menakar Peluang Timnas Indonesia Vs Guinea Lolos ke Olimpiade Paris

Tren
Berapa Suhu Tertinggi di Asia Selama Gelombang Panas Terjadi?

Berapa Suhu Tertinggi di Asia Selama Gelombang Panas Terjadi?

Tren
Menyusuri Ekspedisi Arktik 1845 yang Nahas dan Berujung Kanibalisme

Menyusuri Ekspedisi Arktik 1845 yang Nahas dan Berujung Kanibalisme

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com