Konsultasikan dengan penyedia layanan kesehatan Anda tentang efek samping obat yang mungkin Anda pakai.
Terkadang buang air kecil yang menyakitkan bukan karena infeksi, melainkan bisa juga disebabkan oleh produk yang Anda gunakan di daerah genital.
Sabun, losion, dan mandi busa dapat mengiritasi jaringan vagina terutama.
Pewarna dalam deterjen dan produk perlengkapan mandi lainnya juga dapat menyebabkan iritasi dan menyebabkan nyeri saat buang air kecil.
Baca juga: Sakit Tenggorokan dan Cara Meredakannya dengan Herbal Rumahan
Untuk mengetahui tindakan yang tepat dalam pengobatan anyang-anyangan, dokter wajib untuk memeriksa dan mengetahui apa penyebabnya terlebih dulu.
Antibiotik dapat mengobati ISK, beberapa infeksi bakteri, dan beberapa IMS.
Dokter Anda mungkin juga memberi Anda obat untuk menenangkan kandung kemih Anda yang teriritasi.
Namun, nyeri yang berkaitan dengan beberapa infeksi, seperti sistitis interstisial, mungkin lebih sulit untuk diobati.
Hasil dari terapi obat mungkin berefek lebih lambat. Anda mungkin harus minum obat hingga 4 bulan sebelum Anda mulai merasa lebih baik.
Baca juga: Ciri-ciri Penyakit Ginjal dan Cara Pencegahannya
Ada perubahan yang dapat Anda lakukan dalam gaya hidup Anda untuk membantu meringankan gejala anyang-anyangan:
Dikutip dari Kompas.com, (19/12/2021), dengan meminum banyak cairan, maka hal itu dapat mengencerkan urin, sehingga ketika Anda buang air tidak terasa menyakitkan.
Selain itu, penting juga untuk beristirahat dan minum obat sesuai petunjuk.
Adapun cara meringankan gejala anyang-anyangan dengan cara mengikat jempol kaki menggunakan karet adalah tindakan yang keliru.
Sebab, menurut dokter spesialis penyakit dalam Wismandari Wisnu, tindakan mengikat jempol kaki ketika anyang-anyangan justru membuat ujung jari kaki itu mati.
"Tidak betul, justru dengan mengikat jari dengan karet seperti itu bisa membuat ujung jarinya kekurangan aliran darah dan oksigen," ujar Wismandari.
(Sumber: Kompas.com/Irawan Sapto Adhi, Dandy Bayu Bramasta | Editor: Irawan Sapto Adhi, Sari Hardiyanto)
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.