Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kronologi dan Dugaan Penyebab Kebakaran Pasar Gembrong Jakarta Timur

Kompas.com - 25/04/2022, 11:31 WIB
Alinda Hardiantoro,
Rendika Ferri Kurniawan

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Kebakaran terjadi di kawasan Pasar Gembrong, Jalan Jenderal Basuki Rahmat, Kelurahan Cipinang Besar Utara, Jatinegara, Jakarta Timur, Minggu (24/4/2022) sekitar pukul 21.10 WIB.

Kebakaran itu terjadi di kawasan padat penduduk. Akibatnya, banyak kios dan rumah warga habis dilahap si jago merah itu.

Dilansir dari Kompas.com, Kepala Seksi Operasi Suku Dinas (Sudin) Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan (Gulkarmat) Jakarta Timur Gatot Sulaeman mengatakan, setidaknya ada sekitar 5 RT yang terdampak insiden tersebut.

Kelima RT itu, antara lain RT 002, 003, 004, 005, dan 006 RW 001 Cipinang Besar Utara dengan total luas area yang terbakar adalah 1.200 meter persegi.

Adapun bangunan yang hangus lantaran kobaran api itu diperkirakan sekitar 400 unit yang terdiri dari rumah dan pertokoan.

"Obyek yang terbakar 400 bangunan yang terdiri dari rumah dan pertokoan," kata Gatot.

Untuk memadamkan api, jajaran Sudin Gulkarmat Jakarta Timur memulai mengerahkan 26 unit mobil pemadam beserta 130 personel yang diterjunkan ke lokasi, Minggu (24/4/2022), sekitar pukul 21.17 WIB.

Baca juga: 6 Fakta Kebakaran Pasar Gembrong Jakarta Timur, Kerugian Ditaksir Rp 1,5 Miliar

Kronologi kebakaran Pasar Gembrong Jakarta Timur

Kronologi kebakaran Pasar Gembrong diduga berawal dari salah satu rumah yang terbakar pada Minggu (24/4/2022) malam.

Kendati demikian, api dengan mudah merembet ke sekitar bangunan lantaran permukiman tersebut merupakan kawasan padat penduduk yang didominasi oleh gang kecil.

Dikutip dari Kompas.com, salah satu warga bernama Rizki menuturkan bahwa kawasan Pasar Gembrong terdiri dari rumah-rumah warga yang saling berdempetan.

“Ini di belakang kios-kios, banyak rumahnya, padat banget, buat lewat satu motor juga susah,” ujarnya.

Baca juga: Tunjungan Plaza Surabaya Kebakaran Jadi Trending Topik di Twitter

Kebakaran diikuti suara ledakan

Kobaran api yang melahap kawasan Pasar Gembrong diikuti dengan suara ledakan yang terjadi beberapa kali.

Suara ledakan tersebut disinyalir berasal dari petasan milik warga. Petasan tersebut merupakan barang dagangan yang akan dijual kembali.

"Itu ledakan petasan milik warga," ujar Adi, dikutip dari Kompas.com.

Berdasarkan pantauan Kompas.com, suara petasan tersebut terdengar kencang dan beberapa kali meledak di udara.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Benarkah Pakai Sampo Mengandung SLS dan SLES Bikin Rambut Rontok? Ini Kata Dokter

Benarkah Pakai Sampo Mengandung SLS dan SLES Bikin Rambut Rontok? Ini Kata Dokter

Tren
Dinilai Muluskan Jalan Kaesang, Ini Sosok Penggugat Batas Usia Calon Kepala Daerah

Dinilai Muluskan Jalan Kaesang, Ini Sosok Penggugat Batas Usia Calon Kepala Daerah

Tren
Apa Itu Skala Waktu Greenwich Mean Time (GMT)? Berikut Sejarahnya

Apa Itu Skala Waktu Greenwich Mean Time (GMT)? Berikut Sejarahnya

Tren
Gunung Semeru Hari Ini Erupsi 8 Kali, Tinggi Letusan 400 Meter

Gunung Semeru Hari Ini Erupsi 8 Kali, Tinggi Letusan 400 Meter

Tren
KAI Ancam Pelaku Pelemparan Batu ke Kereta, Bisa Dipidana Penjara Seumur Hidup

KAI Ancam Pelaku Pelemparan Batu ke Kereta, Bisa Dipidana Penjara Seumur Hidup

Tren
5 Wilayah Berpotensi Banjir Rob 1-10 Juni 2024, Mana Saja?

5 Wilayah Berpotensi Banjir Rob 1-10 Juni 2024, Mana Saja?

Tren
Mengapa Anjing Peliharaan Menjulurkan Lidah? Berikut 7 Alasan Umumnya

Mengapa Anjing Peliharaan Menjulurkan Lidah? Berikut 7 Alasan Umumnya

Tren
12 Wilayah yang Berpotensi Kekeringan pada Juni 2024

12 Wilayah yang Berpotensi Kekeringan pada Juni 2024

Tren
Alasan Pekerja yang Sudah Punya Rumah Tetap Harus Jadi Peserta Tapera

Alasan Pekerja yang Sudah Punya Rumah Tetap Harus Jadi Peserta Tapera

Tren
Cara Mengajukan Pinjaman Melalui Layanan Dana Siaga BPJS Ketenagakerjaan, Apa Syaratnya?

Cara Mengajukan Pinjaman Melalui Layanan Dana Siaga BPJS Ketenagakerjaan, Apa Syaratnya?

Tren
Viral, Video Harimau Sumatera Masuk ke Halaman Masjid di Solok, Ini Penjelasan BKSDA

Viral, Video Harimau Sumatera Masuk ke Halaman Masjid di Solok, Ini Penjelasan BKSDA

Tren
Kata 'Duit' Disebut Berasal dari Belanda dan Tertulis di Koin VOC, Ini Asal-usulnya

Kata "Duit" Disebut Berasal dari Belanda dan Tertulis di Koin VOC, Ini Asal-usulnya

Tren
Juru Bahasa Isyarat Saat Konpers Pegi Tersangka Pembunuhan Vina Disebut Palsu, Ini Kata SLBN Cicendo Bandung

Juru Bahasa Isyarat Saat Konpers Pegi Tersangka Pembunuhan Vina Disebut Palsu, Ini Kata SLBN Cicendo Bandung

Tren
Viral, Video TNI Tendang Warga di Deli Serdang, Ini Kata Kapendam

Viral, Video TNI Tendang Warga di Deli Serdang, Ini Kata Kapendam

Tren
Tips Memelihara Anjing untuk Pemula, Ini Beberapa Hal yang Perlu Anda Lakukan

Tips Memelihara Anjing untuk Pemula, Ini Beberapa Hal yang Perlu Anda Lakukan

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com