Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Agnes Setyowati
Akademisi

Dosen di Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Budaya Universitas Pakuan, Bogor, Jawa Barat. Meraih gelar doktor Ilmu Susastra dari Fakultas Ilmu Budaya Universitas Indonesia. Aktif sebagai tim redaksi Jurnal Wahana FISIB Universitas Pakuan, Ketua Himpunan Sarjana Kesusastraan Indonesia (HISKI) Komisariat  Bogor, dan anggota Manassa (Masyarakat Pernaskahan Nusantara). Meminati penelitian di bidang representasi identitas dan kajian budaya.

The Batman: Isu Sosial yang Dikemas dalam Film Populer

Kompas.com - 10/04/2022, 16:20 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini

Riddler adalah seorang yatim piatu yang dibesarkan dalam kemiskinan. Setelah beranjak dewasa ia bekerja sebagai akuntan dan sangat paham tentang seluk-beluk keuangan di Gotham, termasuk kekayaan Thomas Wayne, ayah dari Bruce.

Dana yang diperuntukkan untuk rakyat miskin ternyata disalahgunakan oleh elit Gotham untuk memperkaya diri sendiri sehingga rakyat kecil menjadi sangat menderita.

Oleh karena itu, kekacauan dan aksi protes yang terjadi di level akar rumput dan pembunuhan para elit yang dilakukan Riddler secara tidak langsung menjadi reaksi atas ketimpangan tersebut.

Tidak hanya itu, di akhir cerita Riddler juga mengkritik Bruce Wayne yang dianggapnya tidak mewakili rakyat kecil terutama anak yatim-piatu.

Meskipun Wayne yatim-piatu, tetapi ia bergemilangan kemewahan dari kekayaan ayahnya.

Sementara itu, anak-anak yatim piatu pada umumnya bukan hanya tidak memiliki orangtua tetapi juga hidup dalam kemiskinan dan harus berbagi kamar dengan 30 anak lainnya.

Selain menjadi kritik tajam untuk Bruce Wayne, pernyataan Riddler ini sekaligus mempertontokan betapa kesenjangan sosial antara si kaya dan si miskin begitu kentara di Gotham.

Ketimpangan sosial dalam film ini dapat dijelaskan melalui pandangan Karl Marx tentang kelas sosial. Menurut Marx (dalam Wirawan, 2013) keterasingan dalam masyarakat pascafeodal yang terbagi ke dalam kelas proletar-borjuis disebabkan oleh ekonomi.

Ketimpangan yang terlalu tinggi akan terus berlanjut karena mereka berlindung di bawah kekuasaan dan balutan ideologi seperti hukum yang sebenarnya dimanipulasi untuk kepentingan kelas atas saja, sehingga satu-satunya cara untuk mengakhiri ini semua adalah dengan cara revolusi.

Tindakan revolusioner tersebut diperlihatkan oleh Riddler yang membunuh elit penguasa yang korup dan mencoba menenggelamkan Kota Gotham karena ia pesimis terhadap perubahan dan masa depan Gotham selama penguasa hipokrit dan korup masih berkeliaran.

Michel Focault menjelaskan bahwa di setiap kekuasaan (power) selalu ada resistensi karena kekuasaan tidak bisa menampung semua aspirasi.

Oleh karena itu, aksi protes keras masyarakat dan serangkaian pembunuhan terhadap elit yang korup serta percobaan revolusi bisa dimaknai sebagai respons terhadap kekuasaan tersebut.

Kesimpulannya, jika negara dan para penguasa bertindak korup, hiprokit dan kesenjangan sosial terus meningkat, boleh jadi negara tersebut siap menjelma menjadi Kota Gotham.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Beli Elpiji Wajib Pakai KTP, Pertamina: Masyarakat yang Belum Daftar Masih Dilayani

Beli Elpiji Wajib Pakai KTP, Pertamina: Masyarakat yang Belum Daftar Masih Dilayani

Tren
Kata PBB, Uni Eropa, Hamas, dan Israel soal Usulan Gencatan Senjata di Gaza

Kata PBB, Uni Eropa, Hamas, dan Israel soal Usulan Gencatan Senjata di Gaza

Tren
Beda Kemenag dan MUI soal Ucapan Salam Lintas Agama

Beda Kemenag dan MUI soal Ucapan Salam Lintas Agama

Tren
Orang dengan Gangguan Kesehatan Ini Sebaiknya Tidak Minum Air Kelapa Muda

Orang dengan Gangguan Kesehatan Ini Sebaiknya Tidak Minum Air Kelapa Muda

Tren
BMKG: Wilayah Berpotensi Hujan Lebat, Petir, dan Angin Kencang pada 2-3 Juni 2024

BMKG: Wilayah Berpotensi Hujan Lebat, Petir, dan Angin Kencang pada 2-3 Juni 2024

Tren
[POPULER TREN] Harga BBM Pertamina per 1 Juni 2024, Asal-usul Kata Duit

[POPULER TREN] Harga BBM Pertamina per 1 Juni 2024, Asal-usul Kata Duit

Tren
Bagaimana Cahaya di Tubuh Kunang-kunang Dihasilkan? Berikut Penjelasan Ilmiahnya

Bagaimana Cahaya di Tubuh Kunang-kunang Dihasilkan? Berikut Penjelasan Ilmiahnya

Tren
Moeldoko Sebut Tapera Tak Akan Senasib dengan Asabri, Apa Antisipasinya Agar Tak Dikorupsi?

Moeldoko Sebut Tapera Tak Akan Senasib dengan Asabri, Apa Antisipasinya Agar Tak Dikorupsi?

Tren
Tips Mengobati Luka Emosional, Berikut 6 Hal yang Bisa Anda Lakukan

Tips Mengobati Luka Emosional, Berikut 6 Hal yang Bisa Anda Lakukan

Tren
Profil Francisco Rivera, Pemain Terbaik Liga 1 Musim 2023/2024

Profil Francisco Rivera, Pemain Terbaik Liga 1 Musim 2023/2024

Tren
Benarkah Pakai Sampo Mengandung SLS dan SLES Bikin Rambut Rontok? Ini Kata Dokter

Benarkah Pakai Sampo Mengandung SLS dan SLES Bikin Rambut Rontok? Ini Kata Dokter

Tren
Dinilai Muluskan Jalan Kaesang, Ini Sosok Penggugat Batas Usia Calon Kepala Daerah

Dinilai Muluskan Jalan Kaesang, Ini Sosok Penggugat Batas Usia Calon Kepala Daerah

Tren
Apa Itu Skala Waktu Greenwich Mean Time (GMT)? Berikut Sejarahnya

Apa Itu Skala Waktu Greenwich Mean Time (GMT)? Berikut Sejarahnya

Tren
Gunung Semeru Hari Ini Erupsi 8 Kali, Tinggi Letusan 400 Meter

Gunung Semeru Hari Ini Erupsi 8 Kali, Tinggi Letusan 400 Meter

Tren
KAI Ancam Pelaku Pelemparan Batu ke Kereta, Bisa Dipidana Penjara Seumur Hidup

KAI Ancam Pelaku Pelemparan Batu ke Kereta, Bisa Dipidana Penjara Seumur Hidup

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com