Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Jaya Suprana
Pendiri Sanggar Pemelajaran Kemanusiaan

Penulis adalah pendiri Sanggar Pemelajaran Kemanusiaan.

Dihantui Angka-angka Bukan Khayalan

Kompas.com - 19/04/2022, 04:10 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini

Masih ada pula angka komposit yang konon adalah semua angka kecuali angka satu atau angka pangkat sebagai angka yang dimultiplikasi dengan dirinya sendiri atau angka prima yang hanya memiliki faktor pembagi satu dan angka itu sendiri atau angka kuadrat yang diperoleh dari perkalian suatu angka dengan dirinya sendiri sebanyaknya dua kali dan disimbolkan dengan pangkat 2.

Problematika “squaring the circle” menghadirkan jenis angka transcendental. Lalu masih ada angka keramat alias sakral seperti misalnya angka 13, 7 atau 4 kontekstual melekat pada lingkungan peradaban.

Bahkan 1 dan 2 sempat menjadi angka keramat pada masa pilpres 2014 mau pun 2019 bagi masing-masing kubu pendukung capres meski pada pilpres 2014 terbalik ketimbang pilpres 2019 pada dua capres yang tetap sama.

Secara angkamologis saya sudah cukup baper terhantu-hantukan oleh angka-angka tanpa perlu menyentuh abjad Yunani yang asyik digunakan sebagai simbol-simbol matematika agar mereka yang awam matematika makin sulit memahami matematika seperti alfa, beta, delta, epsilon, zeta, eta, serta yang paling beken adalah pi dan seterusnya dan selanjutnya sampai dengan omega yang kesemuanya secara omaigot berjaya merajalela menghantui kalbu saya selama hayat baperan saya masih dikandung badan saya.

Dapat dipastikan bahwa hantu-hantu angkamologi maupun non-angkamologi makin ganas gentayangan di alam metamatematika yang padanannya di semesta pewayangan kerap disebut sebagai Setragandamayit sebagai ghetto kaum mahluk halus.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com